Viral Kurir Dimaki Customer karena Pesanan COD Tak Sesuai, Warganet: Bentar Lagi Jadi Duta

Kurir dimarahi pembeli COD

Kejadian tak mengenakan kembali dialami oleh pengantar jasa pengiriman barang. Baru-baru ini beredar video di media sosial memperlihatkan seorang wanita yang menolak membayar paket lantaran barang yang dipesan tak sesuai. Bukan hanya itu, dalam video tersebut sang ibu meluapkan emosinya dengan memarahi kurir. Ia bahkan menuangkan kekesalan dengan ucapan yang kasar karena merasa ditipu paket yang datang tak sesuai dengan harapan.

Advertisement

Tak berselang lama, peristiwa tersebut mendapat ribuan tanggapan dari masyarakat. Pasalnya alih-alih mengajukan keberatan ke penjual, ibu tersebut malah menjadikan kurir sebagai sasaran amarahnya. Peristiwa ini pun menjadi daftar panjang kisah kurir yang kerap disalahkan dalam sistem pembayaran cash on delivery (COD). Lantas bagaimana kejadian tersebut bermula? Berikut ini Hipwee berikan ulasannya.

Kurir sudah menjelaskan bahwa protes seharusnya diajukan ke penjual barang. Namun, sang ibu tetap masih tak paham dan terus melontarkan ucapan kasar kepada pengirim

Video yang berdurasi hampir 5 menit tersebut diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi pada Sabtu, 15 Mei 2021. Tak berselang lama video itu pun dibagikan oleh ribuan orang yang meerasa geram atas sikap pembeli. Video intimidasi penerima paket kepada kurir kemudian diunggah kembali di beberapa portal media sosial dengan jutaan pengikut.

Advertisement

Telihat kurir yang merekam kejadian berusaha menjelaskan prosedur belanja online dengan sistem COD atau pembayaran langsung ketika paket diterima. Ia menegaskan bahwa dilarang membuka paket karena tak bisa dikembalikan.

“Ini barangnya nggak sesuai, g*blok, jadi pulangin ke sellernya. Nah tugas Anda pulangin ini barang!,” teriak sang ibu.

Advertisement

“Ya udah ibu rapihin lagi seperti semula. Kalau misalkan saya kena complain, ibu mau tanggung jawab?,” tanya kurir tersebut.

“Iya mau tanggung jawab. Kalau sobek, lu yang kuinjek. Ini gua mah ditipu. Untung gua buka, gua pintar kalau kayak lu gimana,” lanjutnya.

Dalam video juga terdapat perempuan muda di samping sang ibu yang ikut serta memarahi sang kurir. Ia juga  mencoba untuk merekam kejadian. Namun tindakan tersebut justru mendapat kecaman dari warganet, pasalnya bukan berusaha untuk menenangkan, sang wanita justru melontarkan ungkapan kasar yang sama. “Mata lu buta atau gimana? Lihat nggak itu lagi dirapihin? Ini bukan karena packing, tapi barangnya nggak sesuai g*blok,” timpal wanita itu.

Lantas banyak warganet yang mengecam kejadian tersebut. Beberapa bahkan menyindir pelaku jangan sampai dijadikan duta seperti kasus-kasus sebelumnya

Ilustrasi belanja online | Photo by Dylan Gillis via unsplash.com

Spekulasi warganet tersebut bukannya nggak beralasan. Sudah beberapa kali kasus di mana orang melakukan kesalahan ditunjuk sebagai duta oleh pihak berwenang mencuat di negara kita. Sebut saja kasus pengurus masjid yang melarang gunakan masker diangkat menjadi duta protokol kesehatan, pengunjung mall di Pakuwon Surabaya menghina mereka yang gunakan masker dikatakan menjadi duta protokol kesehatan oleh Satpol PP, hingga kasus-kasus sebelumnya seperti pemetik Edelwis jadi Duta Pelestari.

Kata “Duta” bahkan sempat menjadi trending di media sosial Twitter pada minggu pagi. Banyak publik yang menyindir dengan ungkapan yang sama. “Bentar lagi jadi duta COD,” komentar warganet.

Beberapa bahkan menyarankan sistem COD untuk dihapuskan karena kejadian serupa sudah sempat terjadi beberapa kali.

“Mending COD via pihak ke-3 tuh hapus aja deh. Risikonya lebih besar, sudah banyak banget kejadian yang kemarin sampai ditodong pistol, udah tahu literasi orang Indonesia kurang,” kata akun @Riza***

“Udah hapus aja sistem COD itulah, sekarang bayar sudah bisa di Alfa atau Indomaret. Bikin sakit hati kurir aja,” sahut yang lain.

“Menurut saya gak perlu sampai haus COD-nya. Karena yang salah ibunya bukan sistem COD,” tanggapan yang lain.

Seperti diketahui sistem pembayaran COD memang mengharuskan customer membayar dulu paket ke kurir. Jika barang yang dipesan berbeda, costumer bisa mengurus dan komplain langsung kepada penjual melalui pengajuan klaim dari aplikasi tempat si pembeli belanja online. Semoga kejadian tak mengenakan bagi kurir ini tak lagi terulang. Sebisa mungkin pembeli sudah harus mengetahui setiap prosedur pembelian, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE