Hati-hati, Ini 4 Alasan Kenapa Pijat Nggak Bisa Dilakukan Sembarangan. Salah-salah Malah buat Celaka

Alasan kenapa kita nggak boleh asal memijat tubuh

Aktivitas pijat-memijat di Indonesia sama populernya seperti kerokan. Kalau kerokan identik dengan masuk angin, kalau pijat biasanya dilakukan saat badan terasa pegal. Saking udah jadi kebiasaan sejak lama, mungkin hampir semua orang pernah dipijat, mau tua muda sama aja. Nggak sedikit ‘kan kita tahu ada tempat spa atau pijat khusus bayi. Begitu pun dengan ‘reflexology’, salah satu cara rileksasi yang sudah sangat menjamur di berbagai kota. Tinggal pilih aja mau yang mana dan harga berapa.

Advertisement

Namun sayangnya, nggak semua orang mau membayar jasa ahli pijat bersertifikasi. Kebanyakan ya cuma mengandalkan orang-orang di sekitar aja, seperti orangtua, teman, atau tetangga, untuk memijat bagian tubuhnya yang sakit. Padahal nyatanya, proses pemijatan ini nggak bisa dilakukan sembarangan lho. Di Cina baru aja ada pemuda yang kehilangan nyawa setelah pijat refleksi di bagian leher dan pundak. Setelah dipijat, ia merasa pusing dan nggak bisa jalan. Meski sudah dibawa ke dokter, nyawanya tetap nggak bisa tertolong. Jadi kenapa pijat gitu doang bisa jadi bahaya? Simak dulu yuk 4 alasannya yang udah Hipwee News & Feature rangkum berikut ini.

1. Waktu kecil, kamu mungkin pernah disuruh injak punggung ayahmu. Kelihatannya biasa aja, padahal aktivitas itu bisa bikin tulang punggung bergeser lho

Kebiasaan injak punggung via www.rekanbola.com

Di balik punggung manusia, terdapat tulang belakang dan tulang ekor yang berisi saraf-saraf penting. Karena sifatnya rawan banget, kita pun nggak bisa sembarangan memijat area tersebut. Padahal di Indonesia akrab sekali yang namanya teknik memijat dengan injak punggung. Biasanya orang zaman dulu suka menyuruh anak-anak mereka yang masih kecil buat injak-injak punggung yang pegal. Nggak jarang anaknya malah main lompat-lompatan di punggung ayahnya.

Teknik injak punggung ini sebenarnya termasuk salah satu gerakan terapi shiatsu dari Jepang. Namun praktiknya tentu nggak bisa sembarangan. Harus dilakukan orang yang benar-benar ahli. Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), Arif Soemarjono , asal-asalan pijat punggung bisa menyebabkan tulang punggung bergeser. Apalagi kalau dilakukan secara berkala selama bertahun-tahun. Ia mengaku pernah memiliki pasien dengan indikasi serupa.

Advertisement

2. Selain punggung, kadang orang juga suka dipijat lehernya. Hati-hati ya, di dalam leher juga banyak saraf penting yang kalau salah urut bisa bikin stroke sampai kematian

Leher jadi area rawan via lifestyle.okezone.com

Bagian tubuh lain yang kerap jadi sasaran pijat adalah leher. Bagi orang kantoran yang terbiasa menghadap laptop berjam-jam, area ini memang sering terasa pegal. Kebanyakan mereka mengatasinya dengan pergi ke salon spa atau tempat terapi dan pijat refleksi. Atau kalau mager ya minta tolong orang rumah buat memijat. Padahal orang rumahnya juga bukan ahli terapis.

Area leher ini sebetulnya sama rawannya dengan bagian punggung kita. Leher jadi tempat pertemuan berbagai saraf penting yang langsung terhubung ke otak. Dokter Jaslovleen Kaur dari departemen Neurologi Dayanand Medical College & Hospital India mengatakan, terlalu sering memijat leher bisa menyebabkan darah membeku dan menyumbat pembuluh darah menuju ke otak. Akibatnya otak nggak menerima suplai darah sehingga orang bisa saja lumpuh, stroke, dan yang terparah berujung kematian.

3. Sebenarnya sekalipun dilakukan di tempat refleksi, pemijatnya bisa aja belum tersertifikasi. Jadi penting buat memastikan apakah mereka benar-benar bisa dipercaya

Advertisement

Pastikan pemijat benar-benar terpercaya via www.hipwee.com

Sekarang ini jumlah tempat pijat atau refleksi sudah nggak terhitung lagi. Mulai dari yang murah sampai mahal pun ada. Bahkan di daerah pelosok juga bisa lho ditemukan tempat pijat tradisional yang peminatnya nggak sedikit. Tapi sebagai penyewa jasa pijat, kita tentu nggak boleh begitu aja percaya sama tempat-tempat pijat ini. Sekalipun harganya mahal, belum tentu pemijatnya punya sertifikat resmi.

Masih ingat nggak sama kasus perempuan muda bernama Siska yang meninggal setelah menjalani terapi di klinik chiropractic seharga 17 juta? Setelah diperiksa, ternyata pembuluh darah di bagian leher Siska ada yang pecah akibat asal-asalan dipijat. Terapisnya sendiri merupakan orang asing bernama Randall Cafferty. Usut punya usut, si Randall ini ternyata nggak punya izin praktik resmi di Indonesia.

4. Penting juga buat mengenali metode-metode pijat yang sekarang beragam banget jenisnya. Mulai dari pijat refleksi, shiatsu, atau pijat tradisional biasa

Metode pijat yang beragam via journal.sociolla.com

Sebelum memutuskan buat pijat, penting juga buat mengenali metode-metode pijat yang memang beragam sekali. Kita mungkin sudah nggak awam lagi sama pijat refleksi atau reflexology, salah satu teknik pijat asal Cina ini fokus pada titik-titik tertentu di bagian tubuh. Pijat ini menggunakan media pemijatan khusus seperti benda dari kayu, plastik, atau karet. Reflexology dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Pijat refleksi dan shiatsu asal Jepang sebetulnya mirip, sama-sama menekankan pada titik tertentu pada tubuh. Bedanya kalau shiatsu cukup memakai jari atau telapak tangan. Kalau pijat tradisional ala Indonesia sih lebih mengandalkan teknik urut pakai telapak tangan atau ibu jari. Beberapa pemijat kadang menggunakan minyak kelapa biar proses mengurut lebih mudah.

Secara umum, memijat bagian tubuh memang diperbolehkan. Meski pada beberapa kasus terdapat kegagalan, namun jika dilakukan dengan teknik yang benar, sakit atau pegal di area tertentu bisa sembuh. Sebelum memutuskan pijat, ada baiknya kamu konsultasi terlebih dahulu ke orang yang benar-benar ahli, seperti fisioterapis atau dokter.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE