Susahnya Punya Barang Baru di Masa Sekolah. Langsung Jadi Sasaran Banyak Bocah Lain!

Kenangan kocak dan manis di masa sekolah memang nggak ada habis-habisnya kalau dibicarakan. Salah satunya yang paling banyak diingat adalah ketika dulu kita memiliki barang-barang baru, mulai dari seragam, tas sekolah, tempat minum, sepatu, hingga berbagai macam barang lainnya yang selalu dibawa ketika kita berangkat sekolah. Nggak cuma anak SD aja, bahkan ketika kita duduk di bangku SMP maupun SMA pun nggak lepas juga jadi perhatian teman-teman lainnya jika punya barang baru.

Advertisement

Apalagi kalau barang tersebut dianggap mahal, nggak semua orang bisa beli, dan pasti dipakai sehari-hari. Udah jelas kita bakal nggak bisa merasakan hari-hari yang tenang setidaknya dalam waktu seminggu pertama saat menggunakan barang tersebut. Bukannya gimana-gimana, tapi kalau saat itu kita membawa barang baru ke sekolah, selalu aja berasa jadi sasaran banyak bocah lainnya, terlebih anak-anak satu kelas.

Zaman sekolah, punya barang baru adalah sebuah kebangaan tersendiri. Pasalnya, di masa itu kita biasanya butuh pengorbanan yang berat buat mendapatkannya

Ilustrasi anak-anak SD / Credit: Lokadata via lokadata.id

Mendapatkan barang baru di masa sekolah bisa dibilang merupakan kebangaan tersendiri yang memang layak untuk setidaknya iseng-iseng dipamerkan. Pasalnya, untuk mendapatkan hal-hal tersebut, dulu kita harus melewati beberapa ujian terlebih dahulu dari orang tua kita. Kayak misalnya harus dapat nilai bagus saat ulangan harian, harus juara tiga besar ketika di kelas, harus bisa belajar nabung, hingga harus nurut sama kedua orang tua ketika kita disuruh nggak boleh mengulangi kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya. Mungkin, ketika membaca ini kamu beranggapan bahwa hal tersebut biasa aja, tapi nyatanya dulu kita nggak mudah untuk melakukan hal tersebut lo. Dari yang biasanya males-malesan jadi rajin, atau yang biasanya selalu ngeyel jadi nurut terus sama emak dan bapak.

Tapi sayangnya, punya barang baru terkadang malah dijahilin sama temen lainnya. Dianggap anak orang kaya yang image-nya manja sampai dianggap sok-sokan. Padahal juga nggak ngapa-ngapain

Kenangan masa sekolah / Credit: Detik via news.detik.com

Di balik rasa bangga dan bahagia karena punya berbagai macam barang-barang baru yang nggak dimiliki oleh teman lainnya, ada hal-hal yang terkadang juga bikin jengkel. Permasalah ini mungkin adalah salah satunya. Ingat nggak sih, kalau dulu kita punya barang baru pasti selalu dijahilin sama temen lainnya. Itu masih belum apa-apa, terkadang juga kita dianggap anak orang kaya sambil ditanggapin dengan sikap sinis, dan kalau anak orang kaya di mata anak-anak sekolahan saat itu imagenya selalu aja terlihat sebagai bocah yang manja dan sok-sokan. Jengkel banget, kan? Iri bilang dong, bosss! Padahal juga kita nggak ngapa-ngapain, belagu pun juga nggak 🙁

Advertisement

Paling resek lagi kalau misalnya punya sepatu baru, pasti langsung diinjak-injak sama bocah lain. Alesannya biar kenalan dulu. Hadeeh!

Momen paling konyol via www.hipwee.com

Kalau cuma sekedar dianggap sebagai anak orang kaya yang manja dan sok-sokan mah sebenarnya belum terlalu gimana-gimana, soalnya ada hal yang lebih resek lagi dibandingkan dengan persoalan tersebut. Sekali dalam seumur hidup pasti kamu juga pernah kan, diinjak-injak kakinya saat pakai sepatu barumu di sekolah cuma gara-gara sepatu anak-anak lain pengin kenalan sama sepatumu tersebut. Ini nih yang ngeselin banget, dari zaman SD hingga SMA momen-momen konyol yang satu ini sering banget terjadi ketika kita punya sesuatu yang baru. Memangnya kalau nggak pakai acara kenalan kayak gitu tuh jadi nggak lolos ujian apa gimana sih?

Meski begitu, ternyata momen-momen kocak sekaligus nyebelin ini kalau diingat-ingat kembali bikin kangen juga sih. Zaman kuliah boro-boro kenalan sepatu sama temen lainnya, mikirin tugas aja kadang nggak ada habisnya. Memang bener kok, zaman sekolah dulu adalah masa-masa paling ngangenin. Terus kenapa dulu kita berpikir jadi orang dewasa itu lebih menyenangkan, ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE