Kemas Edukasi Kesehatan Reproduksi Secara Fun, dr. Kevin Mak Menangkan Challenge #TauGaSih TikTok Indonesia

dr. Kevin Mak merupakan kreator yang konsisten unggah konten edukasi kesehatan reproduksi.

TikTok menjadi salah satu digital platform yang menyediakan banyak konten menghibur dan fitur menarik untuk menunjang kreativitas para kreator. Alasan tersebut juga yang membuat platform ini banyak digandrungi oleh para pengguna untuk berkreasi membuat beragam jenis konten. Namun, selain itu, alasan mengapa TikTok digandrungi adalah karena sering mengadakan challenge yang dapat diikuti oleh seluruh penggunanya.

Advertisement

Terbaru, TikTok Indonesia menjelang akhir tahun 2021, tepatnya sejak tanggal 6-13 Desember mengadakan challenge #TauGaSih. Dalam challenge ini, konten kreator ditantang untuk membuat konten video edukatif dari beberapa kategori, dengan menjadikan artikel media partner seperti Hipwee sebagai sumber referensinya.

Sukses digelar, TikTok Indonesia pun telah memilih 10 pemenang challenge #TauGaSih yang akan mendapatkan hadiah senilai total Rp140 juta. Salah satu kreator yang berhasil memenangkan challenge ini adalah dr. Kevin Mak, seorang dokter sekaligus kreator yang kerap memberikan edukasi seputar dunia kesehatan. Kira-kira seperti apa ya, konten yang diunggah dr. Kevin sehingga berhasil memenangkan challenge ini?

Dr. Kevin Mak dikenal sebagai salah satu kreator yang aktif memberikan edukasi kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi wanita

Konten edukasi kesehatan | Credit @drkevinmak on TikTok

Kevin Mak merupakan seorang dokter umum berusia 28 tahun asal Bandung yang giat memberikan edukasi seputar kesehatan. Berbeda dengan Ekida Rehan Firmansyah yang juga kreator konten kesehatan, dr. Kevin memiliki konten seputar kesehatan reproduksi dengan cara yang menyenangkan. Diketahui, dr. Kevin terjun ke platform TikTok dengan nama pengguna @drkevinmak pada awal tahun 2020, saat ia memutuskan untuk membuka klinik pribadi di Bandung.

Advertisement

Di TikTok, dr. Kevin juga tergabung ke dalam komunitas dokter bernama TikDok. Ia mengatakan komunitas tersebut merupakan wadah sesama dokter untuk saling berdiskusi mengenai topik kesehatan. Selain itu, ia menilai komunitas tersebut juga dapat membantu mempererat konten edukasi kesehatan di TikTok.

Dalam sesi wawancara eksklusif, dr. Kevin mengaku memilih TikTok sebagai media untuk menyebarkan edukasi karena platform ini dinilai lebih user-friendly dan interaksi yang dapat dibangun cukup besar. Selain itu, ia mengatakan saat ini TikTok juga telah menjadi salah satu fastest growing social media platform.

Advertisement

“Saya mulai terjun untuk memberikan edukasi melalui TikTok sejak bulan Maret 2020. Saya memilih platform TikTok karena merasa engagement-nya cukup tinggi untuk membagikan informasi seputar kesehatan, terutama kesehatan organ reproduksi. Saya juga berkesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan beberapa instansi dan brand yang concern terhadap kesehatan,” ujar dr. Kevin Rabu (29/12).

Setelah tiga bulan bergabung sebagai kreator di TikTok, dr. Kevin pun merasakan dampak yang cukup besar. Banyak masyarakat yang semakin antusias dengan informasi seputar kesehatan, khususnya informasi kesehatan yang datang dari kacamata seorang dokter. Ia juga mengatakan kalau pernah ada salah satu client yang datang secara langsung ke kliniknya setelah melihat dr. Kevin di TikTok.

Nggak berhenti sampai di situ, konten miliknya pun kini mendapatkan atensi dari sejumlah instansi mulai dari Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas Covid-19 dan juga beberapa brand yang memiliki concern terhadap edukasi kesehatan. Inspiratif sekali, ya.

Untuk memperluas jangkauan audiens, dr. Kevin aktif berpartisipasi dalam challenge #TauGaSih

Pemenang challenge #TauGaSih | Credit @drkevinmak on TikTok

Meski telah mendapatkan kesempatan kolaborasi dengan banyak instansi dan brand, dr. Kevin juga terus melakukan pengembangan terhadap kontennya. Salah satu caranya dengan mengikuti challenge #TauGaSih dari TikTok Indonesia. Untuk challenge ini dr. Kevin mengunggah sekitar 17 video yang sebagian besar berisi topik kesehatan reproduksi.

Dalam kesempatan wawancara eksklusif dr. Kevin juga menceritakan proses pembuatan satu konten video yang rata-rata memerlukan waktu sekitar dua jam. Perlu diketahui, kalau dr. Kevin konsisten mengunggah konten TikTok setiap harinya. Untuk konten yang berkaitan dengan Covid-19, dr. Kevin mengaku bisa lebih lama lagi durasi pembuatannya. Sebab, ia harus memastikan materi kontennya merujuk pada jurnal penelitian agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat.

“Sejak bulan Maret 2020, saya nggak pernah melewati satu hari pun tanpa mengunggah konten edukasi. Hal ini sebagai bentuk konsistensi saya dalam membuat konten TikTok. Untuk produksi kontennya sendiri tergantung dengan kesibukan di klinik. Kalau ada waktu senggang di pagi hari, saya usahakan untuk membuat satu konten,” tutur dr. Kevin.

Selain itu, dr. Kevin juga memanfaatkan waktu akhir pekan untuk membuat konten dengan mempersiapkan materi dari malam sebelumnya. Nggak selalu berjalan mulus, dr. Kevin juga kerap menghadapi beragam tantangan, salah satunya ketika ia memberikan informasi yang cukup sensitif.

Respons positif dari sesama pengguna membuat dr. Kevin semangat untuk terus memberikan edukasi melalui digital platform seperti TikTok

Berhasil menjadi salah satu pemenang challenge #TauGaSih, dr. Kevin memiliki harapan dan rencana untuk tahun 2022. Ia berharap bisa terus konsisten memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat dan bisa menjangkau lebih banyak lagi pengguna untuk mendapatkan akses informasi kesehatan yang tepat. Selain itu, dr. Kevin juga memiliki rencana agar kontennya nggak hanya dapat dinikmati oleh pengguna di Indonesia, melainkan secara global.

Nah, bagi kamu yang tertarik dengan konten edukasi kesehatan yang dibagikan oleh dr. Kevin, kamu dapat langsung mengunjungi kanal TikTok miliknya dengan nama pengguna @drkevinmak atau melalui tagar #TauGaSih untuk menengok konten video yang diikutsertakan dr. Kevin dalam challenge ini. Semoga menginspirasi!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE