12 Kalimat yang Bikin Marah-marahmu ke Cowokmu Lebih Elegan

Dalam sebuah hubungan, pertengkaran memang jadi hal yang biasa. Malah kata orang, pertengakaran bisa jadi pemanis dalam sebuah hubungan. Saat tengah bertengkar, kalau nggak saling diam, meluapkan marahmu padanya adalah hal yang sering kamu lakukan. Makanya nggak jarang kalau cewek kerap kali dipandang “galak” saat tengah meluapkan marahnya.

Advertisement

Padahal ada banyak cara yang bisa kamu lakukan agar marahmu tetap elegan dan jauh dari kesan galak. Salah satunya adalah dengan mengucapkan kalimat-kalimat berikut ketika kamu tengah marah dengan cowokmu. Marahmu bisa jadi elegan dan nggak buang-buang tenaga.

1. “Aku sih nggak masalah. Tapi kalau diulangi, ya beda lagi nanti,”

Jangan diulangi lagi ya… via elizabethwellsphoto.com

Katakan saja kalimat ini saat dia membuatmu marah karena kesalahannya. Memang sih manusia nggak ada yang sempurna dan tempatnya salah. Namun jika kesalahannya terus aja dia ulangi, ya akan beda lagi sikapmu padanya.

2. “Sebelum memutuskan sesuatu, coba deh dipikir dulu. Selagi kamu masih ada waktu,”

Coba dipikir dulu deh via elizabethwellsphoto.com

Mengucapkan kalimat di atas, nggak ada salahnya kamu coba saat cowokmu terlalu cepat mengambil keputusan yang pada akhirnya justru akan merugikan dirinya nanti. Sebagai ceweknya, kamu memang perlu untuk turut berpendapat. Memikirkan resiko sebelum mengambil keputusan ‘kan nggak ada ruginya untuk dicoba?

Advertisement

3. “Jarang ngasih kabar nggak apa-apa. Cuma jangan sampai lupa kalau kamu udah punya aku di sini,”

Kamu masih punya aku di sini via elizabethwellsphoto.com

Siapa sih yang nggak marah kalau cowoknya hilang kabar? Begitu juga dengan kamu yang jarang diberi kabar olehnya. Marah boleh, tapi yang elegan. Salah satunya dengan mengucapkan kalimat ini.

4. “Aku tahu kamu nggak suka. Tapi kalau ini demi kebaikanmu, apa salahnya dicoba?”

Apa salahnya sih dicoba? via elizabethwellsphoto.com

Beda kepala, pasti beda pula pendapatnya. Nah perbedaan pendapat ini lah yang kerap membuat kalian bertengkar dan akhirnya menyulut amarahmu. Dia pun kadang nggak mau untuk mengikuti saranmu, padahal hal itu sebenarnya baik untuknya. Makanya, daripada kamu teriak-teriak nggak karuan, minta aja dia untuk sekadar mencoba.

5. “Aku bukannya mau ngatur kamu. Aku cuma ingin kamu tahu,”

Aku cuma ingin kamu tau kok. via elizabethwellsphoto.com

Cowok seringkali beranggapan bahwa cewek suka ngatur-ngatur hidupnya. Padahal nggak begitu kenyataannya. Kamu hanya ingin dia tahu tentang apa yang kamu rasakan sekarang. Begitu pula saat kamu salah, kamu berusaha untuk mendengarkan apa yang cowokmu nggak suka darimu. Saling memahami pasangan ‘kan nggak ada salahnya dalam sebuah hubungan?

Advertisement

6. “Egoku udah aku tinggal di rumah. Egomu gimana? Masih ikut atau udah kamu tinggal juga?”

Egoku nggak sama aku sekarang via elizabethwellsphoto.com

Saat marah dengan pasangan, kadang kehadiran ego malah makin memperburuk keadaan. Nah walaupun kamu lagi marah-marahnya ke cowokmu, coba deh untuk mengingkirkan dulu ego lalu mulai bicara dengannya biar nggak saling diem-dieman aja. Menunjukkan bahwa kamu marah ‘kan nggak harus dengan teriak-teriak. Tapi dengan mengajaknya bicara duluan, bisa juga kamu lakukan.

7. “Bukannya aku nggak peduli. Tapi kamu udah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalah ini,”

Kamu udah dewasa lho via elizabethwellsphoto.com

Kadang marahmu juga perlu ditunjukkan, biar cowokmu lebih sedikit perhatian. Coba aja bilang “Kamu udah cukup dewasa untuk masalah ini,”. Mungkin dia akan menyadari kalau marahmu isinya nggak hanya emosi tapi juga perhatiannya padamu.

8. “Kayaknya ada hal yang lebih penting daripada itu. Coba deh kamu ingat-ingat dulu,”

Coba diinget-inget dulu via elizabethwellsphoto.com

Kalau cowokmu cenderung suka main-main dan mengesampingkan hal-hal yang penting, kadang gemes sih dibuatnya. Alhasil kamu pun nggak bisa untuk nggak marah sama dia karena dia selalu aja lupa kalau ada hal-hal penting yang perlu didahulukan. Kalau udah begini, kamu boleh marah, tapi jangan lupa untuk tetap mengingatkan dia.

 9. “Coba deh sekali-sekali dilihat dari sudut pandang kita. Nggak cuma dari kamu dan mereka,”

Kita, bukan kamu atau mereka via sincerelykinsey.com

Cowok nggak jarang juga selalu memandang sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Bahkan dari sudut pandang orang lain yang menurutnya baik. Padahal ‘kan sebuah hubungan nggak hanya dia yang jalani, tapi juga ada kamu di sisi. Seharusnya dia melihat sesuatu dari sudut pandang kalian berdua. Bukan hanya dari sudut pandangnya aja, apalagi melibatkan mereka.

10. “Kalau kamu seneng, aku sih nggak apa-apa. Asal kamu nggak lupa aja sama janji kita,”

Asal nggak lupa sama janji kita via sincerelykinsey.com

Konon, cewek paling sering bilang “aku nggak apa-apa” dibanding cowok. Ya ada benarnya juga sih. Apalagi kalau cowokmu melakukan kesalahan dan sering dia lakukan. Misalnya sering lupa kalau dia ada janji sama kamu. Kalau udah gitu, meluapkan marahmu dengan ngomong “aku nggak apa-apa” boleh aja, tapi jangan lupa bilang alasan marahmu juga.

11. “Boleh minta peluk? Biar marahku cepat hilang ke kamu,”

Boleh peluk? via sincerelykinsey.com

Sebuah pelukan memang bisa membuatmu nyaman. Selan itu, pelukan darinya juga bisa sedikit meredakan marahmu. Kalau kamu lagi marah sama dia dan pengin dipeluk ya bilang aja. Abaikan dulu egomu dan tunjukkan bahwa kamu sebenarnya marah dengannya. Walaupun kamu sebenarnya marah tapi ingin dipeluk juga sama dia.

12. “Iya, aku marah sama kamu. Tapi kamu harus tahu, marahku ke kamu ada rasanya. Rasa sayang dan cinta,”

Marah? Iya! Tapi sayang juga iya via sincerelykinsey.com

Bukan bermaksud gombal saat kamu mengucapkan kalimat tersebut. Tapi kamu hanya ingin dia tahu kamu lagi marah sama dia. Marah dengannya bukan berarti kamu nggak cinta ‘kan? Walaupun kamu marah, tapi kamu tetap sayang dan cinta dengannya. Hal itu akan membuat dia nggak mencari pelarian saat kalian tengah bertengkar dalam hubungan.

Sesekali menunjukkan marahmu padanya boleh aja kamu lakukan. Biar dia lebih peka dan kalian bisa sama-sama memperbaiki apa yang salah dengan hubungan. Namun, jangan keterlaluan juga dalam meluapkan marahmu padanya. Cukup dengan kalimat-kalimat di atas, sudah mewakili marahmu secara elegan. Nggak perlu rasaya kamu teriak-teriak untuk meluapkan marahmu. Selain buang-buang tenaga dan waktu, apa iya kamu nggak malu kalau melakukan hal itu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE