Update Terbaru Banjir Bandang Terbesar Konawe Sejak 1997, Begini Kondisinya. Stay Safe, Teman-teman!

update banjir Konawe

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sejak tanggal 2 Juni 2019 lalu hingga kini masih merendam pemukiman penduduk. Sebanyak 4 desa hingga saat ini masih kesulitan untuk diakses bantuan karena tingginya air yang menggenang. Beberapa di antaranya adalah Desa Puuwonua, Desa Labungga, Desa Puuli, dan Desa Laronanga. Genangan air yang merendam 4 desa tersebut bahkan hingga 13 Juni lalu dikabarkan masih setinggi atap warga.

Advertisement

Meskipun sempat surut dalam beberapa hari, namun pada tanggal 8 Juni lalu air kembali meningkat hingga atap rumah penduduk. Bahkan dikabarkan dari liputan6, tingginya arus air tersebut hingga menyeret belasan rumah yang akhirnya hilang.

Banjir di Konawe tahun ini termasuk yang terbesar yang pernah terjadi sejak terakhir dialami pada tahun 1997

Banjir tahun ini menjadi banjir terbesar di Konawe selama beberapa tahun terakhir via news.act.id

Meskipun belum ada pihak yang menjelaskan secara langsung dan resmi tentang penyebab banjir bandang ini, namun dari laporan warga yang tertulis di berbagai media menyebutkan bahwa banjir tahun ini merupakan banjir yang terbesar di Konawe setelah tahun 1997, itu pun waktu itu air hanya sebatas mata kaki saja.

Menjadi banjir terbesar di Konawe setelah beberapa kurun waktu terakhir, hal itu mengakibatkan ratusan kepala keluarga di beberapa kelurahan berpindah daerah untuk melakukan pengungsian.

Advertisement

Puluhan desa terendam dan terisolasi, akses bantuan menjadi terhambat. Tak cuma karena banjir, lumpur tebal pun turut menjadi penghalang

Derasnya arus air pada banjir bandang Konawe tahun ini via www.medcom.id

Tingginya debit air yang melanda di beberapa desa di Konawe Utara hingga tanggal 13 Juni lalu membuat beberapa pemukiman warga di berbagai desa mengalami kesulitan akses. Hal itu disebabkan karena jalan-jalan utama menuju desa tersebut menjadi terisolir. Kumpulan lumpur dan juga potongan-potongan batang pohon yang terbawa arus adalah salah satu penyebab utama sulitnya mengakses bantuan.

Tak hanya itu, sejumlah 970,3 hektar sawah, 83,5 hektar ladang jagung, dan 11 hektar lahan olahan lainnya juga dilaporkan rusak karena terendam air. Di samping itu, sektor tambak perikanan juga menjadi imbasnya.

Bantuan bahan pokok seperti makanan, pakaian, hingga obat-obatan hingga saat ini masih sangat dibutuhkan. Sulitnya menembus daerah banjir dan berlumpur mempersulit korban dan warga mengakses bantuan

Bantuan hingga saat ini masih terus dibutuhkan via www.medcom.id

Advertisement

Meskipun beberapa tim evakuasi dan penyalur bantuan telah dikerahkan, perkiraan dari BMKG, hujan di Konawe Utara akan berlangsung hingga hari ini, tanggal 15 Juni 2019. Laporan dari Kompas menyebutkan bahwa sebanyak 1000 paket makanan super qurban dan siaga pangan telah diterjunkan di berbagai wilayah terdampak.

Hingga saat ini, bantuan berupa makanan, pakaian layak pakai dan juga obat-obatan sangat di butuhkan mengingat masih terdapat sebanyak 38 desa, 3 kelurahan, dan 6 kecamatan terendam air. BNPB juga mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menetapkan siaga bencana di Konawe Utara dengan mengadakan bantuan bencana berupa pengalokasian dana untuk barang-barang yang dibutuhkan oleh para pengungsi di sana. Selain itu, bantuan berupa tenaga dan relawan hingga saat ini juga masih diterjunkan dari berbagai daerah di luar Konawe. Semoga saudara-saudara kita di sana aman dan bisa segera dievakuasi ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE