5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

Ini cara manage keuangan biar nggak boncos terus!!

Mendekati tanggal tua tapi gaji udah abis duluan? Mungkin kamu perlu mulai mengatur keuangan pribadi dengan lebih bijak. Biar ke depannya kamu bisa nabung dan investasi juga, entah buat kebutuhan pendidikan, nikah, atau persiapan dana pensiun.

Berdasarkan riset Bank Mandiri , kecenderungan menabung warga kelas mengah bawah di Indonesia lagi menurun drastis. Kalau kamu mengalami hal serupa, penting banget untuk mulai revisit kembali pengelolaan uang kamu.

Mulai dari memahami 4 pilar keuangan pribadi, penggunaan metode budgeting 50-30-20, hingga bagaimana mulai investasi, artikel ini ngasih penjabaran cara mengelola uang pribadi buat kamu yang baru mulai.

ADVERTISEMENTS

Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Biar Bisa Mulai Investasi

5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

ADVERTISEMENTS

1. Pahamin 4 Pilar Keuangan Pribadi

Pahami juga apa saja 4 pilar keuangan pribadi yang meliputi pendapatan, pengeluaran, liabilitas, dan aset.

  • Pendapatan, yaitu semua sumber uang yang masuk ke kantongmu. Sumbernya bisa dari gaji, usaha, atau passive income.
  • Pengeluaran, mencakup semua uang yang kamu keluarkan untuk berbagai kebutuhan dan keinginan. Contohnya seperti biaya makan, tranportasi, dan lainnya. Kamu bisa pakai kalkulator khusus keuangan untuk menghitung dan memantau pengeluaran dengan akurat.
  • Liabilitas, yaitu adanya kewajiban untuk mengeluarkan uang di masa depan atau sederhananya, semua utang yang kamu miliki.
  • Aset, yaitu segala sesuatu yang kamu punya dan memiliki nilai ekonomi. Contohnya seperti tabungan (liquid asset), properti (aset investasi), rumah tempat tinggal (fixed asset), dan hak cipta (intangible asset).

ADVERTISEMENTS

2. Jangan Bergantung dengan Gaji Aja. Optimasi Pendapatanmu!

Dari 4 pilar tadi, penting untuk mengoptimasi atau memaksimalkan pendapatan kamu. Kalau kamu mikir pendapatan cuma dari gaji, mungkin perlu di-tweak dikit, nih. Kamu perlu melakukan diversifikasi pendapatan (income diversification) atau punya side hustle.

Coba deh, explore potensi lain yang bisa menghasilkan uang tambahan. Mungkin kamu punya skill menulis, desain, atau bahasa asing yang bisa kamu tawarkan sebagai freelancer? Atau, kalau kamu punya barang-barang yang udah nggak kepakai tapi masih layak jual, kenapa nggak coba ditawarkan secara online?

Dengan mengoptimalkan pendapatan, kamu nggak cuma bisa mempercepat tercapainya tujuan finansialmu, tapi juga bikin kamu nggak terlalu ‘tergantung’ sama satu sumber penghasilan aja.

ADVERTISEMENTS

3. Gunakan Metode Budget 50-30-20

Sembari mencari tambahan pengasilan, kamu juga perlu mengatur pengeluaran biar nggak boncos dengan sistem 50-30-20. Sistem budgeting 50-30-20 simple-nya gini: alokasikan 50% dari pendapatan bersihmu untuk kebutuhan pokok (need). Ini termasuk biaya sewa tempat tinggal, cicilan, makan sehari-hari, transportasi, tagihan listrik dan air, serta kebutuhan mendesak lainnya.

Lalu, sisihkan 30% untuk keinginan atau hal-hal yang bikin kamu happy, kayak hangout bareng teman, nonton bioskop, shopping, atau traveling. Inget ya, ini porsinya lebih kecil dari kebutuhan. Terakhir, alokasikan 20% sisanya untuk tabungan dan bayar utang. Ini termasuk dana darurat, investasi, dan cicilan utang (kalau ada).

Metode mengatur keuangan 50-30-20 ini fleksibel kok, nggak harus strict atau saklek. Kalau kamu mau sesuaiin lagi juga boleh. Tapi harus banget disiplin dan jujur sama diri sendiri. Pahami betul mana kebutuhan dan mana yang cuma sekadar keinginan sesaat.

ADVERTISEMENTS

4. Jangan Lupa Set Goal Keuanganmu

Biar pengelolaan keuanganmu nggak cuma jadi wacana, penting banget untuk punya tujuan (goal) keuangan yang jelas. Coba deh, pikirin apa aja sih goal kamu yang short-term (jangka pendek), dan long-term (jangka panjang).

Misalnya, dalam setahun ke depan kamu pengen punya dana darurat sebesar tiga kali pengeluaran bulanan? Atau mungkin dalam lima tahun kamu pengen punya down payment buat rumah? Atau bahkan, kamu udah mulai mikirin dana pensiun?

Punya goal kek gini salah satu trik mengatur keuangan agar tidak boros dan impulsif, gengs. Jadi kamu bisa lebih bisa ngasih prioritas ke kebutuhan dan menunda keinginan.

ADVERTISEMENTS

5. Mulai Investasi!

Kalau udah punya goal yang jelas, kamu bisa mulai coba investasi. Jangan salah, investasi itu bukan cuma buat mereka yang sultan ya. Kita-kita manusia aspiring middle-class dan middle-class juga bisa.

Jenis-jenis investasi ada banyak. Ini biasanya disebut dengan instrumen investasi, contohnya kayak obligasi, saham, reksadana, emas, dan lainnya. Buat simplifikasi, kamu bisa memetakan instrumen investasi dengan personality kamu sebagai investor.

Secara garis besar personality investor bisa dibagi jadi tiga: (1) jenis investor konservatif yang biasanya cenderung memilih investasi yang stabil dan tidak memiliki risiko tinggi; (2) jenis investor moderat yang mencari balance antara pertumbuhan dan keamanan investasi; (3) jenis investor agresif yang fokus pada keuntungan tinggi dengan risiko yang besar.

Investor Konservatif:

  • Profil Risiko: Rendah.
  • Prioritas: Keamanan modal dan kestabilan hasil.
  • Tujuan Investasi: Jangka pendek hingga menengah, seperti dana darurat, pendidikan, atau pensiun.
  • Instrumen Investasi yang Cocok: Deposito, obligasi pemerintah, reksa dana pasar uang, dan instrumen investasi lainnya dengan risiko rendah.

Investor Moderat:

  • Profil Risiko: Sedang.
  • Prioritas: Keseimbangan antara pertumbuhan investasi dan keamanan.
  • Tujuan Investasi: Jangka menengah hingga panjang, dengan fokus pada pertumbuhan yang stabil.
  • Instrumen Investasi yang Cocok: Reksa dana campuran, saham blue chip, dan obligasi korporasi.

Investor Agresif:

  • Profil Risiko: Tinggi.
  • Prioritas: Potensi keuntungan tinggi dengan risiko yang lebih besar.
  • Tujuan Investasi: Jangka panjang, dengan fokus pada pertumbuhan yang signifikan.
  • Instrumen Investasi yang Cocok: Saham, reksa dana saham, dan aset investasi lainnya dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.

Dengan memahami personality tersebut, kamu bisa menyesuaikan pengen investasi dengan instrumen apa dengan profil risiko seberapa berdasarkan personality kamu.

Untuk memudahkan kamu melakukan perhitungannya, kamu juga bisa pakai kalkulator investasi yang punya banyak fitur pendukung seperti penentuan target jumlah investasi, jumlah awal, hingga compund-nya.

5 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Agar Bisa Investasi Sejak Dini

Sehingga kamu lebih mudah menentukan harus investasi berapa dalam sekian waktu untuk mencapai goal investasi yang udah kamu tentukan.

Itulah 5 tips mengatur keuangan kamu yang akhirnya bisa ngebantu kamu buat mulai investasi. Inget, mulai dengan memahami pilar keuangan pribadi, mengoptimasi pendapatan, menggunakan metode budgeting yang tepat, menentukan tujuan keuangan, hingga akhirnya investasi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Preferensi meliputi namun tidak terbatas pada menulis, membaca, menggambar, dan menabung (tidak lupa self-reward).