Secarik Luapan Hati Untukmu, yang Masih Saja Betah Tinggal di Hatiku

Kamu pemilik hatiku, apa kabarmu saat ini?

Advertisement

Masih bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan itu?
Sebutan yang dulu jadi sebutan favoritku untukmu, ingatkah kamu? Itu juga dulu sebutan yang paling kamu suka dariku.

Apakah masih terasa ada sesuatu yang bergejolak di hatimu jika aku masih diijinkan memanggilmu saat ini dengan panggilan itu?
Entah apa masih bisa, atau yang harus dipertanyakan lagi, masihkah ada waktu bagi kita untuk bertemu bahkan hanya sekedar bertegur sapa?

Sebenarnya banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Banyak cerita yang ingin kubagi seperti dulu. Masih adakah kamu disana untuk mau mendengarnya?

Advertisement

Aku selalu merindukan, dimana dulu kamu seringkali menunjukkan bahwa kamu peduli, bahwa kamu ingin tahu apa yang terjadi padaku, walau dalam kalimat yang tersirat “bagaimana aku bisa tahu kalau kamu nggak cerita?”

Kamu sosok pribadi yang sulit kuduga, aku tahu kamu punya sejuta rasa cinta untukku, tapi sayangnya kamu tidak pernah bisa mengungkapkannya langsung seperti yang mungkin orang lain lakukan. Tapi itu sungguh tidak jadi masalah buatku.

Advertisement

Kamu peduli, kamu mencintaiku dengan caramu sendiri dan aku menyukainya, dulu bahkan sampai detik ini.

Tidak pernah sedetikpun aku tidak merindukan caramu berbicara dan tersenyum. Bagiku, kamu itu anugerah, kamu adalah berkat yang Tuhan berikan untukku. Sosok yang selalu aku kagumi, selalu aku banggakan.

Tapi masih bolehkah aku menggangapmu seperti itu saat ini?

Bagaimana hidupmu sekarang? Baik-baikah kamu disana? Apakah kamu merindukanku seperti aku merindukanmu?

Pernahkah sesekali terbersit dalam pikiranmu, setidaknya untuk sekedar menyapa walau hanya lewat panggilan singkat atau menjelaskan kenapa kamu harus pergi tanpa sebab dan tanpa mengucap kata perpisahan?

Selalu saja tentang kamu, bahkan masih namamu yang ada di setiap bait doaku.

Tidakkah itu cukup, untuk dapat membuatmu kembali?

Aku tahu Tuhan pasti mendengar setiap doaku.

Aku rasa Tuhan pun tahu, seberapa aku menyanyangimu.

Aku yakin, Tuhan pun yang mungkin akan mengembalikan kamu untukku lagi

Aku hanya perlu bersabar dan percaya …

Bahwa Tuhan tidak pernah salah merancangkan jodoh buat kita

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

4 Comments

  1. Reni Sartina berkata:

    nice words. love it much.

CLOSE