Alasan Perlu Hitung-Hitungan Materi Selama Masih Pacaran. Biar Nggak Rugi di Masa Depan

Aku aja deh yang bayar makan. Tadi ‘kan kamu udah bayarin nontonnya.

Oh iya, buku yang kemarin kamu beliin, mau diganti apa nih? Uang atau barang juga?

Mungkin beberapa orang menganggap percakapan soal uang dengan pasangan ini cukup aneh, apalagi sampai menghitung-hitungnya. Parahnya bisa saja timbul pikiran, “Kok sama pacar sendiri saja perhitungan, pelit banget sih,”. Sementara ada yang justru terbiasa menghitung pengeluaran pacaran dengan pasangannya. Bukan atas dasar pelit, tapi hitung-hitungan materi ini dianggap perlu demi masa depan kalian sendiri.

Setiap orang memang berhak mengatur keuangan pribadi dan hubungannya dengan caranya masing-masing. Tapi biar kamu tak menyesal di kemudian, ada baiknya uraian Hipwee kali ini kamu pertimbangkan lagi. Toh kalau cinta urusan hitung-hitungan materi pasti bukan hal buruk yang mempengaruhi hubungan.

1. Karena kamu punya tanggungjawab lain di luar urusan mentraktir makan, nonton, atau membelikan sesuatu untuknya

urusanmu bukan mentraktir dia saja

urusanmu bukan mentraktir dia saja via www.nessakphotography.com

Coba perhatikan lagi daftar pengeluaran bulananmu. Selain kebutuhan dirimu sendiri, bukankah kamu masih harus menyisahkan uang untuk orangtuamu atau adikmu? Sementara kebutuhan untuk nongkrong di kafe, nonton film atau pertunjukan seni, sampai membelikan barang ke pacaramu bukan hal yang wajib. Sesekali kamu boleh mentraktirnya secangkir kopi. Tapi sesekali dia pun harus balik mentraktirmu makan atau menonton sebuah film. Jangan sampai pengeluaran untuk urusan pacaran lebih besar dari kebutuhan pokok atau wajibmu.

2. Masih ada juga tabungan pribadi yang setiap bulan perlu kamu isi

Ingat tabungan pribadimu

Ingat tabungan pribadimu via www.usnews.com

Ingat juga dengan nominal yang harus kamu simpan setiap bulannya. Bukankah kamu dan dia punya mimpi untuk membangun keluarga bersama? Kalau tak menabung bekal untuk ke sana dari sekarang, kapan lagi? Sementara jalannya waktu seperti mengalirnya uang yang benar-benar tak terasa. Membayari dia makan di sini, nongkrong di situ, beli ini dan itu ternyata uang yang harusnya kamu tabungkan habis begitu saja. Berbeda ketika kamu membagi pengeluaran pacaran bersama dia dengan sangat baik. Kamu tak kehabisan uang hanya untuk bersenang-senang, begitupula dia yang masih bisa menyisihkan untuk tabungan.

3. Karena hitung-hitungan soal materi jadi tanda kalian sama-sama dewasa menjalani hubungan

sama-sama berpikir dewasa

sama-sama berpikir dewasa via www.nessakphotography.com

Minggu ini kamu yang mentraktir dia makan di salah satu tempat favorit kalian. Lalu minggu depan ganti dia yang membayarimu nonton sebuah gigs sekaligus nongkrong. Saat membeli barang pun kamu atau dia tak selalu minta dibelikan dengan cuma-cuma. Meski tak diganti dengan nominal uang, tapi biasanya akan ditukar dengan barang yang harganya tak berbeda jauh.

Dari cara mengatur pengeluaran bersama-sama, kalian membuktikan jika dalam hubungan ini tak ada pihak yang selalu saja bergantung soal materi. Baik kamu atau dia sadar jika kehadiran pasangan bukan untuk memuaskan kesenangan pribadimu saja. Hadirnya pasangan justru membuatmu lebih paham bagaimana mengatur kemandirian, termasuk urusan finansial.

4. Supaya tak perlu ada tambahan kekecewaan, ketika kalian tiba-tiba putus di tengah jalan

Supaya tak tambah kecewa

Supaya tak tambah kecewa via www.nessakphotography.com

Bukankah kita kadang harus memikirkan bagian terburuk dari setiap rencana yang dijalani? Seperti hubungan kalian, di mana kamu atau dia tak pernah tahu ini akan berakhir seperti apa, di pelaminan kah, atau hanya sampai di tengah jalan. Jadi sebelum kamu terlampau kecewa, karena selama ini jadi pihak yang selalu memodali urusan pacaran, sementara hubungan kalian ternyata tak bisa diteruskan lagi. Bukankah lebih baik memulai hitung-hitungan materi dengan pasangan sejak dini?

5. Bukankah dalam hubungan harus seimbang antara memberi dan menerima?

saling memberi dan menerima

saling memberi dan menerima via www.nessakphotography.com

Hubungan yang sehat itu saling melengkapi. Kamu atau dia jadi pihak yang sama-sama memberi dan menerima dengan tepat. Semisal saat dia membelikanmu sebuah jaket, kamu bisa ganti memberinya beberapa buku yang sedang dia cari. Nominalnya tak harus selalu sama persis, tapi paling tidak kamu tak memanfaatkan materi dia yang punya untuk melengkapi kebutuhanmu.

Toh sebenarnya hitung-hitungan soal materi di hubungan masih pacaran ini bukan hal yang kelewat pelit. Berbeda lagi ketika kamu dan dia sudah ada di level hubungan suami-istri, yang urusan finasial itu benar-benar saling mendukung satu sama lainnya. Di mana uang suami sudah pasti uang istri, begitu juga sebaliknya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu