Bisa Bertahan 49 Hari Sendirian di Tengah Lautan, Kisah Remaja Indonesia Ini Menarik Perhatian Dunia

Kisah remaja Indonesia selamat setelah 49 hari di laut

Hilang di lautan bisa jadi merupakan skenario terburuk bagi akhir kehidupan seseorang. Di samping tenggelam di kedalaman laut, keluarga yang ditinggalkan juga seringkali tidak memiliki kepastian karena jasad tidak ditemukan. Alhasil, banyak orang yang tenggelam akhirnya dinyatakan meninggal meski jasadnya belum ditemukan. Walaupun sangat jarang, ada juga orang yang akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat setelah berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun hilang di lautan. Mukjizat inilah yang baru saja terjadi kepada Aldi Novel Adilang, seorang remaja dari Manado, Sulawesi Utara.

Sebagaimana dilaporkan CNN , remaja yang baru berusia 19 tahun ini diselamatkan di perairan Guam setelah 49 hari bertahan hidup sendirian di tengah-tengah lautan. Aldi kemudian dibawa ke Jepang untuk perawatan, sebelum akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya. Kisah-kisah menakjubkan yang bagaik an plot film survival seperti Aldi ini selalu menarik perhatian banyak media internasional. Lalu berapa lama sekiranya batas maksimal orang bisa bertahan hidup sendirian di lautan? Sejauh ini tercatat seorang nelayan Meksiko berhasil selamat setelah 438 hari hilang di lautan — itu adalah rekor terlama. Bagaimana ya kisahnya? Yuk simak bareng Hipwee News & Feature!

Aldi bekerja sebagai penjaga lampu di ‘rompong‘, istilah lokal untuk tempat pemancingan lepas laut. Saat tengah bekerja, ia terhempas ombak dan terombang-ambing selama 49 hari

Aldi di atas rompong-nya via edition.cnn.com

Sebagai penjaga lampu di rompong, orang seperti Aldi biasanya direkrut untuk tinggal selama 6 bulan lamanya di perangkap pancing yang menyerupai gubuk terapung itu. Secara berkala, ada orang yang akan berkunjung untuk mengantar kebutuhan sehari-hari. Tiap malamnya, Aldi memiliki tugas penting untuk menyalakan lampu bertenaga generator untuk menarik ikan-ikan supaya mendekat. Angin kencang dan ombak besar di pertengahan Juli kemarin, menyebabkan rompong yang ditinggali Aldi terlepas dari jangkarnya dan terombang-ambing di tengah laut tanpa arah.

Aldi mengaku sempat bisa berkomunikasi dengan rekan yang menjaga rompong lain selama seminggu, sebelum akhirnya terputus dan meninggalkannya sendirian tanpa kontak maupun persediaan makanan yang mencukupi. Aldi bertahan hidup dengan menangkap hewan laut dan menyaring air laut dengan kaosnya untuk diminum. Seperti yang kita ketahui selanjutnya, dalam kondisi tersebut, Aldi terapung di laut lepas selama 49 hari sampai akhirnya diselamatkan oleh kapal berbendera Panama di perairan kepulauan Guam di Samudra Pasifik.

Setelah 10 kapal besar lewat dan gagal melihatnya, Aldi mengaku sempat kehilangan harapan. Tapi akhirnya ia berhasil menarik perhatian kapal terdekat menggunakan sinyal radio

Kondisi Aldi beberapa saat setelah diselamatkan kru kapal MV Arpeggio via www.thejakartapost.com

Walaupun berdekatan, nyatanya memang semudah itu melihat sekeliling jika berada di tengah lautan. Aldi menceritakan bahwa harapannya sempat menipis ketika ada 10 kapal besar berlalu lalang tetapi gagal melihatnya melambaikan bajunya meminta pertolongan. Seperti yang dilansir dari The Jakarta Post , baru ketika Aldi teringat ajaran rekannya memanfaatkan frekuensi radio untuk mengirimkan sinyal darurat, kapal dengan bendera Panama bernama MV Arpeggio akhirnya menerima sinyal, mendekat dan menyelamatkannya di perairan Guam. Karena memang kapal itu bertujuan akhir ke Jepang, petugas penjaga pantai Guam meminta kru kapal sekalian membawa langsung Aldi ke Jepang.

Di Jepang, Aldi sempat dikarantina beberapa waktu untuk memastikan kondisi kesehatannya. Setelah itu, perwakilan pemerintah Indonesia di Jepang berkoordinasi dengan pemerintahan setempat untuk akhirnya membawa Aldi pulang ke Indonesia.

Sama seperti Aldi, mereka yang bisa bertahan hidup di laut lepas biasanya berhasil mengamankan pasokan makanan dan air minum. Rekor terlama adalah Jose Salvador Alvarenga yang hilang di lautan selama 438 hari

Memakan ikan mentah dan menadah air hujan untuk tetap survive selama 1 tahun lebih via www.independent.co.uk

Kita yang mungkin cuma pernah melihat kisah seperti ini di dalam film atau cerita novel, jelas tidak bisa membayangkan penderitaan yang dialami Aldi atau orang yang benar-benar harus bertahan hidup di tengah lautan sendirian. Kisah seorang nelayan dari Meksiko bernama Jose Salvador Alvarenga, tercatat sebagai rekor terlama seseorang selamat setelah hilang di lautan yakni selama 438 hari. Mirip seperti cerita Aldi, Alvarenga juga bertahan hidup dengan memancing ikan atau hewan apapun di sekitarnya. Bahkan Alvarenga sebenarnya terhanyut dengan satu rekan nelayannya, menceritakan bahwa rekannya tersebut akhirnya meninggal setelah menolak memakan burung mati.

Kalau mendengar cerita-cerita seperti ini, kita tampaknya sekali lagi dibuat percaya bahwa mukjizat itu benar-benar ada~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day