Kalian Berdua Bisa Bertahan Sampai Nanti, Jika Mampu Melalui 5 Fase Hubungan Ini

fase dalam hubungan

Sejatinya setiap hubungan yang kamu jalani selalu melewati setiap fase yang berbeda. Kamu dan dia pun akan mendapat pengalaman berbeda setiap mampu melampui fasenya. Dari sini ketangguhanmu dan dia jelas akan sangat teruji. Pertama kali bertemu dia dan kemudian jatuh cinta bisa jadi menjadi fase termudah yang bisa kamu lewati tanpa hambatan. Lalu setelahnya? Butuh perjuangan berdarah-darah yang harus kamu dan dia lakukan.

Untuk menjalani hubunganmu dan dia sekarang, setidaknya ada 5 fase ini yang akan atau sedang kamu lewati. Kamu dan dia jelas punya masa depan, kalau kelimanya berhasil kamu lewati tanpa terpikir untuk menyerah.

1. Fase saat kamu bertemu dia kemudian saling jatuh cinta. Syarat mutlak: kemana-mana harus berdua

Jatuh cinta

Jatuh cinta via nouba.com.au

Fase awal dalam hubungan adalah yang paling mudah untuk dilewati. Menemukan dia yang membuatmu cinta setengah mati tentunya bukan persoalan yang terlalu sulit. Bagimu, dia masih sosok yang sangat sempurna. Seakan tak punya kekurangan berarti. Jelas ada masanya, kamu dan dia merasa kemana-mana harus berdua. Kalau tak ada dia, rasanya ada saja yang kurang.

Di titik ini, jelas kamu dan dia saling jatuh cinta dalam sekali.

Belum ada pertengkaran yang menyangkut prinsip yang kalian perdebatkan. Mentok adu mulut soal mau makan dimana atau mau nonton film apa. Itupun kebanyakan cowok yang harus mengalah, lalu hubungan kalian pun kembali romantis. Sementara untuk cewek, masih sering berdandan mati-matian agar tetap menarik perhatian cowoknya. Fase ini jelas yang paling menyenangkan bukan?

2. Berlanjut ke fase makin saling mengenal kepribadian masing-masing. Kamu dan dia dituntut untuk mau saling mengerti

Dituntut saling mengerti

Dituntut saling mengerti via sarakbyrne.com

Setelah fase saling jatuh cinta dan sering memuji, kalian pun dibuat makin mengenal kepribadian pasangan. Nyatanya segala sikap yang ditunjukkan saat awal menjalin hubungan, tak selalu menggambarkan kepribadian asli pasangan. Pada akhirnya mata kamu dan dia dibukakan, bahwa pasangan kalian ini memang manusia biasa yang juga punya kekurangan. Bahkan mungkin kekurangan ini adalah hal yang selama ini paling kamu benci.

Kamu dan dia makin dituntut untuk saling mengerti. Menjalin hubungan ternyata tak cuma soal menerima kelebihan pasangan, namun juga segala kekurangannya. Dia mungkin adalah seseorang yang memilih untuk bersabar ketika emosimu memuncak, namun bukan berarti ia sama sekali tak memiliki kekurangan. Siapa yang tahu kalau ternyata dia adalah orang yang lebih memilih memendam permasalahan dibandingkan membicarakan denganmu.

Ilmu tarik ulur jelas masih dibutuhkan di fase ini. Kamu tak bisa seenaknya meminta dia untuk terus-terusan mau mengerti segala yang kamu lakukan. Kamu pun mulai harus mulai mengerti segala sikapnya. Toh hubungan memang tak pernah jauh dari soal kerjasama ‘kan?

3. Masalah pun makin datang silih berganti. Di fase ini, komitmen kalian sedang diuji

Komitmen diuji

Komitmen diuji via dylandsara.com

Akhirnya kalian dihadapkan pada kenyataan, bahwa menjalin hubungan tak hanya soal bahagia bersama saja. Tapi juga sepaket dengan masalah yang datang untuk menguji seberapa kuat hubungan kamu dan dia. Masalah mulai datang silih berganti, sebagian besar bahkan menguji komitmen yang sudah kalian buat di awal hubungan. Bentuknya pun bisa bermacam-macam, mulai dari prinsip yang ternyata berbeda sampai kepercayaan yang ternyata harus dilanggar.

Fase ini pula yang menentukan masa depan hubungan kamu dan dia. Kalau bisa bertahan dan mampu memberesi semua masalah, kamu dan dia mungkin bisa selamanya. Kalau tidak, kisah kamu dan dia hanya akan menjadi masa lalu, yang kalau diingat bisa menumbuhkan luka.

4. Komitmen yang terbukti kuat, membuat kamu dan dia berubah menjadi dua orang yang fasih dengan kekurangan pasangan. Namun memilih untuk tetap bertahan

Memilih bertahan

Memilih bertahan via dylandsara.com

Kalau kamu dan dia mampu melewati fase yang menguji komitmen, artinya hubungan kalian bisa dikatakan naik satu level lebih tinggi. Kamu dan dia makin paham kekurangan masing-masing dan tak lagi memandang pasangan hanya karena kelebihan yang dimilikinya. Dan setelah semua cobaan dalam hubungan yang kamu dan dia alami, kamu dan dia tetap memilih bertahan.

Jelas komitmen yang sudah kalian bangun sudah terbukti disini. Kamu tak lagi ragu menunjukkan siapa dirimu sebenarnya di hadapannya. Begitu pula dia yang semakin nyaman menampilkan apa adanya dirinya. Kenyamanan mungkin adalah satu hal yang bisa menggambarkan hubungan kalian saat ini. Meski tak lagi canggung menunjukkan diri apa adanya, kamu dan dia tak pernah keberatan untuk berbenah. Karena kalian memilih bersama untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

5. Berbagai cobaan yang berhasil kalian lewati, menjadikan kalian tak hanya sekadar pasangan lagi. Lebih dari itu, kalian adalah partner sejati

Partner sejati

Partner sejati via nouba.com.au

Kalian adalah dua orang yang sudah terbukti tangguh. Mampu melewati fase-fase sulit saat menjalin hubungan. Kalau boleh dianalogikan, kini kamu dan dia tak hanya sekadar pasangan namun juga partner sejati yang solid. Tanpa banyak kata, kamu dan dia sudah sama-sama paham pada apa yang ada di pikiran pasangan. Kamu tak lagi banyak bertanya ketika dia mengatakan sedang butuh waktu sendiri. Pun ketika kamu dihadapkan pada sebuah pilihan, dia meminta untuk tenang dan memikirkannya dengan baik. Sambil memberikan pertimbangan dari pandangannya, yang selalu berhasil membantumu mengambil keputusan.

Semuanya yang kamu dan dia jalani terasa smooth sekali. Dan boleh dibilang kalian adalah pasangan paling selow. Karena kalian adalah dua orang yang sama-sama mengerti. Kepercayaan yang akhirnya membawa kalian pada tahap ini. Tak hanya kepercayaan tentang dia yang tak akan mengkhianatimu, namun kepercayaan darimu jugalah yang membuat dia menjadi pribadi yang amanah.

Menjalani hubungan tanpa cobaan rasanya kok mustahil sekali. Terkadang perdebatan yang membuat urat leher kalian mengeras justru yang membuat kalian menjadi sama-sama kuat. Jadi, sudah sampai di fase mana kamu dan dia sekarang?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

seorang istri yang menanti kelahiran buah hati ❤

Editor

Not that millennial in digital era.