Hanya Bisa Dipendam, Ini 6 Hal yang Sebenarnya Diinginkan Menantu ke Mertuanya

Ungkapan Terpendam Menantu

Mau ngomong jujur, tapi takut salah dan dianggap durhaka 🙁

Advertisement

Ada kalanya seorang menantu perempuan punya sejuta kalimat yang sebenarnya ingin dikatakan pada mertuanya. Hanya saja merasa sia-sia karena nantinya juga akan seperti itu lagi. Keinginan terbesar dari seseorang yang sudah berumah tangga adalah nggak ada lagi campur tangan dari pihak orang tua maupun mertua. Setiap pasangan tentunya punya cara tersendiri yang dipakai untuk kehidupan dalam berumah tangga.

Ketika seseorang memutuskan untuk menikah dan berumah tangga, seharusnya orang tua maupun mertua “lepas tangan” dengan urusan mereka. Akan tetapi, mereka justru masih saja ikut mengurusi rumah tangga anaknya. Parahnya lagi, menantu perempuan seringkali merasa tertekan jika mertua ikut campur tentang rumah tangganya. Sebagai menantu, biasanya hanya memendam unek-unek yang ia rasakan.

1.” Tolong terimalah menantumu ini apa adanya”

sumber: freepik.com

Sebagai orang yang menjadi istri dari anak lelakinya, kadang menantu malah dianggap seperti saingan. Kalau nggak tinggal sama mertua, masih aman. Namun kalau tinggal satu atap dengan mertua juga, kadang malah dianggap seperti orang asing yang ikut tinggal di rumahnya. Padahal statusnya sebagai istri. Jadi, terimalah menantu apa adanya, wahai mertua…

Advertisement

2.”Jangan terlalu mengekang anak lelakimu yang sudah berkeluarga”

sumber: pexels.com

Ungkapan ini seringkali ingin diucapkan menantu pada mertuanya. Meski sudah menikah, anak lelaki tetap menjadi kesayangan ibunya. Namun, ingatkah wahai mertua, anak lelakimu kini sudah beristri dan punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Sebaiknya jangan terlalu mengekang perihal tanggungjawabnya.

3.”Izinkan kami mengurus rumah tangga tanpa mencampuri urusan kami”

sumber: unsplash.com

Jika ada menantu yang frontal bicara begitu dengan mertua, kira-kira apa yang terjadi ya Moms? Kadang memang ingin mengungkapkan pada mertua agar nggak perlu ikut campur dalam rumah tangga. Namun tetap saja sulit. Mertua seringkali justru ikut memantau dan memastikan rumah tangga aman.

4.”Tolong hargai saya sebagai menantu dan jangan terlalu banyak mengkritik”

sumber: pexels.com

Yang bikin heran adalah, mengapa rata-rata mertua perempuan yang banyak mengkritik menantu perempuan ya? Kayak belum lengkap kalau belum mengkritik. Sebaik apapun mertua, mereka selalu saja menggurui mantunya dalam hal apapun. Padahal si menantu juga sudah bisa. Seperti sulit menghargai menantu meski hubungan keduanya baik-baik saja.

Advertisement

5.”Bicarakan semuanya langsung jika ada hal-hal yang kurang berkenan”

sumber: freepik.com

Ketika menantu berbuat kesalahan sedikit saja, mertua langsung bersuara. Sayangnya apa yang menjadi kesalahanya nggak pernah dikatakan langsung malah dijadikan omongan dengan orang lain. Di sinilah awal mula terjadinya drama dan kurang harmonisnya hubungan antara menantu dengan mertua.

6.”Sudah memberikan segalanya yang terbaik namun bukan berarti selalu sempurna”

sumber: freepik.com

Sudah menjadi hal yang umum ketika apa yang dilakukan menantu selalu “kurang” di mata mertua. Sebenarnya para menantu sudah memberikan yag terbaik untuk suami dan keluarga kecilnya, hanya saja selalu dianggap kurang sempurna di mata mertua. Dengan melakukan yang terbaik bukan berarti segalanya harus sempurna karena setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda.

Konflik kecil yang terjadi antara menantu dan mertua memang nggak pernah habis untuk dibahas. Mau seberapa baik menantu pada mertua atau sebaliknya, gejolak batin selalu muncul. Namun seringkali dipendam oleh menantu karena alasan tertentu. Kalau Moms, kira-kira punya pengalaman apa dengan mertua? Pernah ingin mengungkapkan sesuatu yang sudah lama terpendam pada mertua nggak nih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

belum lengkap kalau belum ngopi item

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE