48 Juta User Twitter Bukan Manusia, Lantas Siapa? Ternyata Medsos Kita Sedang Diambil Alih Lho

Seberapa sering kamu menemukan komentar-komentar yang isinya “peninggi, pelangsing dan pembesar payudara” di akun media sosialmu? Sering banget, ‘kan? Saking seringnya, kamu pasti sampai kesal dibuatnya. Niat awal pengen baca dan mencari informasi di kolom komentar, eh malah banyak komentar yang sekilas tampak seperti promosi olshop. Bahkan, saking kesalnya Kang Emil sang walikota Bandung saja pernah bikin postingan bernada kesal terhadap akun-akun tersebut!

Advertisement

Pesan dari paman saya untuk anda tukang spam di IG saya. camkan.

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on

Namun usut punya usut, ternyata akun “peninggi, pelangsing dan pembesar payudara” tersebut hampir bisa dipastikan bahwa tidak dijalankan oleh manusia. “Lha kok? Terus siapa dong?” Nah untuk lebih jelasnya, nih Hipwee News & Feature punya penjelasannya…

Baru-baru ini ada penelitian terhadap pengguna Twitter. Hasilnya mencengangkan, ternyata 48 juta lebih penggunanya bukan manusia

Ini nih penampakan akun bot yang tidak dijalankan manusia via shkspr.mobi

Keberadaan akun bot atau program otomatis yang disamarkan sebagai pengguna sosial media, sebenarnya sudah bukan hal baru lagi. Semenjak masa kejayaan Twitter dulu, akun bot sudah mulai bermunculan. Namun kebanyakan masih bisa dikenali karena banyak akun bot yang user name dan display picture-nya nggak banget dan cenderung aneh. Pokoknya ketahuan ‘lah kalau bukan manusia. Nah hasil penelitian terbaru dari University of Southern California (USC) dan Indiana University  tentang statistik pengguna Twitter ini cukup mengejutkan. Saat ini jumlah akun bot yang ada di Twitter sudah lebih dari 48 juta akun, tugas utamanya untuk jadi follower bayangan dan menyebarkan berita palsu.

Advertisement

Sayangnya, akun bot tak hanya menyerang Twitter. Facebook dan Instagram pun tak luput jadi sasaran komentar spam akun palsu tersebut

Komentar spam kayak gini yang bikin kesel penulis artikel. Kirain komentar beneran, nggak taunya cuma spam! via hipwee.com

Jumlah akun bot yang sebanyak itu baru di Twitter doang. Belum akun bot yang di sosial media lain. Tengok Facebook dan Instagram. Kedua sosial media milik Mark Zuckerberg ini pun tak luput jadi sasaran akun palsu. Mengutip data dari CNN tahun 2012, terdapat 83 juta akun palsu di Facebook. Ya kalau mau jujur, di antaranya pasti ada aja akun bot yang tugasnya untuk bikin komentar spam atau komentar sampah.

Instagram pun juga mengalami nasib yang sama. Komentar-komentar seperti “peninggi, pelangsing dan pembesar payudara” sangat lumrah ditemukan di kolom komentar akun Instagram. Berbeda dari yang ada di Twitter, fenomena akun bot di Facebook dan Instagram lebih sering kita temui berupa akun-akun jualan dan promosi.

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa sih faedahnya ada akun bot di sosial media?” Nih Hipwee punya jawabannya!

Advertisement

Inul aja marah loh. Mbok jangan nyepam gitu lagi… via www.tribunnews.com

Mungkin yang kamu rasakan mengenai fenomena bot ini sama dengan yang dirasakan dengan banyak pengguna sosial media yang lain. “Apa faedahnya bikin akun sampah seperti itu?!” Untuk penikmat sosial media, jelas adanya akun bot dan komentar-komentarnya sangat mengganggu. Namun asal kamu tahu ya, akun bot tersebut memang sengaja dibuat demi kepentingan si empunya akun. Misalnya:

  1. Sebagai media data mining. Berteman dengan akun bot artinya ada kemungkinan data akun kita akan terekspos, dicuri dan bahkan bisa dimanfaatkan. Meski yang seperti ini masih sangat jarang terjadi di Indonesia, namun kamu tetap wajib waspada. Jangan asal terima friend request di sosial media, ya.
  2. Yang lebih lumrah, akun bot difungsikan sebagai media promosi. Akun-akun “peninggi, pelangsing dan pembesar payudara”, contohnya. Meskipun belum tentu juga cara promosi seperti ini berhasil atau tidak.
  3. Bisa juga akun bot difungsikan untuk penambah follower atau like. Akun yang follower-nya banyak, bisa jadi menggunakan jasa ini. Namun kamu jangan sampai mengikuti cara ini ya buat dapetin follower. Bahaya! Inget poin nomor 1.
  4. Nah yang terakhir adalah fungsi akun bot sebagai penyebar berita palsu. Kamu pasti sering nemu berita dengan headline bombastis yang like dan share-nya ramai, nah berita semacam ini bisa jadi ditunggangi oleh bot. Kamu wajib hati-hati sama berita-berita di sosial media. Jangan langsung percaya.

Yang perlu dicatat, keuntungan di atas cuma didapat oleh mereka yang bisa memanfaatkan akun bot. Kamu yang cuma penikmat sosial media, dapet keselnya doang

Kamu mah dapet keselnya doang via solo.tribunnews.com

Namun berhubung bot adalah program yang bisa diatur tergantung keinginan sang pencipta, kebanyakan dampak ‘positif’-nya hanya dinikmati oleh pemilik akun bot saja. Bot bisa dibuat dan diprogram sesuai kehendak yang programer-nya, jadi yang pasti mendapat manfaatnya adalah si pembuat.

Sebagai contoh, mereka yang membuat dan memprogram akun bot akan dapat uang dari penjualan akun-akun non-manusia tersebut. Nah mereka yang memanfaatkan akun bot-nya akan dapat faedah dari fungsinya seperti yang sudah disebut di atas. Selain kedua oknum tersebut, pengguna sosial media cuma bakal dibuat kesel aja. Jadi sangat wajar kalau kamu marah dan kesel sama akun bot yang ada. Udah kamu nggak dapet untung, ketenanganmu main sosmed diganggu pula!

Memang sih sosial media sudah punya beberapa sistem perlindungan dari akun-akun semacam itu. Namun proteksi yang diberikan sepertinya harus lebih kuat lagi. Buktinya masih banyak aja tuh akun-akun bot yang bikin emosi tersebut. Yah semoga saja Facebook, Instagram dan sosial media lainnya bisa menemukan solusi untuk meminimalisir adanya akun bot yang ngeselin ini. Biar nggak ada lagi komentar “numpang promo” dan “pembesar payudara” di postingan kita!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE