Ramai Pembahasan Selebgram yang Minta Gratisan dan Barter Endorse. Kok Malah pada ‘Minta-Minta’, Ya?

selebgram barter endorse

Bukan rahasia lagi kalau jadi artis, selebgram, hingga orang yang terkenal lewat media sosial seringnya kebanjiran endorse atau promosi dari produk-produk yang juga terjun di basis online. Penghasilan dari mempromosikan produk ini nggak main-main lo alias menggiurkan. Makanya nggak jarang orang biasa pada berusaha sekuat tenaga untuk jadi selebgram atau influencer.

Advertisement

Sayangnya, belakangan ini lagi santer dibicarakan di media sosial kalau beberapa oknum selebgram ini justru minta gratisan ke pemilik usaha dan menggantinya dengan unggahan medsos. Hmmm, pantes nggak sih? Yuk, kita bahas bareng Hipwee Hiburan berikut.

Desas-desus menjamurnya oknum seleb yang minta gratisan dan barteran sebenarnya sudah banyak dibicarakan. Namun influencer @jennyjusuf membahas isu ini kembali

Mengesankan sekali! via www.instagram.com

Beberapa waktu belakangan memang ramai warganet yang mengutarakan kejengahannya dengan kelakuan oknum selebgram dan influencer yang secara langsung meminta gratisan produk. Hal ini sering mereka lakukan kepada orang yang punya usaha dengan barter unggahan di medsosnya.

Permasalahan yang sama ini kemudian dibicarakan kembali oleh influencer @jennyjusuf melalui akun Instagram dan Twitter-nya. Ternyata setelah dibuka diskusi, banyak banget yang punya pengalaman nggak enak tentang ini. Mulai dari selebgram yang tiba-tiba datang meminta produknya, hingga selebgram nggak terkenal tapi tetap minta gratisan.

Advertisement

Ngeselin banget sih. Selebgram dan influencer yang seharusnya lebih profesional masalah endorse justru amburadul begini prosesnya

Ada yang ngawur juga nih, nggak sesuai perjanjian. via www.instagram.com

Umumnya sebagai seorang pengguna medsos ‘biasa’, kita tentu sebal dengan ulah beberapa selebgram ini. Seolah produk yang mereka promosikan juga nggak benar-benar dipilih. Selain itu, kesan selebgram dan influencer yang eksklusif seolah jadi nggak elegan lagi karena kasus ini. Alih-alih membeli dengan uang sendiri ketika menginginkan suatu produk, para selebgram justru minta gratisan demi ditukar dengan endorse. Wah, ngeri juga nih.

Sebenarnya sah-sah aja ‘minta gratisan’ asal dengan prosedur yang jelas dan nggak seenak jidat. Kalau pelaku usaha lagi nggak mau beriklan, ya, jangan dipaksa dong!

Jangan salah, memang sah-sah aja kok sebagai selebgram buat menawarkan jasanya dengan cara barter. Tapi tentunya dengan prosedur penawaran yang benar, misalnya dengan menunjukkan total engagement media sosialnya, berapa jumlah like unggahannya, hingga target apa yang ditawarkan buat pelaku usaha. Kalau hanya sekadar ingin beli risol tapi maunya gratis dan ditukar dengan dua unggahan Instastory, lucu dong jadinya. 🙂

Selebgram memang punya privilese untuk memengaruhi orang hanya lewat unggahan medsos. Tapi jangan sampai ini disalahgunakan buat minta-minta gratisan

Advertisement

Mentang-mentang femes! via giphy.com

Zaman sekarang pasti banyak banget orang yang memimpikan jadi influencer atau selebgram. Hanya dengan bikin konten di media sosial saja, mereka bisa dapat penghasilan. Namun jadi selebgram juga perlu banyak perhitungan dan berlatih profesional dalam rangka menawarkan jasanya. Di sisi lain, pelaku usaha memang harus jauh lebih cerdas lagi dalam memilih pengiklan produk mereka. Minimal, memperkirakan berapa orang yang bakal beli produk mereka ketika menggunakan jasa endorse seorang selebgram. Selain itu target segmennya harus pas juga dong. Kalau mau promosi produk pembalut tapi pilih artisnya Atta Halilintar juga kayaknya nggak mashook, Sis!

Semoga dari ramainya pembahsan soal ‘cara kerja selebgram‘ ini bikin kita semakin melek, ya. Bahwa nggak semua pekerjaan itu bisa dijalani dengan suka-suka. Tentu ada risiko dan benefit dari masing-masing profesi yang kita jalani, termasuk saat jadi selebgram. Jadi selebgram nggak salah, yang salah itu kalau kinerjanya nggak profesional.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Senois.

CLOSE