China Alami Lonjakan Kasus, Separuh Penumpang Pesawat dari China ke Italia Positif Covid-19

Beberapa waktu belakangan, perhatian dunia sedang tertuju pada negara China. Negeri Tirai Bambu itu baru saja melonggarkan peraturan Zero Covid Policy pada Rabu (7/12) lalu. Pelonggaran itu akhirnya dilakukan setelah masyarakat China melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan lockdown ketat tersebut.

Advertisement

Namun, pelonggaran itu kemudian menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan banget. Melansir dari kantor berita AFP (24/12), kepala kesehatan kota Qingdao di China melaporkan terdapat 490 ribu hingga 530 ribu kasus baru yang tercatat hanya dalam sehari. Di sisi lain, pemerintah China juga nggak membatasi akses keluar masuk ke negaranya sehingga penyebaran virus pun melebar sampai ke luar negeri seperti yang baru-baru ini terjadi di penerbangan China menuju Italia.

Separuh penumpang pesawat dari Beijing ke Milan positif Covid-19

Kasus Covid-19 di China kembali melonjak signifikan selama sebulan terakhir. Kendati demikian, pemerintah setempat tetap membuka akses internasional ke negaranya, termasuk tetap memberi izin masyarakat China untuk bepergian ke luar negeri. Kebijakan itu bisa saja kembali menyebarkan virus Covid-19 secara global.

Kekhawatiran itu bukannya tak berdasar. Pasalnya, baru-baru ini ramai diberitakan 50 persen penumpang dari dua pesawat dengan rute Beijing menuju Milan, Italia dinyatakan positif Corona. Diketahui sebelum melakukan penerbangan, pelancong China tetap diwajibkan untuk menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.

Advertisement

“Pada penerbangan pertama, dari 92 penumpang ada 35 orang (38 persen) positif Covid-19. Pada penerbangan kedua, dari 120 penumpang, 62 penumpang (52 persen) positif Covid-19,” ujar Anggota Dewan Kesejahteraan  Regional Lombardy, Guido Bertolaso (28/12), dilansir CNN Indonesia dari SkyNews.

Italia mewajibkan tes Covid-19 bagi pendatang dari China

Selanjutnya, pemerintah Italia juga melaporkan kalau sebagian besar penumpang yang terjangkit Covid-19 itu nggak menunjukkan gejala apa-apa. Namun, tetap aja negara Italia nggak pengin kecolongan lagi seperti awal-awal pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu di mana Italia jadi salah satu negara yang paling terdampak virus ini. Makanya, pemerintah Italia khawatir akan adanya varian baru Covid-19 di tengah lonjakan penularan yang dibawa oleh China ke negaranya.

Untuk itu, menteri kesehatan Italia Orazio Schillaci pada Rabu (28/12) mengumumkan akan mengambil langkah tegas untuk melakukan tes Covid-19 bagi para pendatang dari China. Selain itu, mereka disebut bakal melakukan tes sequencing yang bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada varian Covid-19 baru yang dibawa oleh para penumpang kedua pesawat tersebut. Nah, jika ditemukan varian baru, pemerintah Italia bakalan memperketat lagi pemeriksaan serta aturan untuk setiap pelancong dari China ke depannya.

Advertisement

Masyarakat China beramai-ramai melakukan perjalanan ke luar negeri saat kasus Covid-19 di negaranya meningkat tajam

Kasus Covid-19 di China meningkat tajam | Photo by vasilevkirill on Depositphotos

Semenjak pemerintah China melonggarkan lockdown, masyarakatnya otomatis bisa beraktivitas dengan lebih lega dan bebas bepergian ke berbagai tempat. Meskipun seperti yang kita ketahui, ada konsekuensi besar berupa lonjakan tajam kasus Covid-19 yang sedang menyerang China. Namun walaupun kasus positif meningkat gila-gilaan di sana, warga China diketahui ramai melakukan perjalanan ke luar negeri.

Hal itu tampaknya sejalan dengan kebijakan baru pemerintah China yang membuka lagi perbatasan akses ke negaranya. Tak heran, banyak warganya yang langsung memanfaatkan momen ini untuk bepergian ke luar negeri apalagi setelah di-lockdown selama tiga tahunan.

Selain itu, ada beberapa peraturan baru yang segera diberlakukan pemerintah China seiringan dengan pelonggaran lockdown di negaranya. China disebut akan mencabut persyaratan karantina buat pelancong yang datang dari luar negeri mulai 8 Januari 2023.

Lebih lanjut, melansir dari Antara, China juga sudah menurunkan kesiagaan mereka menangani Covid-19 dengan mengubah statusnya menjadi penyakit kelas B alias masuk kategori penyakit yang nggak parah. Penyakit Covid-19 dikeluarkan dari kategori penyakit menular yang memerlukan karantina seperti yang sebelumnya diatur dalam Undang-Undang Karantina dan Kesehatan Perbatasan Republik Rakyat China.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Writing...

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE