5 Tipikal Orang Tua Kalau Lagi Mainan Gawai dan Media Sosial. Sabar Aja, Memang Nggak Gampang kok

“Nak, bisa minta tolong bantuin ibu sama bapak nggak? Ini gimana, ya, caranya balesin grup di WA? Sama ini gimana sih nyimpen video lewat YouTube, kok ribet banget, ya?”

Advertisement

Pasti banyak dari kamu yang pernah mendapat pertanyaan tersebut dari orang tua. Ya, ngomongin tentang gadget dan media sosial, orang tua memang nggak bisa dibandingkan sama kita. Sering kali mereka jadi gagap, bingungan, dan susah untuk dijelaskan.

Tapi kalau sekalinya mereka paham, rasa ketergantungannya terhadap gadget pun terkadang lebih besar dibandingkan kita. Belum lagi kalau mereka merasa udah bisa mandiri dan cobain hal-hal lain yang membuatnya penasaran. Aktivitas mereka dengan gadget dan media sosial ini kadang terasa konyol dan ngeselin. Kalau udah begini nih bikin pusing. 🙁

1. Hal yang paling sering terjadi adalah mereka ngetik dan nyentuh layar gadget cuma pakai telunjuk, bikin geregetan banget. Hih!

Orang tua dan gadget / Credit: myfox8

Kalau dipikir-pikir, kayaknya hampir 75% populasi orang tua di seluruh dunia memang kayak gini deh. Nggak bisa lincah mainan gadget, pokoknya cukup pakai jari telunjuk aja. Ini nih yang bikin repot kalau lagi berbalas chat, udah ditungguin lama banget ternyata ngetiknya bisa ditinggal main badminton dulu. Tapi mau gimana lagi sih, namanya juga orang tua, kan. :’)

Advertisement

2. Persoalan pertama tadi belum seberapa, sering kali tingkat kecerahan layar dibuat tinggi banget, kita yang lihat aja sampai silau~

Nggak mantap kalau nggak maksimal brightnessnya / Credit: thedailybreakingnews

Kelucuan kedua yang kerap terjadi adalah saat orang tuamu menaikkan tingkat kecerahan layar HP ke level yang paling maksimal. Pokoknya jadi terang banget kayak ada tanda-tanda malaikat mau turun dari langit. Itu kira-kira gimana sih rasanya natap HP dengan brightness yang super tinggi? Kita yang lihat dari kejauhan aja silau banget. Ya, mungkin aja kalau nggak gitu kurang jelas kali, ya?

3. Hobi nonton video pakai suara maksimal, nggak bisa lirih!

Saking kerasnya sampai kaget sendiri / Credit: thedailybreakingnews via www.komando.com

Selain brightness yang super tinggi, hal yang nggak bisa dipisahkan dari orang tua adalah kebiasaan nonton video dengan suara maksimal. Bahkan nggak jarang mereka jadi kaget sendiri dengan suara yang mereka atur. Nggak peduli jika mereka sendiri yang menikmati, pokoknya suara tetap harus maksimal. Kalau diibaratkan, mereka nonton video di depan rumah, suaranya bisa kedengeran sampai jarak dua rumah tetangga lainnya. Pusing bener. 🙁

4. Tiap pagi ngirim broadcast tentang indahnya rasa syukur. Terimakasih, ya, ayah dan ibu sudah diingatkan :’)

Hobi bikin broadcast / Credit: Freepik

Sejak dari zaman Blackberry Messenger hingga WhatsApp, rupanya kegiatan kirim-kirim broadcast ini memang nggak pernah hilang. Dan biasanya, memang lebih banyak orang tua yang melakukan hal tersebut. Mulai dari kirim-kirim cerita berfaedah, nilai-nilai kehidupan, sampai indahnya rasa syukur. Bahkan nggak jarang juga ada info apa pun selalu disebarkan ke anak-anaknya dan ke semua grup yang ada. Kalau nggak hati-hati, bisa bahaya nih.

Advertisement

5. Suka nebeng streaming YouTube, bikin kacau rekomendasi video. Mau cari lagunya Wiz Khalifa malah yang nongol ceramah Ustad Abdul Somad 🙁

Rekomendasi video YouTube / Credit: uxdesign

Hal terakhir yang juga nggak kalah sering terjadi adalah kebiasaan para orang tua yang terkadang streaming YouTube pakai akun milik anaknya. Udah gitu, yang ditonton random banget, mulai dari tips dan trik memasak dengan mudah, hingga ceramah Ustaz Abdul Somad. Tentunya hal ini bikin rusak rekomendasi video yang bakal nongol. Bayangin, kamu mau cari lagu buat chill, tapi malah direkomendasikan ceramah, kan, konyol.

Tapi mau bagaimanapun, namanya orang tua memang pola pikir dan kelincahannya nggak bisa dibandingkan sama kita semua. Mau nggak mau harus sabar menghadapinya. Diajarin dan dikasih tahu pelan-pelan aja, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE