Swedia Izinkan Pemburuan Ratusan Kucing Lynx, Padahal Populasinya Hampir Punah

Sudah menjadi sebuah keharusan bagi manusia untuk turut andil dalam menjaga kelestarian alam beserta isinya, termasuk di antaranya melindungi berbagai hewan dari ancaman kepunahan. Sayangnya, tidak semua kalangan memiliki pemikiran serupa. Seperti negara Swedia yang baru saja mengagetkan publik dengan mengeluarkan izinnya untuk memburu kucing Lynx yang keberadaannya sudah dalam ambang batas kepunahan. Pihaknya bahkan membolehkan pemburu dari segala penjuru dunia untuk datang dan membantai kucing yang memiliki ciri khas sejumput bulu hitam pada ujung telinga tersebut.

Advertisement

Keputusan aneh ini tentu saja mendapatkan banyak reaksi penolakan dari berbagai pihak dan menjadi perhatian dunia. Swedia nampaknya sengaja membuat keputusan ini agar banyak orang berkunjung ke negaranya dan kemudian ‘bersenang-senang’ berburu Lynx layaknya sebuah game.

Ah, sedih banget nggak, sih, SoHip? Nggak cuma kucing Lynx saja yang akan hilang, tapi juga berdampak terhadap kelangsungan mata rantai di sekitarnya.

Pada Maret 2023 ini Swedia mengizinkan perburuan kepada 201 kucing Lynx

Kucing lynx Swedia

Kucing lynx tak berdosa tapi diizinkan dibunuh | Credit: Lena Heckendorn on Pexels

“Perburuan lynx lebih tentang kegembiraan dan bagi beberapa pemburu, tentu saja kulit adalah motivasinya, ” kata Svenska Jagareforbunde, Asosiasi Pemburu Swedia, dilansir dari kumparan (7/3).
Advertisement
Izin yang dikeluarkan pemerintah Swedia ini hanya berselang beberapa minggu setelah Skandinavia menyetujui pemusnahan serigala terbesar dalam sejarah modern. Parahnya lagi, Swedia sampai menargetkan sebanyak 201 kucing Lynx yang boleh diburu pada Maret 2023 ini.
Jumlah tersebut lebih banyak dua kali lipat dibandinkang pembantaian Lynx pada tahun-tahun sebelumnya. Pemburu biasanya menggunakan anjing untuk menakut-nakuti kucing Lynx dari tempat persembunyian mereka. Saat sudah keluar dan berlari ke arah atas pohon, di situlah kucing Lynx dibunuh dengan cara ditembak.

Nyaris tak pernah kedapatan membahayakan publik, mengapa kucing Lynx jadi sasaran perburuan?

kucing lynx swedia

Kulitnya yang tebal jadi sasaran utama | Credit: Patrice Schoefolt on Pexels

Aturan Europian Union Habitats Directive mencatat perburuan hewan seharusnya hanya diizinkan untuk mencegah kerugian pada ternak atau demi keselamatan publik. Sedang pada kucing Lynx, nyaris tak pernah ada laporan mengenai bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan maupun manusia.

Seperti yang disebutkan oleh asosiasi pemburu Swedia, perburuan ini lebih mengarah pada kepuasaan batin si pemburu. Aksi pemburuan ini biasanya dilakukan saat musim kawin, dimana bulu kucing lynx sedang lebih tebal dari hari biasanya. Itulah yang jadi kesenangan dan alasan utama para pemburu.

“Perburuan dan pembantaian ini sama sekali tidak terkait dengan bahaya apapun bagi manusia. Perburuan lynx hanya untuk kesenangan semata. Bagi para pemburu, kulit lynx adalah daya tariknya,” terang penasihat asosiasi pemburu Swedia, Henrik Falk, dikutip dari The Guardian.

Advertisement

Padahal jika nggak dijaga, kucing Lynx akan punah dalam 30 tahun ke depan

kucing lynx swedia

Semoga Swedia sadar bahwa keputusan ini tidak tepat | Credit: Pexels

Kucing Lynx Eurasia adalah predator terbesar ketiga di Eropa, setelah di urutan pertama ada beruang cokelat dan serigala di posisi kedua. Mereka juga merupakan salah satu spesies kucing dengan jangkauan paling luas. Bulan lalu, konservasionis memperingatkan bahwa populasi Lynx di Eropa hampir punah, kecuali ada upaya yang dilakukan untuk melindungi hewan tersebut.
Hasil tes yang dilakukan pada kucing lynx di Perancis menunjukkan bahwa keragaman genetik kucing ini sangat rendah. Sehingga spesies ini terancam punah dalam 30 tahun ke depan. Kekurangan makanan, perkawinan sedarah, hilangnya habitat, aktivitas manusia, dan perburuan telah membawa populasi lynx di ambang kepunahan pada awal abad lalu. Karena faktor-faktor inilah, kucing lynx bisa menjadi spesies kucing pertama yang punah dalam kurun waktu 2000 tahun terakhir.
Dengan segala alasan ini, semoga pemerintah Swedia segera sadar akan keputusannya yang sangat nggak tepat ini, ya. Gimana pendapatmu tentang aturan ini, SoHip?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

Editor

Writing...

CLOSE