Update Terakhir, 272 Petugas KPPS Gugur Karena Bertugas Selama Pemilu Serentak 2019. Sedih :(

Petugas KPPS meninggal

Angka kematian petugas KPPS pasca Pemilu 2019 di Indonesia terus meningkat

Advertisement

Pasca penyelenggaraan pemilu serentak 17 April yang lalu, headline berita di atas tak hanya menimbulkan kesedihan yang sangat mendalam tetapi juga kebingungan di benak benak banyak orang. Kenapa pelaksanaan pemilu tahun 2019 ini bisa sampai menyebabkan begitu banyak petugas  Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) sampai meninggal dunia. Bahkan menurut laporan terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai dilansir dari CNN , angkanya kini menembus 272 korban meninggal dan 1.878 orang sakit.

Tragedi ini jelas harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan pihak-pihak terkait. Tidak menyelidiki kenapa penyelenggaraan pemilu bisa jadi sangat berbahaya, tapi juga mengambil langkah-langkah supaya hal serupa tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan. Pesta demokrasi tak seharusnya jadi momen berkabung lo:(

Bahkan sebelum dilaksanakan tanggal 17 April lalu, banyak pihak khawatir pemilu kali ini berpotensi jadi pemilu terburuk pasca reformasi. Mungkin itu benar adanya, apalagi karena korban jiwa terus berjatuhan

‘Serentak’-nya pemilu di negara sebesar Indonesia, ternyata menyimpan risiko mematikan via www.jawapos.com

Predikat pemilu terburuk pada tahun 2019 ini bukan tanpa sebab. Terlepas dari keributan-keributan lain terkait kecurangan atau insiden, salah satu yang dinilai paling fatal adalah jatuhnya korban meninggal yang hingga berjumlah ratusan orang. Belum lagi korban yang jatuh sakit, tercatat hingga ribuan orang di seluruh penjuru Indonesia.

Advertisement

Dalam laporan Tirto , disebutkan ada beberapa faktor yang membuat pemilu tahun ini berpotensi jadi yang paling buruk dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Terutama karena tahun ini adalah kali pertama Indonesia mengadakan pemilu serentak yang merupakan gabungan antara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif lainnya. Pemilu yang begitu kompleks dan besar skalanya itu, jelas membutuhkan persiapan yang panjang dan memakan waktu. Faktor yang mungkin tidak diantisipasi akan memiliki dampak yang sangat ‘mematikan’.

Jumlahnya kini tembus angka 272 orang, korban-korban meninggal pasca penyelenggaraan pemilu 2019 ini, kebanyakan meninggal karena faktor kelelahan

Korban meninggal via regional.kompas.com

Seperti yang telah diketahui, korban meninggal pada pemilu tahun ini tidak hanya mereka yang bertugas di level KPPS, laporan dari Bawaslu menyebutkan bahwa korban juga ada yang berasal dari anggota Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) di beberapa daerah. Selain itu, pihak Kepolisian Indonesia juga telah mengkonfirmasi jika ada korban meninggal pula dari pihak Polri tersebut.

Advertisement

Hampir semua korban meninggal didominasi akibat tekanan fisik yang berlebihan. Mereka mengalami kelelahan setelah bekerja selama 2 malam berturut-turut dengan waktu istirahat yang sangat minim. Dalam faktanya, hampir semua TPS yang terebar di berbagai daerah saat dilakukan penghitungan suara beberapa waktu lalu memakan waktu hingga pagi menjelang.

Faktor lain selain kelelahan juga ada beberapa yang meninggal karena memang sakit yang sudah diderita sebelumnya, dan juga mengalami musibah kecelakaan.

Berkaitan dengan peristiwa ini, Sekjen KPU, Arif dalam wawancaranya yang dimuat di Detik, menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan setelah menunggu putusan dari Menteri Keuangan. Pihaknya juga memastikan bahwa Kemenkeu akan memberikan santunan bagi keluarga korban pada pekan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE