IPK Memang Bukan Segalanya. Tapi 5 Hal Ini Jadi Alasan IPK yang Baik Tetap Penting Kamu Punya

Ketika masuk dunia perkuliahan, kamu mungkin merasa kurang senang dengan sistem akademik yang mengharuskan IP (indeks prestasi) berjumlah “sekian” supaya gak di-drop out (DO) dari kampus. Hal itu menyebabkan kamu harus pandai menyiasati waktu antara mengikuti kelas perkuliahan dan organisasi kemahasiswaan. Belum lagi kalau kamu kuliah sambil kerja, akan banyak waktu yang terpakai setiap harinya.

Advertisement

Anggapan bahwa IPK itu penting sempat kamu tepis karena saat terjun di dunia kerja, ternyata lebih banyak yang dibutuhkan soft skills daripada IPK. Kamu pun berpikiran bahwa IPK tak harus jadi yang segala-galanya. Tapi kenyataannya, IPK sebenarnya penting lho untuk meraih mimpimu di masa depan. Hal ini karena untuk menuju dunia kerja, IPK layaknya sebuah gerbang agar bisa melanjutkan masa depanmu ke tahap selanjutnya. Mari simak yuk ulasan pentingnya IPK dalam merajut mimpi yang udah Hipwee siapkan buat kamu.

1. IPK membantu kamu lulus seleksi tahap awal dunia kerja – ibaratnya semacam kunci untuk membuka gerbang.

sebelum ke tahap interview, CV-mu dilihat baik-baik oleh HRD lho

sebelum ke tahap interview, CV-mu dilihat baik-baik oleh HRD lho via blog.jobs.id

*para HRD sedang melihat-lihat CV pelamar kerja*

“Oke gak nih anak? Experience magangnya banyak, tapi IPK-nya jauh banget dari standar kita,”

“Mending yang lain aja. Kita rekrut lulusan sesuai standar kantor. Anak yang minim soft skills kalau diajarin lama-lama juga ngerti,”

Soft skills itu memang penting, apalagi kalau di dunia kerja kamu berhasil menjadi nomor satu di antara teman kerja yang sedivisi dan seangkatan. Namun, untuk memudahkanmu masuk ke suatu perusahaan, ternyata harus melalui tahapan seleksi yang cukup ketat lho. Biasanya CV yang dikirimkan akan dinilai secara teliti oleh HRD dan ini merupakan tahap awal yang akan membuka gerbang pekerjaanmu untuk selanjutnya. Biasanya dalam merekrut karyawan, perusahaan memiliki standar yang wajib dimiliki para calon pelamar.

Advertisement

2. Saatnya lanjut S2 nih. Ternyata besarnya IPK juga berpengaruh kamu akan diterima untuk melanjutkan S2 di kampus impian atau gak.

selamat datang di universitas harvard :)

selamat datang di Universitas Harvard 🙂 via www.nytimes.com

“Lo gak lanjut S2?”

“Susah bro. IPK gue gak mencukupi, kurang dari 3,”

Impianmu untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya ternyata nggak semudah perkiraan sebelumnya. Yang tadinya kamu kira untuk S2 itu seperti mengikuti tes mandiri masuk saat S1 dulu, tahunya berbeda. Nilai IPK saat S1 menjadi salah satu persyaratan yang wajib sesuai dengan standar universitas. Kalau IPK-mu belum memenuhi standar, cukup sulit untuk melanjutkan S2 atau mungkin kamu mencari universitas lain sebagai penggantinya. Siapa tahu ada universitas yang mensyaratkan IPK untuk S2 di bawah 3.

3. Banyaknya program beasiswa yang ditawarkan membuat kamu ingin menjadi salah satu peraihnya. Kalau dilihat persyaratannya, lagi-lagi IPK menjadi salah satu yang dipertimbangkan.

Advertisement
Ini dia salah satu penerima beasiswa AMINEF

Ini dia salah satu penerima beasiswa AMINEF via www.instagram.com

“Ikutan beasiswa yuk! Tapi lo harus pertahanin IP setiap semesternya,”

Siapa yang nggak mau ikutan beasiswa? Biaya kuliah menjadi lebih ringan bahkan kamu bisa menabung untuk keperluan lainnya lho, tapi tergantung dari bagaimana caramu mengatur pengeluaran ya. Selain itu, IPK dengan nilai baik juga membuka jalanmu untuk meraih beasiswa kuliah di luar negeri. Namun, untuk ini perlu ditunjang dengan kemampuan bahasa asingmu ya.

4. Euphoria IPK sangat terasa saat kelulusan, ini menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu orangtua. Apalagi kalau kamu berhasil menjadi wisudawan terbaik.

kayak cinta laura ;)))

kayak Cinta Laura ;))) via www.cintalaurakiehl-clk.com

“Itu anakku lho yang maju ke depan diumumin waktu acara wisuda kampusnya tadi pagi,” 🙂

Orang tua mana yang nggak bahagia dan bangga kalau anaknya ada yang berhasil menjadi wisudawan atau wisudawati terbaik di angkatannya? Walaupun euphoria bahagia hanya beberapa saat setelah wisuda, tapi kamu paling nggak udah berhasil membuat bangga dan bahagia orang tua. Belum lagi dirimu sendiri juga pasti senang dong, bertahun-tahun menghabiskan waktu untuk pendidikan demi masa depan terbayarkan sudah. Nggak mesti menjadi mahasiswa lulusan terbaik, tapi cukup IPK di atas standar udah membuat orang tua tersenyum sumringah. Benar nggak?

5. Ketika ingin menuju pelaminan, kadang ada calon mertua yang iseng menanyakan masa lalu saat kuliah lho. Tak terkecuali soal IPK…

sebelum lamaran, kamu harus menyiapkan diri dikepoin sama keluarganya termasuk pendidikanmu

sebelum lamaran, kamu harus menyiapkan diri dikepoin sama keluarganya termasuk pendidikanmu via thebridedept.com

“Wah sekarang PNS ya udah pengangkatan, cepat banget. Memangnya dulu pas kuliah IPK-nya berapa?”

“……”

Sebenarnya hanya celotehan iseng semata, tapi apa daya pertanyaan yang lumayan membuatmu mengingat lagi zaman kuliah ini harus dijawab lho. Yah mau nggak mau memang harus dijawab kalau kamu mau hubunganmu dengan calon pasangan bisa ke pelaminan. Nggak salah sih dengan pertanyaannya, toh calon mertuamu ini ‘kan ingin banget tahu latar belakang calon menantunya. Hipwee saranin sih, yah pintar-pintarnya kamu aja menjawab pertanyaannya ya. Udah disiapkan belum?

Mungkin dari dulu penilaian masyarakat terhadap IPK tinggi itu nggak terlalu penting, tapi kenyataannya IPK memiliki peranan yang cukup bermanfaat bagi kamu. Mulai dari membuka gerbang dalam dunia kerja, meneruskan S2, mendapat beasiswa, hingga mempermudahmu menjadi calon menantu. Walaupun aktif berorganisasi dan kuliah sambil kerja, tapi jangan lupakan kuliah ya. Semangat!

Kredit Featured Image : http://www.dozdrapebc.tk/wall/graduate-college-tumblr/

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE