Belajar A-Z Tentang Air Ketuban, Cairan ‘Ajaib’ dalam Perut Ibu Hamil

Fakta tentang air ketuban

Selama masa kehamilan, ada banyak hal yang akan dialami dalam tubuh bumil, termasuk juga pembentukan jaringan atau bagian khusus yang hanya ada pada saat hamil. Salah satunya adalah air ketuban. Meski air ketuban sering disebutkan selama kehamilan, masih ada bumil yang nggak banyak tahu tentang cairan pelindung janin di dalam rahim ini. Belum lagi kalau ada masalah terkait air ketuban yang seringnya bikin panik dan khawatir.

Advertisement

Nah, supaya kamu lebih paham dan berhati-hati saat menjaga kehamilan kelak, ada baiknya kamu ketahui fakta-fakta seputar air ketuban yang telah Hipwee Young Mom rangkumkan khusus buatmu, para calon ibu hebat.

1. Air ketuban adalah cairan berisi nutrisi dan zat penting lain untuk melindungi dan menopang janin yang tumbuh di dalam rahim

ketuban terbentuk saat 2 minggu kandungan – credit: happy pregnancy

Cairan ketuban diproduksi di dalam kantong ketuban sekitar dua minggu setelah pembuahan. Komposisinya tersusun atas nutrisi, hormon, dan sel pembentuk kekebalan tubuh yang berguna untuk mendukung perkembangan janin. Warnanya bening dan sedikit kekuningan, tapi tampak jernih dan nggak berbau. Volumenya akan terus meningkat seiring bertambahnya usia janin, tapi bakal berkurang saat usia kandungan mencapai 38 minggu untuk mempersiapkan kelahiran. Nah, air ketuban ini dilindungi oleh semacam selaput agar nggak merembes. Menurut Ayahbunda , seorang ibu hamil membawa hampir dua liter cairan ketuban lo!

2. Fungsinya penting banget! Di dalam air ketuban inilah janin mengapung, bernapas, dan bergerak

melindungi dan menopang janin dalam rahim – credit: invitra.com

Fungsi air ketuban sangat vital bagi janin. Di antaranya untuk melindungi janin dari benturan dan infeksi; membantu perkembangan tungkai, otot, paru-paru, dan sistem pencernaan janin. Air ketuban juga memiliki fungsi penting untuk memudahkan pergerakan janin, menjaga suhu ideal agar janin tetap hangat dan juga menyediakan nutrisi penting bagi pertumbuhannya.

Advertisement

3. Janin di dalam rahim juga punya peran dalam menjaga sirkulasi dan jumlah air ketuban dalam kandungan lo!

tentang air ketuban – credit: medicalnews.com

Volume air ketuban ini akan selalu dijaga dan dipertahankan kestabilannya di dalam tubuh. Salah satu yang punya peranan adalah si janin itu sendiri. Sepanjang kehamilan, janin akan menelan cairan ketuban, lantas mengeluarkannya kembali sebagai urine, begitu seterusnya. Hal ini akan menjaga kestabilan volume air ketuban. Selain menyerap nutrisi yang terkandung dalam air ketuban, janin juga akan menghirupnya untuk membantu tumbuh kembang paru-parunya.

4. Volume air ketuban memang harus selalu diperiksakan. Kekurangan atau kelebihan air ketuban sama-sama berisikonya buat kesehatan kandungan

kontrol terus perkembangannya – credit: mariasolagratia.wordpress.com

Mengingat pentingnya fungsi air ketuban bagi janin, pastikan jumlahnya sesuai dengan usia kehamilan. Volume air ketuban bisa terlalu banyak (polyhydramnios) atau terlalu sedikit (oligohydramnios). Kedua kondisi ini sama-sama berbahaya bagi perkembangan dan keselamatan janin. Memenuhi asupan nutrisi kehamilan melalui dan menerapkan pola hidup sehat akan membantu memperlancar proses kehamilan dan menghindari berbagai macam masalah kehamilan terutama yang berhubungan dengan air ketuban. Karenanya, konsultasikan secara rutin ke dokter kandungan untuk mengetahui volume air ketuban yang normal, ya!

5. Cairan ketuban juga bisa merembes tanpa disadari. Tapi cermati lebih dulu, jangan-jangan itu urine atau keputihan?

Advertisement

tetap tenang saat ketuban merembes – credit: toiletbyvern.com/babies-arent-the-only-ones-who-wet-themselves

Banyak bumil yang mengalami keluarnya cairan dari vagina, tapi nggak tahu cairan apa yang keluar tersebut. Apakah memang air ketuban, urine, atau malah keputihan? Menurut Mediskus , kamu bisa mengidentifikasi perbedaan ketiga cairan tersebut melalui ciri-ciri ini:

  • Air ketuban: jika cairan mengalir terus padahal sudah mengosongkan kandung kemih, baunya sedikit amis.
  • Urine: Biasanya keluar sedikit-sedikit, warnanya kekuningan atau lebih gelap, baunya pesing. Urine memang bisa keluar sendiri tanpa disadari akibat bayi yang menekan kandung kemih, bisadanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
  • Keputihan: warnanya putih, kekuningan atau kecokelatan; lebih kental dan berlendir ketimbang air ketuban atau urine; berbau amis, busuk atau nggak berbau.

6. Kebanyakan bumil mengalami pecah ketuban saat persalinan, tapi ada juga yang terjadi sebelum persalinan

sensasinya beda-beda – credit: woman2womenblog.com via -

Nggak semua bumil mengalami pecah air ketuban dengan sensasi yang sama. Secara garis besar, yang dirasakan saat pecah ketuban adalah sensasi basah pada vagina atau perineum yaitu area di antara lubang vagina dan anus. Bisa seperti tetesan yang terjadi secara berselang atau terus-menerus dalam jumlah kecil, atau bisa juga mengucur deras. Bahkan bisa juga terjadi secara prematur sebelum bayi siap dilahirkan karena beberapa faktor tertentu lo.

Intinya, kalau kamu mengalami kondisi ini, tetaplah tenang dan jangan panik, terutama kalau air ketubanmu pecah saat sedang di rumah. Bergegaslah ke rumah bersalin untuk berkonsultasi dengan doktermu, ya!

Nah, kalau pengetahuan dasar tentang cairan ketuban sudah kamu pahami betul, semoga semakin mantap dan nggak kebingungan saat menyiapkan maupun menjaga kehamilanmu kelak, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE