Ada banyak hal yang ketika disandingkan bukannya menjadi kombo yang baik, tapi malah jadi hal yang maksa, misalnya mi dan topping boba yang pernah viral, mantan kamu dan pacar barunya, atau rasa mint dan choco. Kamu mungkin termasuk mengamini yang terakhir atau justru langsung nggak setuju karena mint choco adalah penemuan paling hebat setelah penemuan roda menurutmu. Iya, sabar.
Nggak kalah hebat dari polemik bubur diaduk dan nggak diaduk, pecinta mint choco vs anti mint choco juga tak kalah ramai, apalagi di Korea Selatan. Berbagai makanan, seperti es krim banyak mengandung cita rasa ini. Masih wajar pun tetap banyak yang membencinya, bayangkan jika mint choco dibuat sebagai…cocolan ayam!
Berita ini baru-baru ini membuat heboh warga Korsel nih, Skuat. Restoran cepat saji, KFC, berkolaborasi dengan layanan pesan antar lokal di Korea Selatan, Baemin, membuat menu spesial ini.
Kenapa permasalahan rasa-rasa ini heboh banget di sana? Bagaimana sejarah rasa unik ini bisa ditemukan? Simak yuk penjelasan selengkapnya!
Bukan rasa yang baru saja muncul, ternyata mint choco sudah ditemukan sejak lama
Dilansir dari History.com, cokelat merupakan bahan yang sangat penting bagi suku Maya. Ribuan tahun yang lalu, minuman cokelat dibuat untuk upacara-upacara penting atau untuk melakukan transaksi. Cokelat mereka biasanya kental dan berbusa. Uniknya, sejak saat itu cokelat sudah dipadukan dengan madu, air, atau bahkan cabai. Selain itu, di Eropa cokelat juga dipadukan dengan rempah seperti kayu manis dan mint untuk mengurangi rasa pahitnya. Seiring berjalannya waktu, kombinasi ini ternyata makin diminati, lo.
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!
Sementara itu, dilansir dari Mashed, es krim mint choco sendiri secara spesifik ditemukan pada tahun 1973. Seorang siswa sekolah kuliner, Marilyn Ricketts mengikuti kontes untuk membuat menu yang akan disajikan di pernikahan Putri Anne. Menu es krim mint choco yang ia buat berhasil memenangkan kontes dan mendunia.
Antara sangat suka atau sangat benci, jarang ada yang di tengah-tengah posisi ini, Skuat
Rasa mint choco sampai juga di Korea Selatan dan menjadi tren yang sangat heboh. Awalnya, banyak yang berpikir bahwa rasa ini aneh karena mint biasanya merupakan rasa pasta gigi. Rasa segar yang dipadukan dengan rasa manis dari cokelat membuat beberapa orang merasakan sensasi aneh. Namun, banyak yang ternyata merasa bahwa rasa ini adalah penemuan yang menakjubkan. Begitulah akhirnya mint choco menjadi rasa yang amat dicintai atau justru sangat dibenci. Mungkin mirip dengan buah durian kalau di sini. Jadi, jarang yang ada di posisi tengah-tengah.
Hal inilah yang membuat para produsen khususnya bidang kuliner melihat sebuah peluang untuk menciptakan berbagai produk dengan rasa ini agar juga dibicarakan. Nggak cuma es krim, ada juga berbagai produk lain seperti kue, pie, macaron, keripik, susu, hingga yang terbaru adalah cocolan ayam sebagai pengganti saus. Nggak heran kalau beberapa orang menganggap bahwa tren ini sudah terlalu jauh dan terkesan maksa.
Kamu tim mana?/ Illustration by Hipwee
Hal ini nggak bisa dipisahkan dari adanya campur tangan para idol K-pop yang mengambil sikap
Mint choco sebenarnya bukan hanya ada di Korea Selatan saja, tapi juga di berbagai negara lainnya. Kenapa tren ini sangat ramai diperbincangkan di sana? Kemungkinan karena ada campur tangan para hallyu stars.
Seperti yang kita tahu, suatu tren yang terjadi di Korea Selatan biasanya akan menjangkiti negara-negara lainnya juga jika terbawa oleh para hallyu stars. Seluruh fans ikut mengantisipasi berada di posisi apakah idola mereka. Misalnya, bintang dunia BTS Jungkook dan J-Hope yang mendeklarasikan kecintaan mereka terhadap rasa ini, begitu juga dengan penyanyi Chungha yang saking cintanya, ayam dicocol saus mint choco pun tetap ia sukai.
Melihat sang idola mengambil sikap, rasa penasaran fans pun terbayarkan. Ada beberapa yang jadi ikut-ikutan mencoba suka ketika idolanya menyukai rasa ini, ada juga yang tetap pada pendiriannya. Ya, namanya rasa kan nggak bisa dipaksakan ya~
Selain itu, di negara lain rasa mint choco mungkin hanya identik dengan es krim saja, sedangkan di Korea Selatan banyak produk kuliner lainnya yang juga dibuat dengan rasa ini yang kadang mungkin nggak nyambung sama sekali hingga menimbulkan kontroversi dan jadi bahan pembicaraan. Sebab itulah, orang-orang jadi lebih heboh daripada orang dari negara lain.
Meskipun banyak haters dari perpaduan rasa ini, nyatanya berbagai perusahaan masih menggunakannya sebagai bahan inovasi untuk berbagai produknya sehingga tren ini mungkin akan bertahan lama. Nah, kalau menurut kamu sendiri gimana, Skuat? Kamu tim penyuka mint choco atau justru anti? Produk apa sih yang sebaiknya nggak usah dipaksa buat punya rasa mint choco?