Akta Jual Beli Tanah Tak Kunjung Didapat, Seorang Pria Nekat Bakar Kantor Desa Sambil Live Facebook!

Pria ngamuk bakar kantor desa

Saat berurusan dengan birokrasi, umumnya beberapa orang akan malas karena prosesnya yang panjang. Bahkan tak sedikit yang harus protes dan marah-marah dulu agar apa yang dibutuhkan lekas terpenuhi. Salah satunya yang belakangan viral adalah Muhammad Sai (42), seorang pria warga Desa Mallongi-longi, Pinrang, Sulawesi Selatan yang akhirnya memutuskan untuk membakar kantor desa karena Akta Jual Beli (AJB) tanahnya yang tak kunjung selesai diurus.

Advertisement

Selain itu, Ia juga menyiarkan pembakaran tersebut melalui fitur Live Facebook dengan akun pribadinya lo. Simak ulasan selengkapnya ya!

Kekesalan Sai dimulai karena AJB tak kunjung selesai, bahkan menurut pengakuannya Kepala Desa mungkin punya ‘dendam’ kepadanya

Muhammad Sai

Dilansir dari Kompas pada bulan Februari lalu, Sai menjual tanah warisan di dua lokasi berupa sawah seluas 34 hektar dan tanah kering seluas 18 hektar senilai Rp200 juta. Bahkan ia sudah membayar Akta Jual Beli (AJB) sebesar Rp5juta. Namun, hingga dia hilang kesabaran, hanya AJB sawah yang sudah selesai padahal untuk mengurusnya ia harus menempuh bolak balik dari Palu, Sulawesi Tengah. Menurutnya mungkin kepala desa menyimpan dendam karena curiga ia tak memilihnya di pilkades yang sebelumnya dilaksanakan.

Sai lalu membakar menggunakan pelepah pisang yang ia siram dengan bensin. Nekatnya lagi, ia merekam aksinya di fitur Live Facebook

View this post on Instagram

VIDEO AMATIR PEMBAKARAN KANTOR DESA MALLONGI LONGI KECAMATAN LANRISANG KAB PINRANG ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ KRONOLOGIS : . Bahwa pada awalnya sekira bulan februari tahun 2019 pelaku menjual tanah milik warisan sebanyak dua lokasi berupa tanah sawah seluas 34 are dan tanah kering selauas 18 are yang kesemuanya terletak di dusun kanarie Desa mallongi longi Kec lanrisang Kab pinrang, yang total harga keseluruhan kurang lebih 200 jt dan adapun biaya surat2 yang sudah pelaku bayar berupa AJB 5 juta lebih dan ternyta sampai sekarang baru 1 AJB sawah yg selesai sedangkan AJB tanah kering belum jadi dengan alasan kepala desa AMIRUDDIN ada kesalahan pada AJB tersebut sehingga pelaku diminta utk membayar kembali biayanya dan pelaku dengan terpaksa menyetujuinya namun pelaku belum memberikan biayanya karena pelaku bersedia membayar setelah jadi namun ternyata pelaku sudah 2 kali pulang balik dari sulteng untuk mengurus AJB tersebut dan ternyata kepla desa belum menyelesaikan AJB tersebut, sehingga pd hari jumat tgl 03 mei 2019 sekira pukul 08.30 wita pelaku mengkonfirmasi ke kantor camat masalah tersebut dan pelaku tidak mendapat informasi dan jawaban yang jelas dari salah satu stafnya, sehingga pelaku meninggalkan kantor camat dan singgah dikantor desa mallongi longi dan menjumpai salah satu staf desa namun kepala desa tidak ada makanya pelaku emosi dan pulang kerumah dikanarie untuk mengambil bensin yang ada didalam jirgen tempat pelaku menyimpan bensin cadangan jika pulang ke sulteng dengan sepeda motor, dan selanjutnya pelaku mencari pelepah daun pisang kering disekitar kantor desa dan sekira pukul 09.00 wita pelaku masuk kedalam ktr desa dan masih menjumpai salah satu staf desa dan menyuruhnya keluar kantor sambil pelaku membawa bensin dan pelepah daun pisang kering dan setelah itu pelaku mengambil semua barang yang mudah terbakar seperti kursi kayu dan sofa. (lanjutan di kolom komentar)

A post shared by SEPUTAR BERITA KAB.PINRANG? (@pinrang_info) on

Advertisement

Karena prosesnya yang berbelit-belit, emosi Sai meledak-ledak dan berakhir dengan pembakaran yang ia lakukan tanggal 3 Mei pukul 09.00 WITA saat hendak mencari kepala desa namun ternyata tidak ditemuinya. Ia menenteng jeriken sebelum akhirnya mulai membakar dari ruangan kepala desa dengan pelepah pisang yang disiram bensin.

Dia merekam aksinya melalui Live Facebook juga lo. Ia ingin bapak presiden Joko Widodo melihat bagaimana aparat desa bekerja dalam melayani masyarakat.

Tak puas hanya membakar kantor desa, Sai juga berencana membakar kantor kecamatan Lanrisang

Rencananya kantor kecamatan juga akan dibakar via regional.kompas.com

Advertisement

Setelah membakar kantor desa, Muhammad Sai juga berencana membakar Kecamatan Lanrisang. Namun sebelum kejadian ini dilakukan, warga sekitar dan aparat kepolisian Resort Kabupaten Pinrang berhasil mencegah aksi tersebut. Menurut pengakuannya ia merupakan seorang penyandang difabel, ia juga meminta maaf kepada presiden Jokowi karena kekesalannya terhadap birokrasi yang menurutnya hanya mengurus proyek-proyek milyaran tanpa mengurus warganya.

Kesal karena birokrasi yang berbelit-belit dan tak kunjung mendapatkan apa yang dibutuhkan mungkin wajar, tapi masa main hakim sendiri dengan membakar kantor desa? Padahal kan bisa jadi arsip-arsip yang terbakar di sana milik warga yang sedang menunggu juga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE