BKKBN Luncurkan ‘Container Office GenRe’ dan ‘Modul Tentang Kita’ Sebagai Pegangan Remaja Indonesia

BKKBN Luncurkan Container Office GenRe

Dengan fakta bahwa satu dari empat penduduk Indonesia saat ini adalah remaja, nggak heran kalau banyak inisiatif dan gerakan yang bermunculan berfokus pada isu remaja. Seperti inisiatif terkait isu kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan, yang penting karena remaja akan jadi penerus bangsa, dan oleh karenanya mesti teredukasi dengan baik.

Nah, inisiatif tersebut salah satunya telah dijalankan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program Generasi Berencana (GenRe). GenRe memiliki fokus utama yakni penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, dan pembentukan karakter yang diupayakan dengan edukasi menjauhi pernikahan dini, pergaulan bebas pra-nikah, hingga NAPZA.

Segala poin penting dalam program GenRe tersebut utamanya dijalankan oleh duta-duta GenRe yang tersebar di seluruh Indonesia. Pendekatan ini terbilang efektif karena menurut riset remaja cenderung lebih nyaman bercerita dan menerima edukasi dari teman sebayanya. Nah, agar peran duta GenRe dalam upaya-upaya baik untuk remaja Indonesia makin menggeliat, BKKBN meluncurkan Container GenRe, yakni sebuah sektretariat yang berlokasi di kawasan Kantor Pusat BKKBN di bilangan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Container GenRe akan jadi tempat Generasi Berencana lahirkan prestasi besar untuk remaja Indonesia

Container GenRe berlokasi di kawasan Kantor Pusat BKKBN di bilangan Halim Perdanakusuma, Jakarta (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa Container GenRe yang terwujud berkat kerja sama dengan PT. Danpac Pharma ini akan jadi bentuk konkret sebuah ruang atau tempat kerja para GenRe. Ia berharap kehadiran Container GenRe ini dapat menyemangati kegiatan-kegiatan GenRe, dan lebih jauh dapat melahirkan prestasi besar untuk remaja Indonesia.

“Container Genre ini adalah hibah dari PT. Danpac Pharma. Amanah ini harus betul-betul dimanfaatkan. Setidaknya harus ada prestasi besar lewat kontainer yang meski ukurannya kecil, tapi ini adalah prototype untuk Indonesia. Semoga adik-adik GenRe bisa nyaman bekerja di sini,” kata Hasto dalam Peluncuran Container GenRe dan Modul Tentang Kita di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Lebih lanjut Hasto menjelaskan Container GenRe juga akan jadi pusat konseling bagi remaja Indonesia, yang nantinya bisa diakses secara daring atau dengan berkunjung langsung.

Direktur PT. Danpac Pharma, Yoevan Wiraatmadja dalam Peluncuran Container GenRe dan Modul Tentang Kita di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta, Kamis (19/11/2020) (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Sementara itu Direktur PT. Danpac Pharma, Yoevan Wiraatmadja, menjelaskan alasan perusahaan yang berkecimpung di dunia alat kesehatan habis pakai ini menghibahkan kontainer untuk jadi sekretariat GenRe. Menurutnya, remaja adalah fase di mana pilihan-pilihan hidup bermunculan. Oleh karenanya, remaja Indonesia butuh mentor dalam menghadapi pilihan-pilihan tersebut, dan GenRe merupakan salah satu pihak yang memfasilitasi itu.

“Kami percaya masa remaja adalah masa di mana banyak pilihan hidup. Keterbukaan informasi tidak bisa dibendung, oleh karenanya diperlukan mentor, dan GenRe menfasilitasi itu. Semoga ini dapat jadi contoh ke depannya untuk banyak sektor bekerja sama membentuk generasi muda Indonesia yang baik,” kata Yoevan.

Selain Container GenRe, BKKBN juga luncurkan Modul Tentang Kita sebagai pegangan edukasi dan konseling remaja seluruh Indonesia

(Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Nah, nggak hanya meluncurkan kantor bernama Container GenRe, BKKBN pada kesempatan ini juga meluncurkan Modul Tentang Kita hasil kerja sama dengan John Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP). Modul ini nantinya akan jadi pegangan sekaligus panduan bagi remaja GenRe yang punya peran mengedukasi teman sebaya, khususnya terkait masalah reproduksi dan perencanaan masa depan di Pusat Informasi Konseling (PIK) seluruh Indonesia.

Indonesia Country Representative of John Hopkins Center for Communication Programs, Fitri Putjuk, menjelaskan pengembangan modul ini sebenarnya merupakan kelanjutan mandat gelaran Youth Summit 2017, yang mana poin utamanya adalah PIK harus direformasi agar bisa lebih merangkul remaja sebayanya.

“Modul ini akan jadi pegangan bagi remaja yang punya peran mendidik remaja sebaya, khususnya mengenai reproduksi dan perencanaan masa depan. Pendekatan modul ini pear to pear, experimental learning, dan partisipasi oleh sesama remaja. Ini efektif karena nggak akan terkendala usia,” jelas Fitri.

Indonesia Country Representative of John Hopkins Center for Communication Programs, Fitri Putjuk (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Ia juga mengatakan penyusunan Modul Tentang Kita turut melibatkan remaja, agar informasi dan metode yang akan diterapkan sesuai dengan gaya remaja. Sebelum resmi diluncurkan dan akan digunakan PIK seluruh Indonesia, modul tersebut sudah lolos uji coba di tiga provinsi Indonesia.

“Kita tahu remaja punya gaya sendiri. Jadi (dalam penyusunannya) betul-betul dicari komunikasi yang tepat, berdasarkan range umur yg tepat. Dalam pengembangannya modul juga disesuaikan dengan karakteristik remaja yang kita ketahui lewat survei dan lokakarya,” imbuhnya.

Salah seorang peserta pelatihan Modul Tentang Kita mengaku sangat merasakan manfaat dari modul tersebut. Ia menjelaskan mendapat banyak ilmu untuk memahami diri sendiri sebagai bekal perjalanan masa depan.

“Saya memperoleh ilmu untuk memahami diri saya lebih dalam sehingga menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di masa remaja saya. Modul ini benar-benar mempersiapkan masa depan remaja,” akunya.

Nah, meski Modul Tentang Kita ini dirancang sebagai pegangan bagi PIK, Fitri mengatakan dalam waktu dekat mereka akan mengunggah semua modul tersebut ke dalam platform e-learning milik BKKBN, dan kamu bisa mengaksesnya jika ingin intip-intip informasi yang dibutuhkan terkait reproduksi dan perencanaan masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi