Harusnya Kamu Bersyukur! Aku Tak Minta Apapun Darimu Selain Menganggapku Ada Sebagai Pasanganmu

Tentu saja aku takut sendiri. Meskipun aku laki-laki, aku juga makhluk sosial yang butuh orang lain. Namun, kadang menjalani hari-hari bersama orang lain bisa jadi buah simalakama. Di satu sisi itu menyenangkan, tapi di sisi lain tidak mungkin sebuah hubungan tidak ada konflik. Dan, tahu apa konflik yang paling aku takuti? Ya, saat kamu tak bisa menghargaiku sebagai laki-laki, tak menganggapku ada bahkan!

Berbeda dengan hatimu para perempuan yang menganggap pengkhianatan sebagai kejahatan tertinggi, bagiku, bagi kami para lelaki, kejahatan tertingging seorang perempuan adalah saat dia tak menghiraukan kehadiran kami para lelaki. Tidak ada yang bisa membuat seorang lelaki naik pitam lebih dari tak dihiraukan. Dan, aku laki-laki, aku takut kalau kamu juga akan menjadi para wanita di luar sana yang seringnya tak menghiraukanku juga.

Tak hanya cewek, cowok juga perlu sebuah pengakuan dari kekasihnya. Bisakah kamu memberikan hal itu padaku?

Butuh pengakuan kali, ah. via www.newhdwallpapers.in

Jangan dipikir hanya cewek yang butuh kepastian dan pengakuan. Cowok seperti kami pun butuh dua hal ini dalam hubungan. Kalau cewek selalu mengeluhkan sebuah pengakuan, atau bahkan hanya sebuah status ikatan, kenapa cowok tak boleh mengalami hal yang sama?

Aku pun mengharapkan hal yang sama darimu. Hal yang sangat sederhana, bukan? Harusnya kamu bersyukur, sebab aku hanya meminta hal sederhana seperti itu. Sementara mungkin laki-laki di luar sana akan meminta hal lain yang beragam dari kekasihnya. Bukankah itu akan lebih berat untuk ceweknya?

Atau mungkin kamu malu dengan adanya aku di sisimu, hingga kamu selalu enggan mengenalkanku pada teman-temanmu?

Bahkan kamu selalu menolakku untuk ke rumah. via posta.com.tr

Aku tak tahu apa alasan pasti kenapa kamu begitu enggan menganggapku sebagai kekasihmu di depan orang-orang, terlebih keluargamu. Kamu selalu menyebutku sebagai teman. Atau memang aku terjebak dalam friendzone? Tapi apa yang kita lakukan ini lebih dari sekadar teman. Apakah ada teman yang rela meluangkan waktu padatnya hanya untuk menemui temannya, menjemputnya sepulang kerja, dan membawakan makanan dan obat ketika temannya sakit? Apa ada teman sebaik itu? Kalaupun ada, beruntung sekali jadi temannya, ya!

Satu hal yang aku yakini adalah, kamu begitu malu menganggapku sebagai pasanganmu. Kalau bukan itu, apa lagi? Sanggahlah dugaanku dengan kamu mengenalkanku pada kedua orangtuamu.

Lalu apa tujuan kita menjalin kasih kalau kamu malu mengakui keberadaanku? 

Ya, malu adalah alasan utama kenapa kamu tak bersedia mengakuiku sebagai pasanganmu. Mungkin benar, sebagai cowok yang tengah berproses; yang tengah memperbaiki diri dan memantaskan diri menjadi imam terbaikmu, kamu malu menganggapku ada. Aku pun sadar, aku bukan cowok sempurna yang bisa memberikan kemewahan duniawi padamu. Tapi, apakah sebuah hubungan bisa disebut hubungan tanpa ada pengakuan dari pasangannya di depan umum?

Mungkin kita belum terlalu lama menjalin hubungan, tapi bisa kupastikan, akulah satu-satunya cowok yang akan membuat hidupmu lebih berwarna

Masa senja akan lebih bahagia. via izzhizni.ru

Nggak cuma cewek, sebagai kekasih yang tak dianggap itu menyakitkan bagi cowok.

Sebenarnya aku tak terlalu keberatan jika kamu tak menganggapku ada, sebagai pasanganmu. Mungkin juga karena kita belum terlalu lama menjalin hubungan, ya? Apakah ada peraturan yang mengharuskan durasi jalinan kasih menentukan sebuah pengakuan? Kalau memang ada, berapa tahun yang kuperlukan untuk mendapatkan pengakuan darimu, kekasihku? Percayalah, menjadi kekasih yang tak dianggap itu sangat menyakitkan bagi cowok loh.

Terlepas dari peraturan atau rasa malumu atas diriku, aku percaya, akulah satu-satunya cowok yang akan bisa membawamu pada lautan bahagia dan gunungan kenyamanan dalam bahtera rumah tangga.

Tapi kalau ternyata kamu masih ragu membina hubungan denganku, sebaiknya kita akhiri saja komitmen kita ini!

Akhiri saja! via pinterest.com

Setelah sekian waktu kita menjalin hubungan, ternyata kamu tak kunjung menganggapku ada. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Di depanku, kamu bersikap selayaknya pasangan. Tapi di belakang, kamu tak pernah mengakui keberadaanku. Aku mulai ragu, sepertinya kamu memang ragu menjalin hubungan denganku, selain malu tentunya. Kalau sudah begini, kenapa kita tak mengakhiri saja hubungan ini? Toh, kita telah membuang waktu kita dengan percuma. Meski sampai sekarang aku pun tak tahu kenapa kamu melakukan hal itu padaku, tak menganggapku ada. Masih banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk hal-hal lain untuk menuju masa depan kita masing-masing.

Ya, meski sebenarnya sebagian besar cowok tak keberatan dengan tidak adanya status, tapi kalau menjalin hubungan hanya untuk pura-pura dan tipu daya, sakit juga loh. Cowok mana yang rela menjalin hubungan hanya untuk sekadar kamuflase seperti itu? Terlebih kalau dia sudah berniat untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Sakit!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.