6 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Orang Saat Minum Antibiotik. Yuk Jangan Diulangi Lagi!

Cara minum antibiotik

Bu, ini resepnya. Obatnya dihabiskan ya. Walau udah sembuh, tetap harus diminum sampai habis

Advertisement

Kalian pernah kan dapat pesan dari dokter seperti itu. Nah, artinya kalian sedang mendapat resep antibiotik. Antibiotik punya cara minum yang spesial lho. Intinya, obat ini harus dihabiskan sesuai dosisnya dengan jadwal minum yang teratur. Ketika mendapat obat antibiotik, kalian sedang mengalami penyakit akibat infeksi bakteri. Antibiotik ini bisa menyerang atau menghentikan aktivitas bakteri penyebab penyakit.

Sekarang cek lagi deh obat-obatan yang diberi dokter. Bila ada yang namanya Amoxicillin, Ciprofolxacin, dan Cefadroxil, maka itu artinya kalian mendapat obat antibiotik. Sebenarnya ada banyak sekali jenis antibiotik, tapi itu adalah nama antibiotik yang umum digunakan.

Beberapa nama obat antibiotik yang ada di pasaran via www.hipwee.com

Memang penggunaan antibiotik ini istimewa dan nggak boleh sembarangan. Kalau sembarangan, ada akibat yang fatal lho seperti bakteri jadi kebal dengan antibiotik tersebut. Kalau bakterinya kebal, ketika diserang bakteri dan kita meminum antibiotik yang sama, penyakit nggak akan sembuh deh. Ini bahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Biar nggak salah cara minum antibiotik, yuk baca kebenaran tentang antibiotik bersama Hipwee News & Feature…

Advertisement

1. Antibiotik hanya bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit yang penyebabnya virus nggak akan bisa sembuh dengan antibiotik

Penyakit flu atau pilek karena virus nggak akan bisa sembuh dengan antibiotik via www.hipwee.com

Ya, antibiotik digunakan untuk kasus infeksi karena bakteri, bukan virus. Seperti dilansir dari BBC , antibiotik punya kemampuan menyerang dinding sel bakteri, tapi nggak bisa menyerang lapisan terluar virus karena sulit ditarget oleh antibiotik. Jadi kalau sakit flu, pilek, dan batuk itu nggak akan sembuh pakai antibiotik karena penyakit tersebut disebabkan oleh virus.

2. Beli antibiotik juga nggak bisa sembarangan, harus disertai dengan resep dokter. Jangan karena demam lalu mengira itu disebabkan infeksi bakteri dan beli antibiotik dengan inisiatif sendiri lho

Pemberian antibiotik harus pakai resep dokter lho via www.hipwee.com

Tampaknya para apoteker harus lebih berani menolak pembelian antibiotik tanpa resep dokter. Dettie Yuliati dari Direktur Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa pembelian antibiotik harus berdasarkan resep dokter. Jika dibeli dengan inisiatif sendiri, orang tersebut belum tentu paham dengan penyakitnya dan konsumsi antibiotik yang berlebihan bisa bikin bakteri kebal lalu penyakit nggak sembuh deh.

3. Cara minum antibiotik nggak cuma asal sehari dua kali atau sehari tiga kali lho. Seharusnya, antibiotik diminum dalam periode beberapa jam sekali

Nah ini yang sering salah yaitu seputar jadwal minum antibiotik via www.hipwee.com

Jika ada yang mengira bahwa minum antibiotik sehari tiga kali artinya diminum setelah makan pagi, siang, dan malam, hal itu salah lho. Dr Anis Kurniawati, PhD, SpMK(K) , Sekretaris Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa cara minum antibiotik yang benar adalah dengan membagi 24 jam dengan berapa kali antibiotik harus diminum dalam sehari. Jika dua kali sehari, maka obat diminum tiap 12 jam sedangkan jika tiga kali sehari maka obat diminum tiap delapan jam.

Advertisement

4. Terus gimana nih kalau terlambat minum antibiotik? Sebaiknya jangan lipat gandakan dosisnya ya. Jika belum lama terlambat, segera diminum deh dan ikuti jadwal minum normal

Dua kali dosisnya, dua kali juga resiko efek sampingnya via www.hipwee.com

Dikutip dari National Health Service (NHS) Inggris, jika lupa minum antibiotik sebaiknya jangan menggandakan dosis karena berisiko terjadi efek samping obat. Segera minum ketika ingat. Tapi jika dekat dengan jadwal minum antibiotik selanjutnya, lewati saja jadwal tadi dan minum sesuai jadwal selanjutnya.

5. Antibiotik itu harus dihabiskan. Jangan karena sudah sembuh lalu antibiotik tidak dilanjutkan konsumsinya ya. Ini bisa bikin bakteri jadi kebal lho

Pantang berhenti sebelum habis via www.hipwee.com

Berdasarkan survei online dari World Health Organization (WHO)  untuk penduduk Indonesia, 24% responden masih belum tahu bahwa antibiotik harus diminum sampai habis dan nggak berhenti diminum saat sudah merasa sembuh. Hal tersebut masih salah lho. Antibiotik itu harus dihabiskan. Ketika badan sudah merasa lebih baik, bukan berarti infeksi bakteri sudah benar-benar  hilang.

6. Nah kalau punya obat-obatan termasuk antibiotik yang ingin dibuang, cara buangnya nggak boleh sembarangan lho. Ada panduan khusus cara buang obat kok

Begini empat tahap membuang obat via www.hipwee.com

Seharusnya, antibiotik nggak ada sisanya dan nggak ada yang perlu dibuang. Tapi, jika ada sisa antibiotik yang harus dibuang, membuangnya nggak boleh sembarangan. Menurut Food and Drug Administration , BPOM-nya Amerika Serikat, cara untuk membuang obat adalah dengan mengeluarkan obat dari kemasannya lalu mencampur dengan tanah atau bubuk kopi, meletakkannya pada kemasan bersegel atau yang diikat, dan membuangnya ke tempat sampah. Jangan buang antibiotik di kloset ya.

Tuh, nggak boleh sembarangan lagi ya kalau minum antibiotik~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE