Harga Masker Meroket di Berbagai Negara, Cina Beri Denda 5,8 Miliar pada Toko yang Jual Masker Mahal

Denda masker dijual mahal

Karena virus corona sedang menyebar di berbagai negara, banyak orang yang melakukan langkah antisipasi agar tidak tertular. Salah satunya adalah memakai masker saat bepergian. Mereka akan terhindar dari virus karena hidung dan mulutnya tertutup masker. Karena itulah jumlah permintaan masker meningkat drastis, bahkan sampai terjadi kelangkaan.

Advertisement

Akibat stok yang menipis, kini harga masker menjadi lebih mahal. Bahkan ada sejumlah oknum yang memanfaatkan situasi kritis ini demi kepentingan pribadi. Mereka sengaja menjual masker dengan harga setinggi mungkin, bahkan sampai melakukan penipuan. Berikut ini selengkapnya.

Pemerintah Cina menerapkan aturan ketat bagi penimbun dan penjual masker dengan harga tinggi. Bahkan sampai ada toko yang didenda Rp5,8 miliar!

Toko di Cina via www.independent.ie

Tingginya permintaan akan masker tidak diimbangi dengan stok yang memadai. Di tengah kepanikan, muncul sejumlah oknum yang sengaja menimbun masker atau menjualnya dengan harga mahal. Dilansir dari Kompas , hal tersebut terjadi di Distrik Fengtai, Provinsi Beijing. Ada sebuah toko obat yang menaikkan harga masker menjadi 850 yuan atau setara dengan Rp1,6 juta per kotak. Harga tersebut naik enam kali lipat dari harga aslinya. Toko itu pun didenda 3 juta yuan atau setara dengan Rp5,8 miliar.

Pemerintah juga melakukan inspeksi terkait produksi dan penjualan masker yang tidak berkualitas. Mereka berusaha menghentikan peredaran masker palsu untuk melindungi publik. Contohnya di Kota Foshan, Provinsi Guangdong, ada pabrik pembuatan masker medis yang tidak mempunyai lisensi resmi. Pemerintah setempat pun menutup pabrik tersebut dan menahan barang bukti berupa 175.000 masker palsu.

Advertisement

Oknum lain yang memanfaatkan situasi kritis ini adalah Huang Zhibo, seorang trainee asal Cina. Dia melakukan penipuan masker senilai Rp549 juta

Huang Zhibo dan barang bukti yang dikumpulkan polisi via www.8days.sg

Huang Zhibo menjual masker secara online pada orang-orang yang membutuhkan. Namun, trainee asal Cina dari Yuehua Entertainment ini melakukan kecurangan. Dia menerima uang dari para pelanggannya, tetapi tidak datang ke lokasi yang telah dijanjikan. Ternyata dia memang tidak mempunyai stok masker.

Tak tanggung-tanggung, keuntungan yang diraih Huang dari penipuannya mencapai 280 ribu yuan atau setara dengan Rp549 juta. Dia pun dilaporkan atas tuduhan penipuan. Pada 5 Februari silam, akhirnya Huang ditangkap polisi untuk melakukan pemeriksaan.

Tak hanya di Cina, para penduduk di Hong Kong juga kesulitan mencari stok masker. Mereka pun mengimpor masker dari Indonesia, tetapi malah ada yang ditipu

Advertisement

Warga di Hong Kong via kabar24.bisnis.com

Sulitnya mencari masker di Hong Kong membuat para TKI memilih beli secara online dari Indonesia. Namun ternyata, harga yang ditawarkan melambung tinggi. Satu kotak berisi 50 masker yang biasanya dijual seharga Rp30.000, kini naik menjadi Rp50.000.

Tak hanya harga yang menjadi masalah. Akibat permintaan masker yang meningkat di Indonesia, stok masker untuk dijual ke Hong Kong jadi menipis. Beberapa ekspedisi juga belum mau mengirim barang ke Hong Kong. Kalaupun ada perusahaan yang mau, para TKI masih waswas karena ada kemungkinan ditipu. Seorang buruh migran bernama Nurul berkata kalau temannya memesan satu paket masker, tetapi yang sampai malah kardus.

Mari kita berdoa agar para penipu berhenti melakukan aksi mereka. Dalam situasi krisis virus corona, seharusnya kita saling membantu agar semua selamat. Jangan egois hanya demi kepentingan pribadi~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE