Cowokmu Sudah Memberi 9 Kenyamanan Ini? Fix! Dia Cocok Jadi Suami

Kalau cuma mengandalkan cinta kok sekarang sepertinya sudah usang sekali ya rasanya? Ternyata semakin dewasa mencari partner yang tepat itu bukan sekadar cuma soal rasa bahagia. Tapi lebih ke ketenangan yang bisa dia berikan nantinya.

Sebab akan tiba masa dia tidak lagi tampan dengan bahu bidangnya. Akan datang malam dia malah jadi gangguan paling menyebalkan karena kerasnya dengkuran. Akan datang waktu kamu melihatnya dalam lalu berpikir, “Apa ya yang dulu bikin aku mau hidup sama dia selamanya?”

Kenyamanan, jadi hal yang hukumnya pasti harus ada. Dalam kenyamanan akhirnya muncul penerimaan. Dengan kenyamanan kamu mengerti apa yang selama ini sebenarnya diperjuangkan. Maka ketika priamu sudah bisa memberi 9 kenyamanan ini — pertahankan dia sampai nanti jadi suami!

1. Dia tidak memaksamu harus berdandan. Malah dia bilang kamu lebih enak dilihat kalau tampil natural

Kamu lebih cantik kalau natural

Kamu lebih cantik kalau natural via www.shutterstock.com

Terkadang kamu hanya sedang malas memakai pensil alis atau lipstik hari itu. Tampil polos jadi mood-mu. Pria ini tidak mengkritikmu saat mood macam ini datang. Dia malah bilang kalau kamu lebih enak dilihat saat tampil natural. Mau alis sedikit gundul atau bibir kelihatan pucat, dia tetap sayang.

2. Kalaupun dia memintamu sedikit memacak diri, permintaannya tidak menyakitkan hati

Permintaannya tak menyakitkan hati

Permintaannya tak menyakitkan hati via www.shutterstock.com

Dulu kamu pernah bersama pria yang membut alismu meninggi ketika dia bilang, “Yang apaan sih. Dandan deh ah!”

Tapi pria yang satu ini berbeda. Bahkan saat dia mengomentarimu caramu berdandan kamu lebih banyak tertawa dan mengangguk pada akhirnya. Bagaimana kamu tidak tersenyum waktu dia bilang, “Yang, kamu itu cantik. Tapi bisa dibuat lebih cantik kalau pakai bedak dikiiit aja. Mau aku tunjukin apa caranya?”

3. Setiap tangannya menemukan jarimu, kamu tahu kenapa harus berjuang untuk semua mimpimu

Kamu tahu kenapa harus berjuang demi mimpimu

Kamu tahu kenapa harus berjuang demi mimpimu via www.shutterstock.com

Sentuhan dan gestur sederhana dari orang yang dicinta bisa jadi cara terbaik untuk mengingatkan selama ini kamu berjuang untuk apa. Setiap dia menemukan jarimu, bahkan tanpa harus berkata apa-apa kamu mengerti kalau diam-diam dia mendukungmu dari balik kepala. Kamu mengerti kenapa harus bekerja lebih panjang dari 8 jam sehari, hatimu paham apa yang sedang diusahakan berdua sampai nanti.

4. Kepalamu menemukan sela antara leher dan bahunya — ada rasa nyaman di sana

Ada rasa nyaman di sana

Ada rasa nyaman di sana via www.shutterstock.com

Sepulang kerja, makin ke sini kamu tidak lagi ingin menghabiskan waktu untuk nongkrong di kafe seperti biasanya. Kuatnya single shot espresso terganti dengan kelakar yang sebenarnya tidak begitu lucu, tapi membuatmu tertawa sampai sakit perut. Musik a la kafe yang tenang dan meredam kepanikan berubah jadi momen di mana kamu meletakkan kepala diantara leher dan bahunya. Ada ketenangan luar biasa di sana.

5. Mau wajahmu sedang berjerawat atau gemuk-gemuknya dia tetap mengecupmu mesra

Dia tetap mengecupmu mesra

Dia tetap mengecupmu mesra via www.shutterstock.com

“Eh, kok kamu lagi jerawatan banget sih? Jangan kurang tidur makanya…istirahat yang bener ya. Apa iya harus di-sun dulu biar enakan?”

Mendengar ucapannya yang sedikit menggoda itu kamu berkata, “Ih apaan sih yang?” Tapi diam-diam dalam hati kamu tersenyum waktu dia tidak keberatan memeluk atau menciummu, apapun keadaannya. Di matanya bentuk fisikmu bisa berubah kapan saja. Itu tidak akan mengubah rasanya padamu begitu saja.

6. “Yang, aku lupa. Ketinggalan barangnya…” Membuatnya mengacak rambutmu lama

Dia mengacak rambutmu lama

Dia mengacak rambutmu lama via www.shutterstock.com

Kekesalannya ditunjukkan dengan cara berbeda. Setiap kamu melakukan kesalahan dia tidak langsung memakimu atau menyalahkan begitu saja. Malah dia mengacak rambutmu lama. Menunjukkan kalau dia gemas tapi kesal juga. Dalam acakan rambutnya kamu selalu bisa merasakan ada rasa sayang yang terselip di sana.

7. “Menurutmu gimana?” Jadi andalannya waktu kalian sedang berusaha mencari jalan tengah berdua

Menurutmu gimana?

Menurutmu gimana? via www.shutterstock.com

Setiap dihadapkan pada perselisihan dia punya dua pilihan. Memutuskan sesuai keinginannya atau berusaha mencari jalan tengah supaya kalian merasa nyaman bersama. Alih-alih langsung memutuskan dan membuatmu merasa diliputi banyak tanda tanya, dia mengajukan kalimat yang memancingmu untuk bercerita: “Jadi sayang, menurutmu gimana?”

8. “Kalau boleh saran, begini nih yang lebih enak didengar..” Dia selalu memberimu masukan soal cara penyampaian

Kalau boleh saran, begini...

Kalau boleh saran, begini… via www.shutterstock.com

Sebagai dua manusia dengan kepala dan latar belakang berbeda wajar jika kalian berseberangan pendapat. Ini bukan cuma sekali dua kali. Kadang kamu sampai harus menjelaskan maksudmu padanya sampai berbusa-busa.Setiap kalian dihadapkan pada perselisihan dia mengeluarkan kalimat pamungkasnya: “Kalau boleh saran nih ya, aku akan lebih mudah setuju padamu kalau kamu menyampaikan dengan cara ini. Lebih adem gitu di hati.”

9. Dia adalah orang yang hapal setiap inci tubuhmu. Sampai kumis halus di atas bibirmu

Sampai kumis halus di atas bibirmu

Sampai kumis halus di atas bibirmu via mig.me

Hari ini kamu tampak sibuk sekali di depan handphone. Ambil selfie, berusaha memasang pose yang paling cute. Saat dia bertanya kenapa kamu cuma menjawab, “Aku cuma lagi ikutan Meituvember nih yang. Selfie pakai Meitu dan tambahin efek kumis. Kalau menang kan lumayan aku bisa dapat kesempatan buat join di migme Quiz 1 Desember nanti. Atau dapat 1000 mig coin”

Tidak ada lagi kata malu atau menutupi kekurangan di depannya. Semua inci tubuhmu sudah dia hapal di luar kepala. Bekas knalpot di betismu, kumis halus di bibirmu tidak membuatnya mengurangi rasa cinta.

Saat 9 kenyamanan ini sudah mampu dia beri, pertahankan dia sampai nanti. Tandanya dia memnag cocok jadi suami.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.