Cuma Familiar Sama 26 Alfabet, Ternyata Tanda Ini Pernah Jadi Huruf ke-27 yang Tak Pernah Kita Tahu

Pernah mengalami masa-masa tarif SMS ditentukan oleh banyak huruf yang dipakai? Pada saat itu tanda & yang dibaca ‘dan’ sangat membantu. Lumayan ‘kan hemat dua Rupiah daripada harus menulis lengkap kata ‘dan’. Di masa sekarang, tanda & juga lumayan sering digunakan. Merek seperti Dolce & Gabbana, Johnson & Johnson, Clyde & Co, Assegaf Hamzah & Partners, sampai Hipwee News & Feature menggunakan tanda baca ini.

Meski digunakan secara luas, tapi kamu tahu nggak sih tanda & itu namanya apa? Apa kamu lebih sering menyebutnya sebagai tanda ‘dan’? Dan tahukah kamu kalau dulu tanda & pernah menjadi alfabet ke-27? Kalau belum tahu, yuk simak penjelasan Hipwee News & Feature kali ini.

Namanya Ampersand, asalnya dari Bahasa Inggris kuno. Menurut tata bahasa zaman dulu itu, ampersand jadi alfabet terakhir setelah Z

Contoh grafiti yang memperlihatkan alfabet kuno zaman Pompei, terdapat sedikit perbedaan dari alfabet modern via graffitipicture.com

Tanda & yang sering kamu pakai itu namanya Ampersand. Yup, panjang dan rumit juga. Sejarahnya juga panjang karena sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tanda ampersand pertama kali dipakai dalam grafiti pada abad ke-1 di era Pompeian, sebuah kerajaan Romawi kuno yang musnah karena bencana alam. Tanda ampersand diajarkan di sekolah-sekolah sebagai alfabet terakhir setelah Z. Nah asal kamu tahu dalam Kamus Inggris kuno yang dipakai pada zaman mediaeval itu, huruf J dan U dianggap sama dengan I dan V. Sementara W baru muncul sebagai huruf sendiri setelah abad ke-16.

Sebenarnya Ampersand ini gabungan dari dua huruf yang berbeda. Ada yang bisa nebak huruf apa dan apa?

Image by Sookyung An from Pixabay via pixabay.com

Di aksara Pompei, tanda ini merupakan gabungan dari dua huruf, yaitu e dan t. Kata ‘et’ dalam bahasa latin berarti ‘dan’ atau ‘and’. Sepanjang sejarahnya tanda ini mengalami revolusi berkali-kali sehingga menjadi bentuk terakhir yang kita kenal selama ini. Penggunaan et latin dulu saingan dengan et Tironian, masa asalnya Cicero yang terkenal. Tapi ternyata seleksi waktu membuktikan, et Tironian mulai dilupakan sementara et latin masih digunakan sampai sekarang. Karena itu juga & juga bisa dipakai untuk singkatan seperti &c, yang artinya ‘etc’ atau dan lain-lain.

Dulu namanya adalah ‘And’. Tapi karena menimbulkan polemik baru dalam alphabet, namanya terus berubah-ubah

Anak-anak belajar Inggris kuno via www.railuk.info

Nama ampersand baru ditambahkan dalam kamus pada tahun 1837. Sebelumnya, tanda ini mengalami banyak perubahan nama. Di awal kemunculannya, tanda & disebut sebagai ‘and’ saja, sebagaimana fungsinya. Tapi masalah muncul ketika tanda ini diajarkan di sekolah sebagai huruf ke-27 . Anak-anak akan menyebut “…W, X, Y, Z, and And”. Nah, bingung ‘kan?

Biasanya anak-anak Inggris zaman dulu akan menyebut ‘And’ sebagai ‘per se and’ yang artinya ‘And pada dirinya sendiri‘, untuk membedakan dengan And yang pertama. Rumusnya jadi begini “…W, X, Y, Z, and per se And“. Nah lama-kelamaan ‘and per se and’ ini dilebur jadi ‘ampersand’. Jadi deh istilah yang kita kenal sekarang.

Karena kegunaannya yang berbeda dan namanya yang aneh, lambat laun Ampersand mulai dilupakan. Banyak yang bilang Alfabet berakhir di angka 26

Lagu ABCD via play.google.com

Sebenarnya kenapa Ampersand didepak dari alfabet modern yang kita kenal sekarang, masih belum diketahui secara pasti. Namun berandai-andai saja, mungkin istilah ‘ampersand’ dalam alfabet lumayan aneh dan berbeda dengan huruf lainnya. Ada yang bilang itu semua karena lagu ABCD yang dipopulerkan untuk mengajari anak-anak huruf alfabet. Di lagu itu alfabet yang disebut hanya sampai Z. Mungkin nama ampersand yang panjang bisa merusak harmoni lagu. Hmm, lagipula pasti aneh sekali kalau ada seseorang yang namanya diawali dengan huruf &. &di? &ifanny? &dara?

Wah ternyata sesederhana tanda & pun sejarahnya panjang ya. Jadi bagaimana menurutmu liputan Hipwee News & Feature kali ini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi