Alami Perundungan, Anak SD Dipaksa Makan Roti Berisi Tusuk Gigi Plastik oleh Temannya. Miris!

Dunia pendidikan Tanah Air sepertinya tak lepas dari kasus perundungan. Semakin marak perundungan yang terjadi lalu muncul ke publik dan menjadi bahan perbincangan. Salah satunya yang terjadi pada salah seorang anak yang masih duduk di bangku SD baru-baru ini.

Peristiwa tersebut dibagikan oleh seorang dokter yang menanganinya. Kasus ini juga semakin membuktikan kalau kita perlu lebih waspada dengan perundungan-perundungan berkedok iseng yang sangat merugikan orang lain.

Seorang anak SD dipaksa makan roti oleh teman-temannya. Ternyata di dalam roti tersebut ada sejenis tusuk gigi berbahan plastik

View this post on Instagram

A post shared by Elyanda Fitria (@elyandaa_)

Kasus perundungan nyatanya tidak hanya terjadi di usia remaja atau dewasa saja. Hal tak menyenangkan tersebut kini juga bisa dilakukan oleh anak-anak yang masih berada di bangku sekolah dasar. Sebenarnya sudah banyak kasus yang muncul ke permukaan. Tetapi kasus yang baru-baru ini terjadi, kembali membuat publik geram.

Seorang perawat dengan akun Instagram @elyandaa_ membagikan kejadian yang dialami seorang anak kelas 4 SD yang datang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) usai mendapat perundungan dari teman-temannya.

Sang perawat menceritakan kalau anak tersebut dipaksa oleh temannya untuk makan roti yang ternyata di dalamnya berisi sejenis tusuk gigi berbahan plastik. Akhirnya, tusuk gigi tersebut tersangkut di tenggorokan sang anak dengan posisi melintang. Beruntung, perawat tersebut bisa mengeluarkan tusuk gigi tersebut.

Ini video aku repost pas saat ada anak kelas 4 sd di paksa sama tmnnya untuk makan roti yg ternyata diisi di dlmnya kaya duri atau sejenis tusuk gigi tipis berbahan plastik.
Saat di ambil durinya sudah hampir mau masuk ke ujung tenggorokan dengan posisi melintang, pasti sakit bgt adek ini untuk adek ini kooperatif awalnya memang adek ini nangis terus tp lama2 kita bujuk dengan baik2 akhirnya durinya berhasil di keluarkan.

Kejadian tersebut tentu saja memancing reaksi publik. Mereka meminta ada aturan yang bisa menghukum pelaku perundungan meski masih berstatus anak-anak

tanggapan warganet | via kolom komentar IG @elyandaa_

Perundungan tersebut tentu saja membahayakan korban. Meski masih anak-anak, nyatanya perilaku tersebut tetap tak bisa ditolerir. Warganet pun menumpahkan kekesalan dan kegeraman mereka di kolom komentar. Sebagian besar meminta agar kejadian seperti ini tidak dinormalisasi lantaran mereka masih anak-anak. Tak sedikit pula yang berharap agar ada aturan yang bisa menghukum pelaku perundungan agar mereka tahu perilaku tersebut merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

“Selaku orang tua jd lebih mawas, smg anaku gak jd korban maupun pelaku😭” @ibukl***
“Please ini tugas juga bagi orangtua untuk mendidik anak2 drmh. Tanya keseharian anak2 sepulang sekolah. Dengan bertanya anak2 akan lebih merasa dihargai..insyaAllah meminimalisir pembully karna sudah full kasih sayang (perhatian) dirumah” @paramit***