Ketika Disney mengakuisisi 20th Century Fox, ada sebuah pertanyaan yang muncul di benak penikmat film, “Disney ini kan perusahaan ramah anak-anak, bagaimana kedepannya nasib Deadpool?”. Kekhawatiran ini cukup banyak dibicarakan, mengingat dari dua filmnya, Deadpool sukses membuka pasar film baru untuk genre super hero dengan sebuah film super hero (atau anti-hero, terserah kamu) serampangan dan low budget yang punya rating “R”, alias cuma boleh ditonton oleh orang berusia 21 tahun ke atas!
Kekhawatiran itu akhirnya terjawab setelah sekian lama. Presiden Marvel Studios, Kevin Feige dalam sebuah interview mengatakan bahwa Deadpool dan film ketiganya akan masuk ke dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) dan tetap akan mempunyai rating R!
Dengan tetap memiliki rating “R”, artinya Deadpool 3 tetap akan penuh dengan adegan potong-potongan, kekerasan, dan sumpah-serapah tanpa sensor meski dibawah Disney
Harap diingat, film ini bukan untuk semua umur ya | Gambar oleh Ankit Upadhyay via pixabay.com
Dari wawancara yang dilakukan oleh Feige dengan Collider, dia mengatakan bahwa Deadpool 3 akan tetap menjadi sebuah film dengan rating R. Tapi jangan senang dulu, dari wawancara tersebut, Feige juga mengatakan bahwa produksi film ini belum akan dimulai dalam waktu dekat. Buat fans Deadpool harap sabar ya!
Meskipun belum masuk masa shooting, script untuk film ini sudah dikerjakan dan Ryan Reynolds turun tangan langsung untuk memberikan masukan terhadap script film Deadpool 3 ini!
Masih dalam wawancara dengan Collider, Feige juga menyebutkan bahwa Ryan Reynolds yang memerankan Deadpool di dua film terdahulu juga masih akan terlibat dalam film ini. Meskupun shooting yang dilakukan masih menunggu project film Marvel lain rampung dan jadwal Ryan Reynolds karena kesibukannya, tetapi Ryan Reynolds diminta untuk membantu dan memberikan masukan terhadap script film ini. Hal ini diperkuat dengan Ryan Reynolds yang mengunggah tangkapan layar tweet akun media sosial IGN soal wawancara yang dilakukan Feige terkait Deadpool 3.
Disney berani mengambil risiko untuk membuat film yang agak bertolak belakang dengan image perusahaannya.
Kalau boleh sedikit berkomentar dengan hal ini, kebijakan Disney untuk memberikan rating R kepada film Deadpool 3 cukup mengejutkan, mengapa? Seperti diketahui Disney sangat berhati-hati dalam memproduksi semua filmnya, bahkan film Thor: Ragnarok yang ugal-ugalan dan penuh improvisasi saja masih memiliki rating PG-13 alias boleh ditonton anak-anak dengan pengawasan orang tua. Hal ini menjadi sebuah gebrakan baru yang berani diambil oleh Disney, mungkin ini adalah salah satu teknik marketing yang Disney lakukan agar fanbase yang telah dibangun oleh dua film awal Deadpool tetap bertahan dan setia dengan si “pahlawan super” yang kocak ini
Dengan menjadikan film ini memiliki rating R, maka Deadpool nggak akan kehilangan identitas yang dibangun dari dua film sebelumnya.
Meski dalam pengawasan Disney, Deadpol hanya bisa dinikmati kalangan terbatas | Gambar oleh Krocker Klaus via pixabay.com
SoHip pasti tau dong, Deadpool memulai debutnya film solonya pada tahun 2016. Meskipun pernah tampil sebagai cameo di beberapa film X-Men, tetapi penggambaran Deadpool yang paling dekat dengan karakter komiknya yang serampangan dan asal-asalan dimulai dari film pertama ini. Film “super hero” berbudget minim ini sukses menjadi box office, bahkan mengalahkan pendapatan beberapa film super hero lain. Dengan melibatkan Ryan Reynolds dalam pembuatan naskah serta menjadikan film ini memiliki rating R, maka dapat dipastikan Deadpool 3 enggak akan kehilangan jati dirinya sebagai film anti-hero yang ugal-ugalan dan seru untuk ditonton.
Yah semoga keputusan yang diambil oleh Disney dan Marvel Studio terhadap film Deadpool 3 bisa membuat warna yang baru untuk film-film MCU ke depannya. Dan buat fans Deadpool, selamat menunggu film ke tiga yang sepertinya baru akan tayang di tahun 2023 ini ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.
