Pemerintah Jepang Bikin Kementerian Kesepian, Demi Atasi Depresi yang Meninggi di Masa Pandemi

Kementerian Kesepian Jepang

Semenjak virus Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, kehidupan manusia berubah total. Kamu mungkin mengalaminya juga. Semula rutinitas berjalan biasa saja tanpa perlu protokol kesehatan seperti pakai masker dan jaga jarak, bisa dikatakan kehidupan manusia aman dan normal. Akan tetapi, semua itu lenyap dalam sekejap tatkala pandemi melanda. Bahkan pandemi sampai bikin kesejahteraan emosional terganggu karena manusia makin berjarak satu sama lain. Alhasil kesepian pun tak bisa dihindari oleh banyak orang.

Advertisement

Begitu pula yang dialami mayoritas masyarakat Jepang nih. Pandemi juga membuat banyak orang menderita secara fisik dan mental di sana. Nah, melihat kondisi warganya makin nggak sehat secara mental, pemerintah Jepang pun membuat kementerian baru yang tak familier seperi kementerian lainnya.

Kasus depresi berujung kematian melonjak tinggi, pemerintah Jepang membentuk Kementerian Kesepian

Ilustrasi kesepian | photo by Pixabay via www.pexels.com

Berdasarkan laporan yang diterima pemerintah Jepang, angka kematian akibat bunuh diri mengalami tren kenaikan selama setahun terakhir. Situasi pandemi semakin memperparah kesehatan mental warga Jepang. Apalagi pandemi membuat banyak orang merasakan kesepian lantaran penerapan isolasi yang menjadi hal lumrah sekarang. Hal ini menyebabkan warga Jepang kerap menderita depresi yang berakhir dengan bunu diri.

Menukil dari Kompas , jumlah kasus bunuh diri paling puncak terjadi di paruh kedua tahun 2020 yakni di bulan Oktober. Jumlah kematian sempat menyentuh angka 2.153 kasus dalam satu bulan selama rentang waktu lima tahun belakangan. Kebanyakan kasus bunu diri dilakukan oleh perempuan berusia muda. Di Jepang, ada banyak perempuan bekerja di sektor ritel dan jasa. Sayangnya, sektor itu terpuruk selama pandemi yang mengakibatkan nggak sedikit perempuan harus kehilangan pekerjaan.

Advertisement

Mengingat masalah bunu diri yang kian parah akhirnya membuat pemerintah memutar otak. Belum lagi desakan dan tuntutan dari pihak oposisi. Pemerintah Jepang diminta untuk menangani warga yang merasakan kesepian tersebut. Pasalnya, selama ini belum ada penanganan yang berdampak signifikan. Oleh sebab itu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menunjuk Tetsuhi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian.

Kementerian Kesepian bakal membuat layanan aktif untuk mengantisipasi depresi bagi warganya

Ilustrasi layanan psikologi | photo by Polina Zimmerman via www.pexels.com

Melalui pembentukan Kementerian Kesepian, pemerintah Jepang berkomitmen untuk membuat layanan aktif bagi penderita depresi supaya mereka nggak sampai melakukan tindakan bunuh diri, sehingga angka kejadian ini pun dapat ditekan semaksimal mungkin.

Advertisement

Sakamoto yang bertugas mengatasi depresi dan bunuh diri diharapkan bisa mengambil langkah yang komprehensif. Selain itu, ia diminta untuk menjaga hubungan antar masyarakat agar tindakan membahayakan diri tersebut dapat dicegah. Sebagai bentuk konkret, Sakamoto telah merencanakan forum darurat di akhir bulan ini yang menjadi wadah pertemuan para ahli yang kerap menangani orang-orang yang kesepian dan isolasi. Sakamoto berupaya untuk mencari formula tepat agar kebijakan yang dibuatnya berjalan optimal.

Meskipun Kementerian Kesepian terdengar aneh, tapi kementerian ini menjadi bukti kalau pemerintah Jepang peduli terhadap kesehatan mental warganya nih, SoHip. Kementerian mengurusi soal kesepian warganya memang nggak terlalu  akrab di telinga kita padahal bisa jadi kementerian semacam itu sangat dibutuhkan oleh warga yang rentan mengalami kesepian, depresi, sampai berakibat fatal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE