Mark Zuckerberg Punya Hobi Baru. Mulai Dari Insta Story, Sekarang Ada Fitur ‘Story’ di WhatsApp

Belakangan ini fitur Instagram Story memang sedang ramai digunakan Instagramers di seluruh belahan dunia. Konsep sederhana mirip-mirip Snapchat itu kian digemari karena keunikan tampilan visualnya yang seru banget. Nah ternyata baru-baru ini, WhatsApp merilis fitur yang hampir serupa loh.

Pagi tadi kamu pasti kaget melihat ada update-an temenmu yang bilang bahwa WhatsApp punya fitur baru. Di bawah kolom status, kamu bisa lihat update-an status unik dari teman-temanmu!

Kamu yang sudah paham dengan konsep Snapchat dan Instastory pasti paham juga fitur baru ini. Meski namanya beda, tapi tampilannya nggak jauh beda

Snapchat disebut sebagai pelopornya

Snapchat disebut sebagai pelopornya via www.teensafe.com

Kamu pasti udah hafal dong sama Snapchat? Apalagi sama fitur Instastory di Instagram. Fitur asyik yang bikin kamu bisa berbagi status lewat visual yang apik ini jadi favorit di kalangan anak muda. Nah, konsep fitur ‘Status’ terbaru di WhatsApp pun nggak jauh beda dengan kedua aplikasi sosial media tersebut.

Dalam update terbaru yang dirilis oleh WhatsApp, fitur ‘Status’ yang dulunya cuma sekadar ‘pajangan’ dibikin lebih atraktif dan lebih menarik. Melalui fitur terbaru ‘status’ di WhatsApp ini, kamu bisa berbagi update status disertai dengan unggahan gambar, video hingga file berformat GIF yang pastinya bakal bikin WhatsApp-mu jadi lebih asyik!

Sebenarnya fitur baru ini sudah dijajal beta tester sejak November tahun lalu, namun baru diresmikan 20 Februari kemarin. Indonesia? Ramainya baru hari ini

Kalau bicara soal fitur ‘Status’ di WhatsApp, sejatinya pengembangan fitur ini sudah dimulai sejak lama. Bahkan sudah sejak November tahun lalu versi beta-nya digunakan oleh para beta tester untuk melihat performa, efektivitas hingga sentimen dari pengguna WhatsApp lainnya. Namun, perkara rilis secara resminya sih memang baru 20 Februari kemarin.

Di Indonesia sendiri, baru hari ini fitur ‘Status’ di WhatsApp ramai diperbincangkan. Ada yang memuji update fitur baru ini. “WhatsApp jadi nggak membosankan dan terkesan jadi lebih kayak Sosial Media daripada versi yang lama”. Namun ada juga yang rada kecewa. WhatsApp yang dulunya aplikasi messenger paling kece, “ngapain kok diubah jadi mirip sosial media lainnya?” Yah, namanya juga manusia ya. Pengennya beda-beda..

Update terbaru fitur ‘Status’ di WhatsApp ini jadi bikin kita penasaran deh. Ada apa sih dengan Mark dan fitur ‘Story’?

Kenapa ya...

Kenapa ya… via hipwee.com

Tapi ada satu pertanyaan menarik yang sebenarnya bisa kita lihat dari update terbaru fitur ‘Status’ di WhatsAppa ini. “Ada apa sih sama Mark Zuckerberg dan fitur story?” Perlu kamu ketahui bahwa WhatsApp telah diakuisisi oleh Facebook Inc. sejak 2014 silam dengan nominal 19,3 miliar dolar! Pun demikian dengan Instagram. Aplikasi tersebut bahkan sudah diakuisisi Facebook Inc. sejak 2012 kemarin.

Dari 3 aplikasi besar yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg tersebut, ada satu kesamaannya; Facebook , Instagram dan WhatsApp sama-sama punya fitur ‘Story’! Jadi kalau misal ada pertanyaan seputar “ada apa dengan Mark dan fitur Story”, rasa-rasanya pertanyaan tersebut wajar deh terlintas di pikiran kita.

Hobi Mark terhadap fitur ‘story’ ini memang menarik ditelaah lebih jauh, kira-kira apa ya alasan di baliknya?

Yah sudah bukan rahasia lagi kalau fitur yang sekarang kita kenal dengan istilah ‘story’ ini mirip banget sama fitur asli milik Snapchat. Menurut kabar nih, tahun 2013 silam Facebook sebenarnya punya rencana untuk mengakuisisi Snapchat dengan nominal 3 miliar dolar, namun CEO Snapchat menolaknya . Mungkin, mungkin loh ya, karena itu Mark Zuckerberg jadi agak sensi dengan Snapchat. Jadinya 3 aplikasi milik Mark ‘meniru’ konsep story punya Snapchat, ‘kan?

Namun kalau dilihat dari sudut pandang sosial media dan profit perusahaan, langkah Mark ini bisa dibilang mengacu pada proyeksi keuntungan yang mungkin ia dapatkan. Kira-kira ada 3 alasan nih kenapa fitur ‘Story’ berhasil:

  1. Kalau cuma sekadar tulisan, orang-orang udah bosan. Fitur story hadi jadi solusi biar update status lebih menyenangkan
  2. Perkembangan internet sudah lebih baik. Koneksi udah jauh lebih stabil buat melihat gambar atau video
  3. Memang arah pertumbuhan pasarnya ke arah sana. Keinginan pengguna sosial media sekarang jadi lebih memilih visual daripada privacy

Dengan melihat ketiga alasan yang logis tersebut, jadi nggak salah dong kalau Mark Zuckerberg terkesan agak terobsesi dengan fitur ‘Story’. Lha godaan profit-nya gede sih…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.