10 Kebiasaan yang Perlu Dikurangi Agar Lebih Produktif di Tahun Baru

Tahun sudah berganti, saatnya untuk evaluasi progress diri. Coba kita lihat target-target yang ingin kita capai di tahun yang lalu. Kalau hampir semua target kita sudah tercapai, keep moving guys you’re on the right track!

Tapi semisal sebaliknya, sebagian besar target-target tersebut belum tercapai, sepertinya kita perlu mencoba mengevaluasi produktivitas kita selama ini. Seberapa efektif kita menggunakan resource waktu yang kita miliki di tahun lalu?

Berikut beberapa kebiasaan kecil yang sebenarnya mengurangi produktivitas kita lho. Yuk, kita coba lihat sama-sama.

 <>1. Googling Secara Random
Sebentar-sebentar googling

Sebentar-sebentar googling via http://www.lifehacker.com.au

Sadarkah kita, karena kemudahan akses internet kita jadi terbiasa browsing secara random setiap kali muncul pertanyaan di kepala. Kita langsung ingin tahu jawabannya dengan langsung bertanya pada Mbah Google. Mungkin ini tampak efisien, tapi sebenarnya ini adalah kebiasaan yang kurang efektif.

Ada cara yang lebih efektif, yaitu dengan menuliskan  pertanyaan-pertanyaan yang kita ingin tahu dalam sebuah catatan kecil. Dengan metode ini, otak akan lebih terbantu dalam mengingat informasi baru.

<>2. Multitasking
Multitasking bikin nggak produktif

Multitasking bikin nggak produktif via http://spencerjamesgroup.com

Banyak orang percaya bahwa multitasking itu efektif. Karena kita bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus secara bersamaan dalam satu waktu. Namun riset membuktikan bahwa hanya 2% orang yang mampu benar-benar multitasking secara efektif.

<>3. Ngecek Email Setiap Waktu
Sering cek email

Sering cek email via http://www.digitaltrends.com

Membuka email setiap saat sesungguhnya mengurangi produktivitas kita. Asal tahu saja, setiap kita mengecek email paling tidak kita menghabiskan sekitar 25 menit.

Saat bekerja, alangkah lebih baik jika kita tutup tab email di browser, silent HP selama 30 menit dan cobalah untuk konsentrasi penuh menyelesaikan pekerjaan. 

<>4. Menaruh Smartphone Dekat Tempat Tidur
Buka Path sebelum tidur

Buka Path sebelum tidur via http://www.huffingtonpost.com

Riset menunjukkan Smartphone, tablet, laptop dan LED screen lainnya menghasilkan blue light yang dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melatonin, hormon yang dapat membantu mengatur ritme tidur. Nah, kekurangan melantonin dapat membuat kecenderungan stress menjadi lebih tinggi.

Kebayang dong, efek jangka panjang kebiasaan kita menggunakan smartphone di tempat tidur. Cobalah untuk menaruhnya ditempat yang lumayan jauh, sehingga tidak mengganggu kesehatan tidur kita.

<>5. Mengerjakan Pekerjaan Penting di Akhir Waktu
Ngerjain tugas sampai begadang

Ngerjain tugas sampai begadang via http://www.kplu.org

Sebagian besar kita biasanya mengawali hari dengan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang lebih ringan terlebih dahulu baru mengerjakan pekerjaan yang lebih berat di akhir waktu. Sesungguhnya, kebiasaan ini bisa membuat pekerjaan yang lebih penting menjadi tidak selesai sama sekali. 

Tidak semua orang bisa menjaga semangat kerja 100 persen hingga malam hari. Oleh karenanya, cobalah melakukan pekerjaan paling penting dari to do list  kita saat pagi hari.

<>6. Terlalu Banyak Rapat
Rapat seperlunya saja

Rapat seperlunya saja via http://www.fastcompany.com

Melakukan banyak pertemuan yang tidak terlalu penting sebenarnya bisa mengurangi produktivitas kita. Dengan kemudahan teknologi, pertemuan tatap muka bisa lebih dilakukan untuk mengawali pembahasan project ataupun untuk membahas hal-hal yang serius yang hanya bisa dilakukan dengan tatap muka.

Tidak semua permintaan rapat kita harus penuhi. Setiap kali ada permintaan rapat, cobalah untuk meminta rekan kita untuk menyampaikan tujuan, agenda dan alokasi waktu rapat agar kita dapat mengalokasikan waktu secara efektif.

<>7. Menekan Tombol “Snooze”

"Tidur lima menit lagi ah" via http://www.huffingtonpost.com

Saat bangun pagi, tiba-tiba alarm berbunyi.

“Kriiiiiiiiiiiiing….”

Lalu tangan kita dengan sigap mencari asal suara dan menekan tombol snooze.

“5 menit lagi ya”

Lalu mata kembali terlelap.

Kebiasaan ini tampak memberikan tambahan waktu untuk badan agar lebih segar saat bangun. Sesungguhnya, kebiasaan ini kurang bagus untuk tubuh.

Saat badan terbangun pertama kalinya, sistem endrokin akan mengeluarkan hormon yang membuat tubuh siap untuk mengawali hari. Ketika kita kembali tidur, kita justru menghambat proses ini. Menambah waktu tidur sekian jam pun tidak akan membuat badan menjadi lebih segar, tetapi tidur lelap di malam hari lah yang bisa membuat tubuh segar saat beraktivitas. Oleh karenanya, tidur yang cukup di malam hari dapat meningkatkan produktivitas, konsentrasi dan semangat untuk menjalani hari-hari.

<>8. Gagal Memprioritaskan Sesuatu
Membuat prioritas itu penting

Membuat prioritas itu penting via https://www.powerofpositivity.com

Sebagian orang berasumsi bahwa membuat banyak goal hidup memastikan kita untuk sukses. Kalau satu goal tidak tercapai, paling tidak ada masih ada beberapa alternatif goal tersisa.

Asumsi ini sesungguhnya membuat kita menjadi tidak fokus untuk melakukan hal-hal yang menjadi tujuan utama kita. Oleh karenanya, kemampuan menentukan prioritas menjadi pendukung untuk meningkatkan produktivitas kita.

<>9. Under-Planning
Membuat plan membantu menentukan arah

Membuat plan membantu menentukan arah via http://www.robbmontgomery.com

Tidak membuat perencanaan untuk mencapai target-target dapat membuat kita menghabiskan waktu pada hal-hal yang sesungguhnya tidak membawa kita menuju ke arah goal yang ingin kita capai. Oleh karenanya, planning menjadi hal yang penting untuk membantu kita memanfaatkan waktu dan memprioritaskan hal-hal yang ingin kita lakukan.

Membuat perencanaan kerja tidak melulu harus rumit, cukup dimulai dari goal akhir yang ingin kita capai, lalu hitung mundur waktu dan resource yang kita punya untuk mencapainnya. Ketika sudah setengah jalan, review kembali hal-hal yang sudah dilakukan untuk memastikan bahwa kita sudah melakukannya sesuai rencana atau tidak. 

<>10. Over-Planning
Kebanyakan plan bikin pusing

Kebanyakan plan bikin pusing via http://www.attractionsmanagement.com

Merencanakan dengan detil setiap hal yang ingin dilakukan selama sehari penuh memang baik, tetapi kadang tidak semua berjalan dengan mulus. Ada hal-hal yang muncul secara tak terduga, yang mengakibatkan tidak semua to do list kita tercapai. Kita pun jadi pusing.

Oleh karenanya, cobalah untuk menargetkan paling tidak empat atau lima jam efektif untuk menyelesaikan target harian. Dengan ini, kita akan punya waktu yang fleksibel setelahnya jika ada permasalahan yang tiba-tiba muncul.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A story teller

16 Comments

  1. bermanfaat buangetts ,thanks info nya

  2. Ridone Peradaizu berkata:

    tulisan yang bagus dan bermanfaat

  3. Mufid Salim berkata:

    Terimakasih sudah membaca, selamat berbahagia di tahun baru 🙂

  4. Mufid Salim berkata:

    Terimakasih sudah membaca, semoga terinspirasi 🙂

  5. Angga Ksandy berkata:

    Memotivasi, terima kasih

CLOSE