Agar Tak Makan Hati Sendiri, Ketulusan Hati Seorang Teman Bisa Kamu Lihat dari 8 Hal Ini

Ciri ciri teman yang tulus hatinya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya dituntut untuk membina hubungan baik dengan keluarga dan kerabat saja, melainkan juga dengan teman-teman di lingkungan sosial lain; sekolah, kampus, kantor, atau komunitas. Sama pentingnya dengan keluarga, kelompok-kelompok pertemanan ini bisa membuat manusia menjadi lebih berarti. Interaksi yang terbangun di sana akan membantu kita membangun kualitas diri menjadi lebih baik lagi. Teman juga bisa jadi tempat berkeluh kesah dan bertukar pikiran selain keluarga.

Advertisement

Namun, pada kenyataannya, tidak semua teman benar-benar tulus menjalin hubungan denganmu. Ada yang hanya datang ketika butuh saja, meski ada juga yang sungguh-sungguh tulus hatinya. Agar tidak terjebak pada pertemanan palsu yang ujung-ujungnya bisa membuat makan hati, lebih baik kenali dulu yuk 8 ciri ketulusan teman yang bisa kamu kenali berikut ini.

1. Kalau dasarnya memang sudah tulus, tentu seorang teman akan senantiasa memberi dan berbagi, tanpa berpikir dua kali

Ia akan senantiasa memberi dan berbagi via www.pexels.com

Teman yang tulus dan baik hatinya tidak akan segan-segan memberi dan berbagi denganmu. Tidak harus selalu dalam bentuk barang ya, bisa juga dengan bantuan-bantuan yang ia tawarkan padamu, bahkan terkadang kamu sendiri tidak sadar karena ia melakukannya diam-diam. Saat membantumu, ia pun akan tulus dan tidak mengharapkan balasan apapun.

2. Teman yang tulus pun selalu ada dalam setiap kondisi. Terkadang ia sampai rela mengorbankan urusannya demi menemanimu yang lagi patah hati

Setia menemani via www.pexels.com

Setiap orang pasti setuju kalau teman seringkali jadi tempat berkeluh kesah ketika ada masalah datang melanda. Teman yang tulus biasanya akan berusaha meluangkan waktunya kapanpun ketika kamu membutuhkan. Misal saat kamu sedang patah hati dan butuh tempat bersandar, ia tidak akan pikir dua kali untuk jadi pendengar yang baik. Terkadang sampai rela mengorbankan urusannya demi menemanimu.

Advertisement

3. Sebagai sesama teman, wajar jika kalian sering berbagi rahasia pribadi. Tapi teman sejati akan menjaga rahasia itu sampai nanti

Penjaga rahasia yang baik via www.pexels.com

Sudah jadi semacam kebiasaan sebagai sesama teman untuk mengutarakan rahasia atau informasi yang sifatnya personal, contohnya masalah keluarga atau yang lainnya. Teman yang tulus tentu tidak akan mengumbar rahasia yang ia ketahui tentangmu. Mau sampai kapanpun, ia akan tetap menjaganya. Mereka yang malah menjadikan informasi itu sebagai bahan obrolan di grup pertemanan lain, jelas tidak layak kamu pertahankan.

4. Ketulusan hatinya juga bisa dilihat dari sikapnya yang apa adanya. Ia akan bersikap jujur kepadamu, meski mungkin akan menyakitkanmu

Bersikap jujur apa adanya via www.pexels.com

Meski terkadang menyakitkan, tapi kamu bisa menilai ketulusan hatinya dari kejujurannya. Temanmu akan bersikap apa adanya di saat-saat apapun. Ia tidak akan berpura-pura cuma demi terlihat positif di matamu. Kalau memang ada yang tidak disukai tentangmu, ia akan jujur dengan tujuan agar dirimu berbenah dan jadi lebih baik. Sesederhana pilihan baju, kalau dirasa kurang pantas, ia akan mengatakannya dengan jujur dan memberi opsi lain yang lebih bagus.

5. Kamu bisa menilai ketulusannya dari kemurahan hatinya. Ketika kamu salah, ia akan ikhlas memaafkan dan tidak mengungkit-ungkit di kemudian hari

Bukan pendendam via www.pexels.com

Hubungan yang dilandari rasa tulus dan ikhlas akan jauh dari rasa dendam. Sekalipun kamu sudah membuat kesalahan besar, lalu kamu meminta maaf dan berusaha tidak akan mengulanginya lagi, ia tidak akan berpikir dua kali untuk memaafkanmu. Ini karena ia merasa hubungan kalian jauh lebih berharga dibandingkan masalah yang menimpa kalian. Selain memaafkan, ia juga tidak akan membahasnya lagi di kemudian hari. Dan sebaliknya, jika giliran ia salah, tentu tak segan meminta maaf langsung. No gengsi-gengsian.

Advertisement

6. Ciri lain teman yang hatinya tulus itu ia akan menjadi pendengar yang baik, peduli dan bersedia memberikan berbagai solusi

Bisa jadi pendengar yang baik via www.pexels.com

Banyak orang yang ketika jadi pendengar, ia malah kurang memperhatikan lawan bicaranya. Ada yang sambil main gadget, ada juga yang sibuk menceritakan balik dirinya begitu kamu selesai bicara, tanpa menanggapi ceritamu sebelumnya. Teman yang tulus tentu tidak akan melakukan hal di atas kepadamu. Ia akan menjadi pendengar yang baik ketika kamu sibuk bercerita, tidak terdistraksi oleh hal lain. Ia akan menyimpan ponselnya dan memberi solusi jujur ketika kamu membutuhkan.

7. Karena ia tulus berteman denganmu, maka di pikirannya sama sekali tidak ada maksud untuk bersaing denganmu, dalam hal apapun

Tidak pernah ada pikiran untuk bersaing via www.pexels.com

Persaingan seringkali terjadi dalam sebuah pertemanan. Bahkan kadang cuma soal baju saja, satu sama lain seolah tidak mau kalah. Beda dengan teman yang benar-benar tulus denganmu. Ia sama sekali tidak kepikiran untuk bersaing dalam hal apapun. Maksudnya di sini adalah persaingan yang sifatnya menjatuhkan dan cenderung tidak penting. Contohnya seperti bersaing merebut hati lelaki, dan lain-lain. Kalau bersaing untuk mendapatkan ranking di kelas, itu sih beda lagi.

8. Selain itu, ia juga tidak ragu memberikan kamu ruang. Dirinya paham tidak semua urusanmu menjadi urusannya, ada kalanya kalian sama-sama butuh waktu sendiri

Ia akan menghargai privasimu via www.pexels.com

Meski hampir selalu ada di kala kamu membutuhkan, tapi ia sadar kalau kamu pun punya privasi yang harus dihormati. Meski kamu terbiasa menceritakan hal yang bersifat personal, tapi ia tahu kalau tidak semua rahasia harus kamu ceritakan kepadanya. Ia paham kapan harus memberimu ruang dan kapan harus memberimu perhatian. Ia akan menghargai dengan tidak memaksamu bercerita jika kamu belum siap.

Kalau semua kriteria di atas sudah ada pada teman atau sahabatmu, bersyukurlah karena itu artinya, ia begitu tulus menjalin hubungan denganmu. Jagalah dia karena tidak semua orang bisa menjadi seperti dirinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE