Ini Alasan Lamaran di Indonesia Nggak Kayak di Barat yang Tinggal Berlutut. Semua Demi Kebaikan Kok!

Mungkin bagi banyak orang, lamaran hanya satu dari prosesi pernikahan yang harus dilewati. Namun, bagi beberapa orang lain, pasti ada pertanyaan kenapa proses lamaran harus dilewati dan kenapa harus ribet banget. Terutama untuk cowok di era modern ini, rata-rata cowok memang nggak suka dengan keribetan semacam ini.

Kalau kamu lihat film, pasti pernah kan lihat adegan pas cowok berlutut dan melamar si cewek. Di Indonesia nggak bisa sesederhana itu. Di sini, ada banyak pihak yang harus ikut terlibat. Namun, ternyata semua kerumitan itu ada alasannya. Nah, biar kamu nggak keberatan dengan kerumitan lamaran di Indonesia, simak yuk, ulasan dari Hipwee Boys kali ini!

Sampai sebelum menikah, status cewek masih milik orang tua, jadi kita harus “minta ijin” dulu

Membahas hal serius via weddingku.com

Di Indonesia pada umumnya cewek yang belum menikah masih menjadi tanggungan orang tua dan masih diwajibkan untuk pulang ke rumah orang tua. Berbeda dengan di barat dimana setelah menginjak usia 17 tahun baik itu cowok atau cewek dianggap sudah mampu hidup sendiri dan tinggal terpisah dari orang tua. Hal tersebutlah yang membuat tradisi lamaran di barat hanya melibatkan dua orang yang akan menjalani hidup baru. Sedangkan di Indonesia lamaran melibatkan kedua orang tua laki-laki dan kedua orang tua. Secara tidak langsung anggapan orang Indonesia mengenai cewek yang masih menjadi tanggung jawab orang tua inilah yang mendasari lamaran harus melibatkan kedua orang tua.

Bukan hanya orang tua cewek, tapi orang tua cowok juga terlibat dalam prosesi lamaran. Karena akan lebih terlihat serius daripada tanpa orang tua.

Dua keluarga bertemu via jambi.tribunnews.com

Alasan kenapa orang tua cowok juga terlibat dalam prosesi lamaran adalah agar prosesi lamaran berlangsung dengan serius. Jika kamu datang hanya seorang diri dan berniat melamar, meskipun kamu bawa cincin, kesannya akan nampak kurang serius. Seorang cowok yang mengatakan kedua orang tua untuk melamar cewek juga menunjukkan bahwa cowok memiliki hubungan baik dengan keluarga dan termasuk gentlemen, karena berani mengutarakan niatnya kepada orang tua untuk meminang seorang gadis.

Lamaran di Indonesia bukanlah sebuah kejutan seperti di barat, tentu saja ini jauh lebih “aman”

Lamaran orang bule via fearsring.chromeheartsshop.net

Di barat lamaran seolah merupakan momen yang ditunggu-tunggu seorang cewek dan dipersiapkan diam-diam oleh cowok ketika hubungan mereka sudah dirasa serius. Cowok kemudian berlutut dan menyodorkan cincin kepada cewek sambil berkata, “Will you marry me?“. Cewek kebanyakan histeris bahkan sampai ada yang menangis melihat kekasihnya melamarnya, jika diterima maka cewek akan berkata, “I do.”

Berbeda dengan di Indonesia, biasanya pasangan yang sudah menjalin hubungan pacaran sebelumnya sudah mendiskusikan terlebih dahulu mengenai rencana sang cowok untuk datang ke rumah ceweknya dan mengajak orang tua. Jika sebelumnya belum ada hubungan pacaran, maka orang tua cewek akan dihubungi terlebih dahulu jika pihak cowok beserta orang tua akan datang berkunjung. Tentu saja hal ini lebih aman, mengingat jika terjadi penolakan atau tidak setuju dari pihak cewek maka lamaran bisa saja dibatalkan untuk menghindari malu dari pihak pelamar.

Memang sih, lebih ribet dan kurang romantis, tapi ini menunjukkan bahwa menikah bukanlah hal main-main di Indonesia

Jenjang yang serius via i.ytimg.com

Kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa prosesi lamaran di Indonesia ini ribet banget karena harus super hati-hati dan melibatkan orang tua dari kedua belah pihak. Butuh keberanian ekstra dan persiapan mental luar biasa. Tapi jangan salah, justru itulah pernikahan benar-benar dianggap sebagai hal yang sangat sakral dan serius, nggak boleh sembarangan dan asal tunjuk. Dengan melibatkan banyak pihak terutama orang tua, maka keseriusan akan semakin terasa. Siapa sih yang nggak mau pernikahan berlangsung untuk pertama dan terakhir? Kalau lamaran di Indonesia dibuat ala barat, mungkin bisa aja sih. Tapi prosesi pertunangan dan perencanaan menuju pernikahan akan selalu melibatkan pihak keluarga dan orang tua. Jadi disyukuri aja boys. Biar kita lebih menghargai cewek dan proses menuju sah itu sendiri.

Jadi mulai sekarang persiapkan semuanya deh, dari mental sampai finansial untuk menuju jenjang yang lebih serius. Jangan sampai aturan-aturan yang tidak tertulis mengenai lamaran ini justru membuatmu semakin nggak serius dan males karena ribetnya. Semangat memperjuangakn si dia ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis