10 Hal Ini Membuktikan Bahwa Kalian Pasangan Bahagia, Meski Nggak Melulu Mesra

Tanda Pasangan Bahagia

Tanda pasangan bahagia itu yang seperti apa sih? Apakah kamu juga sering minder saat melihat pasangan di media sosial yang menurut kamu cute dan punya relationship goals banget? Atau mungkin kamu lebih sering iri pada temanmu dan pacarnya terlihat 100% cocok satu sama lain? Di matamu, mereka adalah pasangan bahagia yang sesungguhnya. Kompak, tidak pernah berantem, saling mengatakan hal-hal manis, dan yang jelas, mesra terooos!

Advertisement

Lalu kamu akan meninjau kembali hubunganmu dengan pasanganmu sendiri yang dirasa-rasa lebih banyak berantemnya daripada sayang-sayangannya. Kamu jadi merasa kurang bahagia dan mulai bertanya-tanya hubunganmu dengan sang pacar itu layak dilanjutkan tidak ya?

Tapi apa iya, mereka-mereka yang kamu anggap pasangan bahagia memang tidak pernah menghadapi masalah dan nggak pernah berantem? Atau mungkin definisi bahagiamu itu terjebak dalam mitos-mitos hubungan yang kamu simpulkan sebagai bahagia?

1. Pasangan bahagia pasti juga pernah bertengkar kok. Bedanya, mereka tak enggan untuk menyelesaikan kemudian saling memaafkan

Bukannya tidak pernah bertengkar kok | Photo by Priscilla Du Preez via unsplash.com

Meski kamu melihat mereka selalu kompak dan ceria, bukan berarti mereka nggak pernah berantem lo. Mereka juga berantem, tapi mereka tahu tempat. Berantem di depan umum jelas bukan pilihan pertama mereka. Meski berantem, mereka juga saling memaafkan. Namanya juga hubungan antara dua orang. Ketidakcocokan pada suatu hal bisa saja kejadian, dan bukan berarti itu kamu tidak bahagia.

Advertisement

2. Mereka juga bukannya tak pernah beda pendapat. Sesekali berdebat tak jadi masalah jika untuk mencapai kata sepakat

Nggak harus setuju atau satu selera | Photo by Priscilla Du Preez via unsplash.com

Perbedaan pendapat juga wajar. Misalnya si cewek suka MU, si cowok suka Liverpool. Ya sah-sah saja tho? Yang cowok nggak perlu ganti klub idola untuk menyenangkan ceweknya. Dan si cewek juga nggak perlu sok-sok bahagia kalau Liverpool membantai MU. Intinya adalah, perbedaan pendapat itu wajar adanya, dan tidak perlu harus diakhiri satu kesepakatan bulat. Kalau dalam bahasa politik istilahnya “agree to disagree”.

3. Bahagia identik dengan romantis? Tidak juga. Mereka yang hanya duduk berdua tanpa kata bisa juga saling bahagia

Duduk bersama sampai tua | Photo by James Hose Jr via unsplash.com

Kalau lihat pacar temanmu selalu bawain bunga tiap ketemu, atau ngirim rekaman dia nyanyi sambil main gitar untuk temanmu sebagai pengantar tidur, atau bisa juga dia pacar yang selalu siaga—siap, antar, jaga—untuk temanmu, mungkin kamu sempat gigit jari. Rasanya pacar temanmu adalah pacar yang sempurna, dan hubungan mereka benar-benar idaman.

Tapi bahagia nggak identik dengan romantis lo. Kebetulan saja pacar temanmu adalah orang yang romantis. Dan untuk orang-orang yang nggak romantis, mereka punya cara sendiri untuk menunjukkan kasih sayang. Lagipula, kalau pacarmu bukan cowok romantis, cueknya minta ampun, sekalinya dia romantis, kamu bisa pingsan.

Advertisement

4. Pasangan bahagia tidak berarti saling mencintai tanpa syarat. Mereka juga bersama-sama memperbaiki diri dari kesalahan dan kekurangan

Juga harus terus memperbaiki diri | Photo by Priscilla Du Preez via unsplash.com

Mencintai apa adanya bukan berarti mencintai tanpa syarat. Pasangan yang kamu anggap sebagai pasangan bahagia, mungkin terlihat saling mencintai tanpa syarat dan saling menerima apa adanya. Tapi bukan berarti mereka tidak saling menuntut satu sama lain. Mereka juga punya tujuan, Mereka juga belajar dari kekurangan masing-masing untuk melangkah ke depan menjadi sosok yang lebih baik.

5. Untuk menjadi bahagia tidak berarti kamu harus mencintai mati-matian dan merelakan hidupmu untuk dia

Pasangan yang juga tahu cara mencintai diri sendiri dan orang lain | Photo by Chewy via unsplash.com

Mencintai habis-habisan justru akan membawamu pada kekecewaan mendalam. Bahagia tidak berarti kamu memberikan seluruh hatimu untuk si dia, dan karena itu kamu rela melakukan apa pun asalkan kamu bahagia. Cintamu pada si dia boleh besar, tapi tetap jangan serahkan semua kepadanya. Pasangan yang bahagia mencintai sesuai dengan porsinya. Tidak berlebihan, sekaligus tidak sekadarnya.

6. Tak melulu bisa saling mengerti meski tanpa kata-kata. Mereka bukan cenayang sehingga yang terbaik adalah saling bicara

Tidak takut membicarakan hal-hal sulit yang mungkin tak selalu indah | Photo by Matt W Newman via unsplash.com

Kamu mungkin sering kesal kalau pacarmu tidak peka. Kamu juga iri setengah mati kalau lihat adegan di film korea, yang pacarnya selalu tahu apa yang diinginkan pasangannya tanpa diberi tahu dulu. Maumu, kamu bilang terserah, dan pacarmu tahu kamu sedang ingin makan apa atau nonton film apa. Tapi ya tidak begitu juga sih. Pasanganmu bukan cenayang. Dia tidak bisa baca pikiranmu. Kalau kode-kodemu juga tidak bisa dia tangkap dengan sempurna, ya utarakan dengan jelas. Dengan begitu kalian juga bisa menghindari kesalahpahaman.

7. Pasangan yang bahagia tidak melulu tahu yang baik dan buruk untuk sebuah hubungan. Kadang, mereka juga harus belajar dari kesalahan

Bisa belajar dari satu sama lain | Photo by Toa Heftiba via unsplash.com

Pasangan yang berbahagia juga tidak selalu tahu apa yang baik dan buruk untuk sebuah hubungan. Memang banyak guide-book untuk menjalin hubungan bermakna dengan pasangan. Tapi toh semua itu belum tentu hasilnya sama pada semua orang. Pasangan yang menurutmu paling bahagia, dan saling memahami satu sama lain, juga pernah melakukan kesalahan. Dan mereka belajar dari kesalahan tersebut, untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.

8. Pasangan yang bahagia tidak selalu punya ketertarikan dan hobi yang sama. Mereka tetap dua individu berbeda saling menerima meski banyak bedanya

meski banyak bedanya

meski banyak bedanya via www.ownskin.com

Kalau pasanganmu punya keterterikan yang sama denganmu, kalian memang akan terlihat sangat cocok dan kompak. Bagaimana tidak? Kalian bisa nonton bola bareng-bareng. Kalau sama-sama hobi berkuda, kalian bisa berkuda bareng. Travelling bareng. Ngobrolin sesuatu pun seru banget, karena kalian sama-sama paham dan gandrung dengan topik itu.

Tapi kalaupun kamu dan pasanganmu nggak punya persamaan hobi, musik favorit, sampai ketertarikan pada suatu masalah yang sama, nggak berarti kalian nggak bahagia. Atau nggak lebih bahagia dari mereka yang punya persamaan hal-hal di atas. Kalian tetaplah dua individu yang berbeda. Tetapi dengan segala perbedaan itu, kalian bisa saling menerima.

9. Mustahil kalau harus bahagia setiap waktu. Ada kalanya pasangan merasakan sedih dan ingin sejenak sendiri dulu

Buang konsep harus ‘selalu’ bahagia | Photo by Matheus Ferrero via unsplash.com

Pasangan yang kamu jadikan acuan sebagai pasangan bahagia bukan berarti adem ayem selamanya, dan tidak pernah punya masalah yang berarti. Masalah jelas selalu ada dalam kehidupan. Mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus diselesaikan. Bahkan, bisa saja terkadang mereka merasa lelah dengan hubungan yang dijalani dan butuh waktu sendiri untuk mengevaluasi diri dan merenungkan semuanya. Itu semua normal kok.

10. Seselai berdebat dan tidak cocok di beberapa hal itu bukan tanda kalian tidak bahagia kok. Asal diusahakan dan mau saling mengerti, bahagia itu bisa diciptakan

Bahagia bisa diciptakan via www.pexels.com

Jika saat ini hubunganmu dengan pacarmu banyak berantemnya, atau kalian banyak berdebat tentang berbagai hal dan tak semuanya mencapai kata sepakat, tak apa-apa. Kalian masih dalam tahap pendewasaan. Kamu juga tak harus kompak dalam segala hal dengan pacarmu. Perbedaan dan masalah itu pasti ada. Dari sana, toh kamu bisa menciptakan bahagiamu sendiri.

Mulai saat ini, kamu harus berhenti bercermin dari kebahagiaan orang lain. Berhentilah menjadikan hubungan orang lain sebagai acuan bahagia/tidaknya sebuah hubungan. Karena apa yang kamu lihat, belum tentu semuanya.

Hubunganmu dengan pasanganmu yang sering berdebat, beberapa kali berantem, dan punya banyak perbedaan, bukan indikasi apakah sebuah hubungan berhasil atau tidak. Meski pacarmu bukan sosok yang romantis dan super peka, belum tentu dia tidak menyanyangimu sepenuhnya. Tapi apakah kalian bahagia? Itu hanya kamu sendiri yang bisa menjawabnya. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE