6 Bukti Kita Tidak Lagi Bisa 100% Berbahasa Indonesia. Coba Sendiri Deh, Sulit Banget!

Bahasa asing di kalangan anak muda

Bisakah kamu bicara hanya dengan menggunakan Bahasa Indonesia? Tanpa pakai satu pun kosa kata asing.

Advertisement

Meski mungkin tantangan itu terdengar sangat mudah bagi kebanyakan orang, lah ‘kan kita orang asli Indonesia, tapi coba praktikkan sekitar 10 menit saja. Kamu bakal langsung sadar betapa susahnya dan bahkan bisa jadi mustahil untuk berbicara dengan 100% Bahasa Indonesia. Kok bisa? Tanyakan pada diri sendiri dulu, apakah kamu tahu Bahasa Indonesianya kata-kata yang banyak mewarnai keseharian generasi ‘now‘ ini : upload, download, loading, timeline, online, offline, atau gagdet?

Respon pertama kita mungkin, ‘loh emang ada Bahasa Indonesianya ya?‘. Jawabannya adalah ada — dan tidak banyak yang tahu atau menggunakan. Bukan cuma istilah-istilah kehidupan online aja, banyak istilah yang kita pakai sehari-hari sebenarnya kosa kata asing seperti sale atau car free day. Padahal ada padanan Bahasa Indonesianya. Fenomena terkikisnya bahasa nasional ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Hampir semua negara juga sedang mengalami ‘dilema bahasa’ di tengah-tengah tuntutan persaingan global. Wah apakah itu memang nasib bahasa nasional seperti Bahasa Indonesia? Atau ada cara untuk mencegahnya? Yuk simak faktanya bareng-barang Hipwee News & Feature!

1. Sebagian besar generasi muda di Indonesia lebih familiar dengan istilah bahasa asing daripada Bahasa Indonesia. Nggak semua tahu lho Bahasa Indonesia dari “edit”

Hayo siapa yang tahu Bahasa Indonesianya? via www.hipwee.com

Akun Youtube Famous ID pernah meminta para kreator Indonesia untuk menebak padanan kata istilah bahasa asing dengan Bahasa Indonesia dalam video yang diberi judul ‘Kreator Gatau Bahasa Indonesia “Edit”??! ‘. Hasilnya, nggak semua orang tahu Bahasa Indonesia dari istilah bahasa asing yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti onlineofflinegadget, timeline, update, edit, dan loading.

Advertisement

Ini menunjukkan bahwa kosa kata Bahasa Indonesia generasi muda Indonesia kini mulai sedikit dan tergantikan dengan kosa kata bahasa asing. Saking seringnya bahasa asing tersebut digunakan, semakin kurang juga pemahaman terhadap istilah Bahasa Indonesianya.

2. Nggak bisa disangkal, menguasai bahasa asing adalah salah satu bagian dari tuntutan era globalisasi. Tapi bukan berarti melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari

Lowongan pekerjaan biasanya meminta pelamarnya punya skor tes bahasa asing yang ditentukan via www.hipwee.com

Zaman yang terus berubah dan era globalisasi memang memaksa generasi muda untuk bisa berbahasa asing. Nggak jarang perusahaan-perusahaan menetapkan skor minimal ujian bahasa asing sebagai syarat pelamarnya. Dengan begini, wajar aja generasi muda lebih peduli buat menguasai bahasa asing untuk bisa mengikuti tuntutan zaman.

Tapi, seharusnya hal itu nggak membuat kita lupa menggunakan Bahasa Indonesia. Seperti yang diungkapkan dalam Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia seharusnya jadi bahasa persatuan, yang membuat seluruh nusantara tak terpecah-pecah. Maka dari itu, Bahasa Indonesia harus selalu menjadi bahasa sehari-hari.

Advertisement

3. Kebanyakan anak muda saat ini menyelipkan bahasa asing di sela obrolan Bahasa Indonesia supaya terdengar “gaul”. Padahal hal itu nggak selalu perlu bahkan menggunakan bahasa sebaiknya sesuai konteksnya

Di obrolan keseharian ini deh bahasa untuk berkomunikasi mulai campur aduk via papasemar.com

Menurut gue, dia itu literally cocok sama lo. High quality lah. Udah pinter, tajir, ganteng, dan baik banget which is itu yang lo cari kan buat jadi calon pasangan.

Obrolan seperti itu pasti kerap dilontarkan generasi muda masa kini. Kalau nggak ada istilah bahasa asing yang diselipkan dalam kalimatnya, rasanya kurang gaul dan terdengar aneh. Padahal, sebenarnya bisa kok pakai Bahasa Indonesia aja. Pemakaian bahasa asing dan Bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteksnya. Ketika berada di lingkungan yang berbahasa Indonesia, sebaiknya gunakan Bahasa Indonesia yang baik. Sedangkan saat berbicara dengan orang asing, gunakan bahasa asing agar komunikasi bisa terjalin dengan baik

4. Di sosial media, anak muda kerap memakai bahasa asing dalam membuat postingan biar kelihatan keren walau terkadang penggunaannya kurang tepat. Pakai Bahasa Indonesia aja bisa kok~

Tuntutan pakai Bahasa Inggris di sosial media biar kelihatan keren, kalau ngawur malah jadi masalah

Akun media sosial milik para tokoh masyarakat dan juga artis media sosial kebanyakan menggunakan bahasa asing sebagai deskripsi postingannya. Buat mereka, hal itu kelihatan keren dan lebih menarik. Tapi, nggak semuanya penggunaannya benar lho. Misalnya penyanyi Ayu Ting Ting yang membuat narasi pada postingan di Instagram dengan Bahasa Inggris yang salah dan dihujat oleh warganet.

Kalau begitu, lebih baik pakai Bahasa Indonesia yang benar aja deh daripada ingin keren tapi malah kurang tepat. Bahasa Indonesia juga keren kok jika disusun dengan baik. Setuju ‘kan?

5. Bahasa Indonesia memang sulit dipelajari, tapi bukan berarti hal itu jadi halangan buat lebih baik dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi?

Sebagai orang Indonesia, sudah selayaknya fasih berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia via www.upstation.id

Bahasa Indonesia termasuk dalam 10 besar bahasa yang sulit dipelajari . Memang sih, Bahasa Indonesia yang baku cukup rumit karena memiliki banyak imbuhan, penyusunan, dan sebagainya. Bahkan, nilai ujian Bahasa Indonesia pun biasanya lebih rendah dibandingkan nilai ujian yang lainnya, termasuk Bahasa Inggris.

Tapi, seharusnya hal ini nggak bikin kita jadi malas belajar Bahasa Indonesia. Kita memakai Bahasa Indonesia lho sejak lahir dan mendengar orang berbicara Bahasa Indonesia setiap hari sejak kecil. Siapa dong yang menguasai Bahasa Indonesia kalau bukan kita, generasi muda Indonesia?

6. Sebenarnya, nggak salah kok fasih berbahasa asing. Yang penting jangan sampai melupakan Bahasa Indonesia. Bagaimanapun sebagai orang Indonesia, Bahasa Indonesia harus jadi bahasa utama

Jangan malu berbahasa Indonesia di depan umum via www.umn.ac.id

Mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing

Tiga prinsip itu harus jadi pedoman dalam menggunakan bahasa untuk kebutuhan sehari-hari. Nggak ada yang salah dengan fasih berbahasa asing, asalkan nggak bikin kita lupa dengan Bahasa Indonesia, bahasa persatuan, sekaligus bahasa ibu kita. Nggak perlu sampai jadi ahli Bahasa Indonesia, yang penting bisa berbahasa Indonesia dengan baik untuk berkomunikasi yang benar.

#Edisi Refleksi 73 Tahun Indonesia

Bukan maksudnya ngeluh doang, tapi kita harus berani beropini, mengkritik, dan tentunya tidak lupa mengapresiasi perkembangan negeri ini dari tahun ke tahun

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE