Muncul Fenomena Air Laut Terpisah di Bawah Jembatan Suramadu. Mungkin Ini Penjelasan Ilmiahnya

Air laut terpisah di jembatan Suramadu

Sebuah fenomena cukup langka baru saja dilaporkan terjadi di Madura, tepatnya di bawah jembatan Suramadu. Air laut yang biasanya terdiri satu warna, kali ini terlihat seperti terpisah, seolah ada dinding pembatas di dalamnya. Warnanya juga tampak berbeda, yang satu lebih gelap dari yang lain. Kejadian ini sontak membuat heboh warga, terutama publik dunia maya, karena fenomena ini diabadikan seseorang lewat video yang langsung viral di internet.

Advertisement

Sebenarnya kejadian semacam ini bukan baru sekali terjadi. Di sejumlah wilayah di dunia juga pernah dilaporkan ada peristiwa serupa lo. Meskipun begitu, tetap aja fenomenanya mengundang tanda tanya besar. Bagaimana ya penjelasan ilmiahnya? Kok bisa gitu laut yang airnya sama-sama asin bisa kelihatan terpisah?

Peristiwa alam langka terjadi di Selat Madura, di bawah jembatan terkenal Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Air laut di sana terlihat tidak bisa menyatu!

Hari Selasa, 19 Maret kemarin, akun Facebook bernama Mohammad Fahrizal mengunggah sebuah fenomena langka yang lumayan bikin bertanya-tanya. Air laut yang ada di bawah jembatan Suramadu tampak terbagi jadi 2 bagian, seperti ada dinding yang memisahkan. Warna kedua laut ini juga berbeda, di satu sisi berwarna kehitaman, sedangkan sisi yang lain terlihat lebih jernih. Sampai artikel ini ditulis, video unggahan Fahrizal sudah dibagikan sebanyak 12 ribu kali.

Peristiwa terpisahnya air laut ini ternyata sudah pernah terjadi beberapa kali sebelumnya, salah satunya di Selat Gibraltar, dimana Laut Mediterrania dan Laut Atlantik tidak bisa menyatu

Selat Gibraltar via www.escapeartist.com

Selat Gibraltar adalah selat dimana laut Mediterrania dan Atlantik bertemu. Tapi anehnya, kedua laut itu tampak tidak bisa menyatu. Ahli oceanografi, Francis J. Cousteau, seperti dilansir dari Livescience , pernah meneliti soal fenomena ini. Ternyata meski berdampingan, laut Mediterrania dan Atlantik memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari salinitas, kerapatan, dan lain-lain. Itulah yang menyebabkan mereka tidak bisa menyatu.

Advertisement

Selain itu, fenomena laut yang terpisah ini juga bisa disebabkan oleh gaya fisika yang disebut “tegangan permukaan”

Penampakan Gulf of Alaska yang mirip dengan air laut di bawah jembata Suramadu via www.topsimages.com

Kalau dari paparan Francis, bisa jadi fenomena di atas disebabkan oleh gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, dimana kedua laut yang berdampingan punya massa jenis yang berbeda. Karena itu, tegangan di permukaannya seolah mencegah dua laut untuk saling bercampur. Jadi seolah ada dinding tipis yang terbentuk di bawahnya gitu.

Tapi di kondisi dan situasi yang berbeda, bisa juga penyebabnya karena bercampurnya laut dengan air yang mengandung sedimen. Air bersedimen ini berasal dari sungai-sungai es yang berakhir di lautan dan mengandung besi. Ini seperti yang terjadi di Gulf of Alaska dan sempat heboh di jagat maya setelah fotonya diabadikan oleh Ken Bruland.  Tapi lama-kelamaan air laut yang tampak terpisah itu akan menyatu pelan-pelan kok.

Kalau yang terjadi di bawah jembatan Suramadu kayaknya sih lebih karena perbedaan karakteristik antara dua laut ya. Entah massa jenisnya beda, kadar garamnya beda, atau tingkat kerapatannya yang berbeda. Soalnya sampai sekarang belum ada penjelasan resmi dari badan terkait sih~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE