Mengintip 12 Film Panjang yang Lolos Kurasi Festival Film Indonesia 2020. Ada yang Sudah Kamu Tonton?

film panjang yang lolos kurasi FFI 2020

Kalau Amerika punya Academy Award dengan Piala Oscar sebagai penghargaan tertinggi untuk dunia perfilman, maka Indonesia punya Festival Film Indonesia (FFI) dengan Piala Citra sebagai penghargaan paling bergengsi. Ajang yang pertama kali digelar tahun 1955 tetapi baru konsisten diselenggarakan tiap tahun mulai 1973 ini hadir untuk memberikan apresiasi tertinggi bagi semua insan perfilman Indonesia.

Advertisement

Untuk tahun ini, FFI 2020 sudah merilis daftar 12 film cerita panjang yang lolos kurasi. 12 film ini nantinya akan bersaing untuk apresiasi tertinggi di malam penganugerahan yang dijadwalkan berlangsung tanggal 5 Desember 2020. Melansir keterangan rilis dari FFI , Komite seleksi dan penjurian, Nia Dinata mengatakan tahun ini FFI mengusung keberagamanan, dan film-film yang terseleksi harus memuat perspektif keberagaman dan Tunggal Ika. Dengan tema besar tersebut, FFI telah menetapkan 12 film yang sebelumnya pernah tayang di Indonesia dalam periode 1 Oktober 2019 – 30 September 2020. Penasaran apa saja filmnya? Yuk simak.

1. ‘Abracadabra’ – Sutradara: Faozan Rizal

Film besutan sutradara Faozan Rizal ini bercerita tentang Lukman, seorang grandmaster yang sudah nggak percaya sama keajaiban. Pada pertunjukan terakhirnya, Lukman berencana untuk gagal dan sekaligus pamitan ke teman-temannya untuk nggak lagi bermain sulap. Tapi apa yang terjadi? Silakan tonton filmnya.

2. ‘Guru-guru Gokil’ – Sutradara: Sammaria Simanjuntak

Film yang dibintangi Gading Marten dan Dian Sastrowardoyo ini bercerita tentang Taat Pribadi yang berambisi untuk menjadi sukses, tapi lebih sering menemui kegagalan dalam karirnya. Baginya, uang adalah simbol kesuksesan. Hingga satu kejadian menimpa sekolah tempat ia mengajar dan mengubah pandangannya terhadap uang.

Advertisement

3. ‘Humba Dreams’ – Sutradara: Riri Riza

Film besutan Riri Riza ini berkisah tentang Martin, seorang mahasiswa film di Jakarta yang pulang ke Sumba. Kepulangan itu membuat Martin harus menunaikan tugas yang nggak mudah, yakni memecahkan “misteri” warisan dari sang ayah yang meninggal tiga tahun lalu namun belum dikuburkan.

4. ‘Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan’ – Sutradara: Ernest Prakasa

Imperfect berkisah tentang Rara yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan sang ayah. Sementara, adiknya Lulu mengikuti gen ibu mereka Debby yang merupakan mantan peragawati tahun 1990-an. Hingga suatu hari Rara mendapat kesempatan untuk naik jabatan di kantor, tetapi atasannya mengharuskan Rara mengubah total penampilan jika ia mau mengemban tanggung jawab baru ini.

5. ‘Istri Orang’ – Sutradara: Dirmawan Hatta

Film Istri Orang garapan Dirmawan Hatta ini mengangkat isu tentang perempuan yang kompleks. Cerita berkisah tentang Endah yang bertemu dengan sekian laki-laki dalam hidupnya. Yang pertama mencintainya, yang kedua menjualnya pada calon besan yang lebih kaya. Yang ketiga mempekerjakannya dan menyuruhnya beranak, yang keempat menikahinya dan meninggalkannya.

Advertisement

6. ‘Mekah I’m Coming’- Sutradara: Jeihan Angga

Cerita film Mekah I’m Coming ini berfokus pada hubungan Eddy dan Eni yang terancam kandas, lantaran Eni akan dijodohkan dengan saudagar kaya bernama Pietoyo. Film ini merupakan debut Jeihan menyutradarai film panjang. Sebelumnya, ia telah menyutradarai sejumlah film pendek seperti On the Way, Ambyar, serta Gara-Gara Bendera.

7. ‘Mountain Song’ – Sutradara: Yusuf Radjamuda

Film Mountain Song mengisahkan Gimba, anak laki-laki pemalu berusia 6 tahun. Ia tinggal bersama ibunya yang berusia 45 tahun dan sedang sakit di daerah terpencil Pegunungan Pipikoro, Sulawesi Selatan. Desa itu terisolasi dan kesulitan akses ke dataran rendah. Kesulitan akses ini telah membuat banyak warga dari desa tersebut meninggal dunia dalam perjalanan ke dataran rendah, salah satunya ayah Gimba.

8. ‘Mudik’ – Sutradara: Adriyanto Dewo

Mudik yang digarap dan ditulis oleh Adriyanto Dewo ini mengisahkan perjalanan mudik lebaran pasangan suami-istri, Aida dan Firman ke kampung halaman mereka. Persoalannya, mereka melakukan mudik di tengah situasi konflik rumah tangga, yang ditenggarai oleh pihak ketiga.

9. ‘Perempuan Tanah Jahanam’ – Sutradara: Joko Anwar

Film garapan Joko Anwar ini bercerita tentang Maya yang mendapatkan informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya yang kaya di desa. Ia lantas mengunjungi kampung halaman yang nggak pernah dikenalnya itu. Hingga pada suatu malam, Maya mendengar jeritan perempuan yang hendak melahirkan, dan menyaksikan proses melahirkan tersebut. Dari situlah, sedikit demi sedikit, misteri kampung yang kini ditinggali Maya dan sahabatnya Dini mulai terungkap.

10. ‘Ratu Ilmu Hitam’ – Sutradara: Kimo Stamboel

Film ini bercerita tentang Hanif yang mengajak istri dan ketiga anaknya, serta Anton dan Jefri yang juga mengajak istri masing-masing ke panti asuhan tempat mereka pernah dibesarkan. Tujuan kedatangan mereka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang mengasuh mereka sejak kecil, yakni pengasuh panti bernama Bandi yang sudah tua dan sakit keras. Alih-alih bahagia dan nostalgia, malam itu mereka semua malah mengalami berbagai kejadian aneh dan gangguan-gangguan. Ada orang berilmu hitam yang memiliki dendam sehingga ingin menyiksa mereka semua hingga mati.

11. ‘Susi Susanti: Love All’ – Sutradara: Sim F.

Film biopik yang diangkat dari kisah pebulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti ini bercerita tentang bagaimana ia mencintai bulutangkis sejak usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. Di bawah bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia dan didorong oleh janji kepada sang ayah, Susi berhasil mendapatkan pengakuan internasional setelah memenangkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia.

12. ‘The Science of Fictions’ – Sutradara: Yosep Anggi Noen

Film ini bercerita tentang seorang pemuda di pelosok Yogyakarta bernama Siman yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing di Pantai Parangtritis, Yogyakarta di tahun 60-an. Ia kemudian ditangkap dan dipotong lidahnya. Setelah itu, Siman menjalani hari-harinya dengan selalu bergerak slow-motion seperti astronot di ruang angkasa. Penduduk desa menganggap Siman gila, karena ia juga membangun bangunan mirip roket di belakang rumahnya.

Nah, itu dia 12 film yang telah masuk ke dalam shortlist atau daftar pendek FFI 2020. Beberapa di antaranya bisa kamu tonton di platform streaming film lo. Daftar ini nantinya akan masuk rekomendasi dan kemudian diserahkan kepada perwakilan asosiasi sesuai kategori masing-masing, untuk penentuan nominasi. Film mana nih yang jadi jagoanmu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE