Mengunjungi Surga Tersembunyi di Tanah Sumatera (Pulau Pahawang)

Haii, sobat hipwee… Pada artikel pertama saya ini, saya ingin bercerita tentang pengalaman traveling saya bersama teman-teman ke sebuah pulau yang cukup terpencil namun begitu exotis dengan berjuta pesona…

Advertisement

Oke… Sedikit akan saya ceritakan dulu tentang Pulau Pahawang. Pulau Pahawang adalah pulau terpencil yang berda di bandar lampung, tepatnya berada di Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pasawaran. Pulau Pahawang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pahawang besar dan Pahawang kecil. Di Pahawang besar terdapat cukup banyak rumah penduduk dan ada beberapa juga disewakan kepada pengunjung untuk menginap, sedangkan di Pahawang kecil tidak terdapat rumah penduduk satu pun, hanya terdapat sebuah cottage ENTAH BANGUNAN MILIK SIAPA YAA…YAAA…(kata Tony q rastafara si gitu)..hehe…jadi ngaco.

Ehmm…ini baru yang paling menarik dari atikel ini,okeh gaess…silahkan di simak…hehe

Perjalanan saya di awali dari terminal bus bekasi berangkat sekitar pukul 17:00,dan saya berangkat bersama 11 orang teman saya.

Advertisement

Saat kami semua sudah naik ke mobil,kami harus selalu melakukan sebuah ritual di setiap traveling,yaitu berdoa dan SELFI bersama pasti nya…haha..

Kembali ke perjalanan,waktu tempuh kami dari terminal bus bekasi ke pelabuhan merak banten sekitar 4-5 jam dan kami sampai di merak banten  pukul 22:00,sampai di merak kami sempatkan  untuk membeli makan untuk di kapal nanti. Kemudian kami naik kapal ferri dan langsung makan,kapal pun baru berlayar pukul 23:00 dan sampai di pelabuhan bakauheni lampung pada pukul 01:30.

Advertisement

Setelah kami keluar pelabuhan kami langsung di serbu oleh calo mobil carteran yang menawarkan jasa antar sampai ke dermaga ketapang,namun karena harga yang di tawarkan terlalu tinggi menurut kami,jadi kami putuskan untuk mengecer dengan menggunakan mobil tiga perempat.

Kami berangkat dari pelabuhan bakauheni sekitar pukul 03:00 menuju terminal raja basa,di karenakan kondisi mobil sangat penuh jadi saya terpaksa duduk di samping supir dengan posisi yang sangat tidak nyaman dengan rasa kantuk yang tak bisa ditahan.

Setelah sekian lama berjuang menahan ketidak nyamanan dan rasa kantuk,akhir nya sampai juga di terminal raja basa sekitar pukul 06:00,ingin segera saya turun dari mobil yang pengap itu dengan harapan dapat bersantai sejenak,sarapan dan ngeteh,tapi setelah turun semua di luar dugaan,di luar mobil sudah banyak calo tidak jelas yang sangat agresif menawarkan jasa panggul maupun transportasi,bahkan jumlah nya lebih banyak dari jumlah penumpang yang ada.

Kami pun mengurungkan niat kami untuk sarapan karena melihat kondisi yang tidak kondusif itu,terlebih di antara kami terdapat wanita,jadi cukup rawan.Kami pun bersembunyi di sebelah toilet umum.Saat saya ke toilet saya perhatikan penjaga itu ber logat sunda,dan saya pun iseng bertanya kepada penjaga toilet tentang keadaan terminal tersebut dengan logat dan bahasa sunda juga(padahal gaya_gayaan biar di kira orang sunda juga,,,hehe..),dengan baik hati penjaga itu memberi solusi agar kami bisa keluar dari terminal tersebut,,kami pun kabur satu persatu ke lokasi bus damri yang terletak di belakang terminal bus tersebut.

Alhamdulillah…Akhir nya kami semua berhasil lolos dari terminal yang cukup angker tersebut(menurut saya,,hehe).

Kami akhir nya naik bus damri menuju hanura pada pukul 06:30,ada cerita lucu ketika naik bus damri yang sudah sangat tua itu,selama perjalanan si supir selalu menelpon,saya kira telpon siapa ternyata telpon semua penumpang langganan nya buat kasih tau kalau mobil sudah mau sampai lokasi pelanggan,,,,hahah,,,keren juga tarif Cuma Rp.5000 tapi di kasih info jg lewat telpon..

Tidak sampai di situ ternyata penarikan ongkos nya pun si supir sendiri yang narikin,jadi ketika ada sisi jalan yang cukup luas mobil berhenti sebentar buat mintain ongkos nya,dan aneh nya si supir turun dari kemudi supir lewat jendela,pas saya tanya ternyata pintu nya rusak gk bisa di buka,,,,hadeh,,,merana banget itu supir nasib nya…hehe…

Setelah 1 jam perjalanan akhir nya sampai juga di hanura pada pukul 07:30,setelah di hanura perjalan di lanjutkan dengan mobil bak yang sudah di tutup terpal bagian belakang nya jadi gak kepanasan.Perjalan menuju dermaga ketapang membutuhkan waktu sekitar 1 jam,kami pun sampai di dermaga ketapang pada pukul 08:40.


Dan,,,taraaaa….setelah sampai di dermaga kami langsung di suguhi pemandangan perpaduan antara gunung dan laut yang begitu indah.Tapi di karenakan penginapan di dermaga ketapang penuh,jadi kami menginap langsung di pulau pahawang besar.Perjalan menuju pulau pahawang besar menggunakan perahu kecil warga,membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pulau pahawang.


Saat sampai di pulau pahawang kami langsung ke homestay dan makan makanan yang sudah di sediakan oleh pemilik rumah,setelah itu kami langsung snorkling dan jelajah pulau,Banyak pulau kecil yang bisa di kunjungi di sana diantara nya:pulau pahawang kecil,pulau cukuh bendil,pulau kelapa seribu,pulau kelagian besar,pulau kelagian kecil.Sungguh tempat yang sangat indah,semua usaha dan pengorbanan selama perjalanan menuju surga terpencil ini rasa nya cukup terbayar lunas…

Setiap kali perjalanan ke pantai atau ke pulau ada satu hal yang tak boleh terlewat yaitu sunset dan selfi tentu nya…hehe

Tempat terbaik menikmati sunset adalah di pulau kelapa seribu.

Setelah lelah seharian kami bermain di laut dan menikmati sunset,kamipun kembali ke homestay untuk beristrahat  sejanak dan malam hari nya kami Bakar” ikan untuk makan malam dengan di iringi musik dangdut yang berasal dari sound system besar dari salah satu rumah warga untuk memeriahkan pesta malam tahun baru,karena saat itu bertepatan dengan malam tahun baru.

Setelah kami merayakan pesta tahun baru dengan warga sekitar,kami pun beristirahat.

Pagi nya kami packing dan kembali pulang,warga sekitar pun berpesan “hati-hati,jangan lupa sama pahawang dan nanti balik lagi bawa teman”.

Perjalanan pulang tidak terlalu berbeda dengan perjalan keberangkatan,beda nya hanya pas pulang kami menyewa mobil untuk mengantar kamu ke pelabuhan bakauheni,karena kami tidak mau ambil resiko untuk kembali lewat terminal raja basa.

Waktu tempuh nya pun tidak jauh berbeda.

Tapi yang membuat saya sangat senang adalah ketika kami sudah naik kapal ferri dan melihat pemandangan laut di sekitar pelabuhan,,,sungguh sangat indah,karena saat berangkat awal lokasi pelabuhan masih gelap jadi pas pulang ini baru saya bisa menikmati pemandangan.

Disaat teman saya asik makan durian yang sebelum nya kami beli saat di perjalanan tadi,saya malah fokus berburu foto,karena takut kehilangan moment dan menuntaskan hasrat memotret yang masih belum terpuaskan.

Selain pemandangan indah di sekitar pelabuhan,ada juga pemandangan unik yaitu anak-anak kecil yang berenang di sisi kapal dan menunggu di lemparkan uang untuk mereka ambil.

Setelah kapal berlayar kami pun beristirahat di dalam kabin kapal.Sesampai nya di pelabuhan merak banten kami langsung melanjutkan perjalanan menuju terminal bus bekasi menggunakan bus.Dan setelah beberapa jam perjalanan akhir nya kami sampai di terminal bus bekasi dengan rasa syukur karena di beri keselamatan dan terpuaskan hasrat traveling kami saat itu.

Dari perjalan kali ini kami mendapatkan begitu banyak pelajaran berharga.

Kami jadi tau bagaimana cara bersikap ketika menginjak daerah baru,jadi tau ternyata sifat masyarakat setiap daerah itu berbeda..

Intinya jangan jadikan moment traveling kita itu hanya untuk ajang bersenang-senang atau hura-hura, tapi nikmati setiap perjalanan nya sebagai pelajaran,dan nikmati keindahan alam nya sebagai hadiah dari sang pencipta agar traveling kita lebih berkesan dan bermakna.Dan ingat aturan mutlak seorang traveler:Yang boleh di ambil di lokasi hanyalah foto dan dan yang boleh di tinggalkan hanyalah jejak kaki.Jangan sampai tempat-tempat indah hanya jadi cerita untuk anak cucu kita. Salam WE ARE TRAVELER..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya seorang anak laki-laki yang bukan berasal dari keluarga kaya namun selalu berusaha membuat orang tua bangga. Hoby saya memotret,dengan memotret saya dapat bercerita dan bahagia karena dengan memotret juga saya bisa mengabadikan moment spesial orang-orang di sekitar saya.Memotret juga memberikan saya begitu banyak pelajaran kehidupan.

CLOSE