Gara-gara Manusia Buang Sampah Sembarangan, 5 Hewan Ini Sedihnya Jadi Suka Makan Plastik

Hewan makan sampah plastik

Bagi manusia, kekhawatiran akan sampah plastik paling baru sebatas ketidaknyamanan akan banyaknya sampah yang menumpuk di pinggir jalan. Kalau lagi ingat, mungkin ada sebagian dari kamu yang bakal menolak kantung plastik di minimarket. Ada juga orang yang sudah rajin memakai plastik bekas untuk dipakai kembali. Tapi saking nyaman dan praktisnya pakai plastik, mirisnya banyak orang yang masih sering lupa kalau masalah sampah plastik di bumi yang kita tinggali ini sudah sangat parah dan gawat.

Advertisement

Kalau mau lihat seberapa parah, lihatlah kehidupan hewan-hewan di bawah ini. Bukan lagi masalah kenyamanan atau bau tidak sedap, sampah plastik ternyata sudah jadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup beberapa spesies hewan. Jika beberapa tahun lalu, gambar penyu yang tubuh dan cangkangnya terperangkap plastik sudah membuat kalian terenyuh, kondisinya kini lebih parah. Saking banyaknya sampah yang berserakan, sekarang banyak hewan yang justru menganggap kantung atau botol plastik bekas itu sebagai makanan. Bahkan hewan sebesar gajah pun juga ikut jadi korban fenomena ini. Biar tahu betapa parahnya masalah ini, yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini!

1. Sekelompok gajah liar di Sri Lanka sakit karena terbiasa memakan sampah yang dibuang di sekitar kawasan cagar alam. Tidak lagi cari makanan di hutan, mereka malah nungguin truk pengangkut sampah 🙁

Gajah tak seharusnya mengais-ngais di tempat sampah via nationalgeographic.grid.id

Sebagaimana dilansir dari National Geographic , seorang ahli gajah Asia bernama Jayantha Jayewardene, memperkirakan ada sebanyak 7.500 gajah liar di Sri Lanka yang kini terbiasa mengais-ngais dan memakan sampah. Itu semua karena banyaknya orang yang membuang sampah secara ilegal di sekitar wilayah cagar alam. Tumpukan sampah itu mengundang perhatian kawanan gajah sampai akhirnya mereka terbiasa menelan kantung-kantung atau potongan plastik. Akibatnya, semakin banyak gajah di area itu yang jatuh sakit.

Jayewardene bahkan mengamati perilaku ekstrem dari sekawanan gajah liar di Habarana yang terletak di bagian timur Sri Lanka. Sekelompok gajah tersebut jadi sangat tergantung dengan sampah. Mereka sampai menunggu truk atau traktor yang membawa sampah, seakan-akan tahu apa yang dibawa adalah makanan. Miris ya…

Advertisement

2. Karena sampah plastik banyak yang bermuara ke laut, hewan-hewan laut adalah kelompok paling rentan. Parahnya, plastik ternyata bisa menyerap bau sehingga dianggap makanan oleh ikan-ikan

Mikro-plastik menyerap bau asin laut, sehingga dikira plankton dan dimakan banyak spesies laut via theconversation.com

Jika polusi udara bisa jelas terlihat dan dirasakan, polusi mikro-plastik di lautan memang sulit untuk dilihat secara kasat mata. Padahal polusi mikro-plastik ini sudah darurat. Sampah-sampah plastik berbagai bentuk, dari botol sampai tangkai cotton bud, baru bisa terurai setelah puluhan tahun lamanya. Bahayanya, sampah plastik yang terurai menjadi partikel kecil (mikro-plastik) itu justru  makin memperparah ekosistem dan kelangsungan hidup di laut.

Pasalnya, selain sulit terlihat dan tidak bisa dipunguti, mikro-plastik seringkali dimakan oleh ikan-ikan karena dikira plankton. Bahkan menurut para ahli, sebagaimana dilansir dari The Telegraph , ikan terkecoh mengira mikro-plastik sebagai makanan berdasarkan baunya. Setelah lama mengambang di laut, plastik ternyata mampu menyerap bau asin dari laut dan ganggang sehingga menyerupai makanan ikan sebenarnya yaitu plankton. Ini bukan hanya membahayakan ikan dan hewan laut lainnya, tapi juga kita yang mengonsumsi ikan lho~

3. Hewan laut sebesar paus pun jadi korban. Semakin banyak sperm whale yang ditemukan mati terdampar dengan perut penuh dengan sampah plastik

Advertisement

Di Spanyol, di dalam bangkai sperm whale ditemukan 29 kg sampah plastik via www.davidwolfe.com

Bukan cuma ikan-ikan kecil saja yang terkecoh dengan bau sampah plastik, nyatanya mamalia laut sebesar paus juga semakin sering ditemukan mati terdampar dengan perut penuh rongsokan plastik. Seperti kejadian terbaru yang terjadi April lalu di Spanyol. Sebagaimana dilaporkan Forbes sperm whale atau paus sperma seberat 6 ton itu mati karena ‘gastric shock‘ pada perut dan ususnya setelah mencerna lebih dari 29 kg sampah plastik yang masih bersarang di tubuhnya.

Kejadian tragis ini kembali mengingatkan ke peristiwa serupa dua tahun lalu, dimana sekawanan 13 paus ini juga ditemukan mati dalam kondisi yang sama. Padahal hewan yang telah masuk kategori langka ini, sebenarnya punya harapan hidup selama manusia yakni sekitar 70 tahun. Sayang banget kalau satu per satu ‘terbunuh’ oleh sampah yang kita buang sembarangan.

4. Sama dengan ikan yang terkecoh bau sampah plastik, burung camar pun sulit membedakan makanannya dengan tumpukan plastik bekas

Seagulls atau burung camar biasanya memangsa ikan dan hewan-hewan kecil yang dekat permukaan laut via www.thespruce.com

Hewan yang hidup di udara pun ternyata tidak bisa terlepas dari betapa masifnya dampak sampah-sampah plasti yang berserakan. Lihat saja dampaknya terhadap seagulls atau burung cemara. Burung yang biasanya memakan ikan dengan cara memangsa dari udara ini, juga semakin sering mengonsumsi sampah plastik karena baunya yang tersamarkan aroma laut. Parahnya, burung ini bukan cuma memakan sampah plastik saja, tapi juga sampah berbahan lebih berat seperti yang berbahan gelas sampai logam. ‘Kan ngeri~

5. Bahkan di padang pasir sekalipun, kini unta terancam bahaya kesehatan karena banyak yang makan sampah yang kebanyakan ditinggalkan turis

Sampah juga mulai ‘bermuara’ di padang pasir via www.scholastic.com

Bukan lagi hamparan pasir seluas mata memandang, padang pasir zaman sekarang tampaknya juga telah ‘dijajah’ sampah plastik. Dilansir dari Gulf News , tumpukan sampah di sebuah lembah padang pasir di Dubai menyebabkan polusi berat yang berakhir fatal terhadap unta yang sering lalu lalang. Sampah-sampah itu ditinggalkan oleh turis dan orang yang berkamping di daerah tersebut, dimakan dan membuat perut unta mengeras. Bahkan satu dari dua unta di sana, dilaporkan mati karena sampah plastik. Kasihan banget ya…

Nasib tragis hewan-hewan ini seharusnya bisa lebih mengetuk hati kita untuk berpikir kembali sebelum memakai atau membuang plastik sembarangan. Hanya karena terlalu nyaman pakai kantung atau botol plastik sekali pakai, kita secara tidak sadar sudah perlahan-lahan membunuh berbagai spesies lain di bumi ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE