“Kenapa? Gerah ya? Atau haus?” ucap Kinan sambil menyunggingkan senyum di wajahnya setelah mengatakan kalimat yang membuat Lydia Danira kicep.
Kalau mengikuti serial Layangan Putus, kamu mungkin familier dengan kalimat itu. Setelah mendengar kalimat utuhnya kamu mungkin jadi ingin tepuk tangan saking elegannya cara Kinan menghadapi selingkuhan suaminya. Tak hanya itu, cara Kinan menghadapi Aris, suaminya sendiri juga dinilai tak kalah elegan oleh warganet. Jika kita menempatkan diri sebagai tokoh istri tersebut, sudah terbayang emosi yang akan meluap-luap untuk melampiaskan amarah.
Bagaimanapun, perselingkuhan memang menjadi masalah yang nggak bisa ditoleransi bagi sebagian orang. Mau disadari atau nggak, masalah ini bisa mengintai siapa saja. Cara menghadapinya pun nggak sama dengan masalah lainnya, apalagi di dalam hubungan pernikahan. Tindakan yang didominasi berbagai emosi bisa membuat kita mengambil langkah yang salah.
Maka dari itu, penting sekali mengetahui cara-cara elegan untuk menghadapi pasangan yang selingkuh, mulai dari menerima segala perasaan dan emosi yang muncul, menghadapi sikap pasangan yang sulit jujur, hingga menemukan jalan keluar yang kalem dan bersikap tenang supaya situasi nggak semakin runyam, sehingga bisa mengambil keputusan paling tepat.
Ngomong sih gampang, tapi ada nggak sih cara yang realistis biar elegan kayak Kinan saat menghadapi perselingkuhan? Simak selengkapnya yuk!
1. Terima segala perasaan yang muncul dan jangan pernah menghindar atau mengabaikan kondisi diri sendiri
Menerima segala perasaan | Ilustrasi by Hipwee
Menghadapi perselingkuhan pasangan adalah bukti bahwa dia nggak setia dan menghancurkan kepercayaan kita padanya. Hal ini tentu masalah yang besar dan sangat menyakitkan. Merasakan kesedihan yang mendalam, kecewa, marah, stres, dan tertekan adalah hal yang sangat wajar dialami oleh siapa pun ketika pasangannya selingkuh.
Segala perasaan yang muncul harus diterima dengan baik supaya lebih mudah menerima keadaan saat ini dan menghadapi kenyataan yang akan datang.
Mengabaikan kesedihan dan rasa sakit justru membuat kita seolah lari dari kenyataan dan meyakinkan diri bahwa hubungan dengan pasangan akan baik-baik saja. Padahal, kenyataannya perselingkuhan akan menciderai hubungan, segalanya nggak akan sama lagi meski kesalahan pasangan sudah dimaafkan sekalipun. Jadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima segala perasaan lebih dulu, utamakan merawat luka diri sendiri, sebelum melakukan hal ke depan dan membuat keputusan.
2. Kumpulkan bukti-bukti perselingkuhan pasangan, beri kesempatan dia menjelaskan dan minta untuk mengakuinya
Jangan lewatkan untuk mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan pasangan. Selain sebagai cara untuk membuat dia mengakui perbuatannya, hal ini juga untuk berjaga-jaga bila ada pihak-pihak yang menuntut penjelasan, misalnya keluarga atau orang terdekat, bahkan pengadilan jika terjadi dalam hubungan pernikahan dan harus berakhir dengan perpisahan.
Menghadirkan bukti yang jelas membuat posisi kita lebih kuat karena nggak akan dinilai menuduh sembarangan. Setelah menunjukan bukti, coba minta dia untuk menjelaskannya, termasuk memintanya mengakui perbuatan dan mencari tahu alasan perselingkuhan yang dilakukan.
3. Hubungi orang lain untuk meminta dukungan moral, bukan untuk mencampuri urusan
Minta dukungan orang terdekat | Credit by Shvets Production on Pexels
Ketika mengetahui pasangan selingkuh pasti ada rasa tertekan yang membuat kita gelisah dan sulit berpikir. Dalam kondisi ini, kita butuh dukungan moral dari pihak ketiga. Hal ini akan membantu kita menyadari posisi diri sendiri, bahwa ada yang masih bisa hadir untuk menguatkan. Cobalah minta dukungan orang terdekat dengan cara menceritakan masalah perselingkuhan pasangan. Namun, hal ini nggak boleh dilakukan dengan gegabah. Jangan sampai dengan bercerita pada mereka justru membuat masalahmu makin rumit karena banyak yang ikut campur.
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!
Pihak paling aman untuk dimintai dukungan atau mengetahui masalah perselingkuhan pasangan adalah sahabat terdekat kita dan orang terdekat pasangan misalnya sahabat atau kerabat terdekatnya. Kemudian, jika masih belum cukup atau nggak memungkinkan, mintalah dukungan dari pihak keluarga pasangan.
Jangan sampai bercerita lebih dulu pada keluarga kita, ya, karena mereka akan lebih sakit hati dan lebih sulit memaafkan pasangan kita. Sekalipun pada akhirnya kita bisa memaafkannya, hal ini akan sulit dilakukan oleh keluarga dari pihak kita, terutama orang tua. Masalah ini bisa diceritakan pada mereka ketika keputusan besar seperti perpisahan harus diambil pada akhirnya.
4. Hindari saling menyalahkan baik itu diri sendiri, pasangan, maupun pihak ketiga
Pertengkaran dan saling menyalahkan adalah hal yang wajar terjadi ketika pasangan kedapatan berselingkuh. Namun, ketahuilah bahwa hal ini nggak akan membantu mencari jalan keluar dan menguatkan posisi kita. Melansir dari Verywell Mind, menyalahkan pasangan dan pihak ketiga hanya akan membuat kita bertindak sebagai korban yang sangat menyedihkan walau memang benar mereka yang salah. Pasalnya, pasangan yang nggak terima karena disalahkan akan mencari kesalahan kita juga, sehingga bisa memicu perasaan untuk ikut menyalahkan diri sendiri.
Nggak penting siapa yang salah dalam masalah perselingkuhan, hal yang paling penting adalah jalan keluar yang akan diambil. Saling menyalahkan justru membuat persoalan semakin panjang dan rumit.
5. Jangan pernah balas dendam dan berpikir melakukan hal yang bisa membuat pasangan menyesal dan tersakiti
Jangan balas dendam | Credit by Alex Green on Pexels
Ketika mengetahui pasangan selingkuh mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah membalas dengan perselingkuhan juga atau hal lain untuk menyakiti pasangan. Namun, ini bukan cara yang elegan, ya! Balas dendam mungkin bisa memenuhi hasrat amarah dan menuruti ego, tapi ini hanya manambah masalah baru.
Jangan pernah berpikir bahwa jika pasangan bisa selingkuh maka kita juga bisa melakukan hal yang sama. Jika ini terjadi, lalu apa bedanya kita dengan pasangan?
6. Jangan membuat ancaman yang sebenarnya nggak mau dilakukan dan membahayakan diri sendiri, apalagi sampai melibatkan anak
Mengancam pasangan mungkin menjadi hal yang paling efektif untuk membuat pasangan mau berubah, tapi ini bukan cara yang elegan dan solusi yang tepat. Apalagi, jika ancaman tersebut sebenarnya nggak mau kita lakukan, misalnya mengancam berpisah jika perilakunya nggak berubah, padahal masih mencintai dan kasihan dengan anak.
Selain itu, jangan sampai membuat ancaman yang membahayakan, misalnya pergi dari rumah dan melukai diri sendiri atau bahkan melibatkan orang lain, apalagi anak. Apa pun yang terjadi anak harus dijauhkan dari masalah perselingkuhan orang tuanya karena sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
7. Buat toleransi waktu sebelum membuat keputusan jangka panjang terkait hubungan dengan pasangan
Buat toleransi waktu | Credit by Alex Green on Pexels
Ketika pasangan sudah mengakui kesalahannya, jangan dulu mengambil keputusan baik itu memaafkan ataupun berpisah. Buat toleransi waktu lebih dulu untuk bisa saling memperbaiki hubungan sekaligus melihat perubahan perilaku pasangan, apakah dia benar-benar menyesal dan nggak akan mengulangi lagi atau hanya bualan.
Melansir dari Psychology Today, memberi toleransi waktu pada pasangan sama saja memberikan waktu pada diri sendiri untuk berpikir lebih matang dan membuat banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan jangka panjang. Apalagi, dalam hubungan pernikahan yang sudah memiliki anak. Seorang pakar hubungan, Robert Wells mengatakan bahwa seenggaknya kita butuh waktu 6 bulan sebagai toleransi waktu sebelum mengambil keputusan besar untuk jangka panjang. Namun, perlu dilihat juga apakah ada potensi yang membahayakan jika bertahan begitu lama dalam hubungan tersebut.
8. Pelajari posisi hukum atau pertimbangan jangka panjang terkait apa yang sudah dibangun bersama pasangan
Sembari memberikan toleransi waktu, coba pelajari kekuatan hukum terkait posisimu. Misalnya, dalam hubungan pernikahan dan sudah memiliki anak, apalagi jika memiliki perjanjian pranikah. Pertimbangkan di mana akan tinggal jika pada akhirnya harus berpisah, bagaimana pola asuh terhadap anak, biaya hidup, harta gono-gini dan sebagainya.
Jika masih dalam hubungan pacaran, buat pertimbangan soal perjanjian sebelum menjalin hubungan, apalagi jika memiliki bisnis atau menabung bersama. Pikirkan apa yang akan dilakukan pada bisnis yang sudah dibangun bersama atau uang tabungan yang sudah terkumpul jika pada akhirnya harus berpisah.
9. Jangan ragu minta bantuan ahli misalnya psikolog, konselor pernikahan, atau bahkan kuasa hukum
Saat menghadapi pasangan yang selingkuh, bisa dipastikan kondisi kita nggak akan baik-baik saja. Maka dari itu, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli. Jika kita sulit memahami perasaan, mengambil keputusan, bahkan merasa stres dan sangat terpuruk, datanglah ke psikolog untuk meminta bantuan. Di sini kita akan dibantu berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, sehingga bisa memudahkan dalam mengambil keputusan.
Kamu bisa juga datang ke konselor pernikahan yang bisa membantu persoalan ini lebih spesifik. Jika butuh mempelajari soal hukum-hukum dan proses perceraian, mintalah bantuan kuasa hukum untuk membantu membuat pertimbangan yang paling tepat. Namun, harus diingat, segala keputusan dan solusi hanya ada pada dirimu sendiri, bukan orang lain.
Yang boleh dan enggak boleh dilakukan | Illustration by Hipwee
Dari beragam cara elegan menghadapi pasangan yang selingkuh di atas, kekuatan komunikasi juga nggak boleh diabaikan. Bahkan, setiap prosesnya kita butuh komunikasi yang efektif supaya pasangan nggak melimpahkan jalan keluar pada kita. Rasa sakit hati memang nggak bisa dihindari, tapi kita masih bisa bersikap elegan dan tenang supaya masalah perselingkuhan ini nggak membuat situasi makin keruh.