Cara Mengatasi Orang Parkir Sembarangan di Depan Rumah Kita. Dijamin Ampuh!

Hidup bertetangga dengan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal kita memang penuh dengan berbagai macam drama. Ada enaknya, tapi nggak sedikit pula nggak enaknya karena persoalan-persoalan resek. Bahkan, perkara yang sebenarnya sepele pun, kalau sama tetangga, bisa jadi permasalahan yang bakal meledak, apalagi jika memang terkait dengan masalah-masalah yang memang berat. Salah satunya adalah persoalan parkir sembarangan yang sering banget kita jumpai di sekitar kita.

Advertisement

Hal-hal semacam itu sebenarnya nggak baru sekali atau dua kali ini terjadi, tapi udah kayak persoalan yang banyak dirasakan oleh orang-orang Indonesia. Bisa beli mobil, tapi nggak bisa bikin garasi sendiri, akhirnya yang direpotin adalah tetangganya atau bahkan jalanan umum yang ada di sekitarnya. Nah, untuk mengatasi jenis tetangga resek kayak gini, kamu perlu strategi jitu seperti yang ada di bawah ini. Simak!

1. Taruh pot tanaman atau tempat jemuran di depan rumahmu. Kalau dikasih pot tetap ngeyel, tanemin pohon aja sekalian!

Bagi sebagian orang, persoalan kayak gini mungkin nggak perlu dibesar-besarkan, tapi bagi yang berkaitan langsung sih rasanya  pasti kesel banget. Langkah utama yang bisa kamu tempuh jika menemukan kasus semacam ini adalah menaruh pot tanaman di depan rumahmu. Bisa juga meletakkan tempat jemuran biar menandakan kalau itu area tempat tinggalmu. Kalau masih aja ngeyel, tanemin pohon aja sekalian biar dia mikir. Pohon beringin juga boleh deh!

2. Masih pakai cara yang halus, tempatin aja duluan halaman rumahmu buat parkir biar dia makin bingung

Kuasai terlebih dahulu / Credit: Kejoramuria via kejoramuria.com

Cara yang berikut ini masih bisa dibilang termasuk cara yang halus. Kamu bisa menempati terlebih dahulu halaman yang biasa dia pakai untuk parkir, biar orangnya semakin bingung. Nggak punya mobil? Jangan khawatir, taruh aja sepeda motormu di tempat tersebut dengan posisi yang sekiranya bikin penuh.

Advertisement

3. Kalau udah semakin kesel, coba gantian parkir di depan rumahnya. Biar dia juga paham rasanya

Ilustrasi parkir di depan rumah / Credit: Bandungpunyaberita via www.bandungpunyaberita.com

Kesabaran tentu ada batasnya, kalau dua cara sebelumnya tadi masih tetap aja nggak mempan, kini saatnya kamu gantian menguji kesabaran tetanggamu itu. Caranya gampang, coba aja gantian parkir di depan atau di halaman rumahnya. Nanti kalau mereka marah-marah, langsung aja direspons, “Itu yang saya rasain tiap hari kalau mobilmu parkir di halaman rumah saya!” Biar sekalian aja ngegasnya~

4. Coba cara halus nggak berhasil, bisa tempeli stiker atau kertas peringatan di kaca mobilnya

Kertas peringatan / Credit: Kompasiana via www.kompasiana.com

Kesabaran udah mulai semakin habis, emosi pasti juga semakin naik, nggak ada salahnya untuk menunjukkan rasa marah. Kini saatnya untuk menyindir dengan cara yang agak keras, biar oknum-oknum tersebut cepat sadar. Nggak perlu pakai cara yang destruktif, kamu cukup menempelkan stiker atau kertas berisi peringatan di kaca mobilnya.

5. Cara pamungkas biar dia jera sih nggak ada yang lebih efektif dibandingkan ngelas pintu mobilnya. Sekalian~

Ilustrasi tukang las / Credit: Pixabay via pixabay.com

Advertisement

Perlu diingat, cara ini adalah langkah terakhir jika cara-cara sebelumnya sama sekali nggak bisa membuat jera. Kalau nggak mampu melakukannya sendiri, kamu bisa meminta tolong jasa tukang las untuk mengelas pintu mobil tetanggamu yang terparkir di halaman rumahmu tersebut. Resiko keributan harap ditanggung sendiri, ya!

Dari dulu hingga sekarang permasalahan yang satu ini memang nggak ada habisnya sih. Makanya sebelum beli mobil itu alangkah baiknya untuk mempersiapkan tempatnya terlebih dahulu. Percuma banyak duit kalau nggak bisa menghormati hak-hak orang lain. Bisa beli mobil itu sebuah keberuntungan, tapi punya otak yang bekerja itu sebuah keharusan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE