Kalian Siap Maju ke Pelaminan, Asal 7 Hal ini Tak Berubah dari Awal Pacaran

Waktu terus berjalan. Hidup seseorang juga senantiasa berkembang, menyesuaikan keadaan yang berubah-ubah. Seperti juga hubungan kalian yang terus berjalan secara dinamis, ada satu tujuan sederhana. Sejak awal pacara, kalian memang inginnya jalani hubungan yang serius, dilandasi dengan sebuah ikatan yang sah dan halal.

Advertisement

Meski arah akan hubungan telah direncanakan, tapi kesiapan kalian terkadang naik-turun. Ada kalanya kalian merasa siap untuk terikat sah dalam hubungan. Tapi di waktu lain kalian justru kurang percaya diri dan bertanya-tanya sendiri, sebenarnya sudah siapkah kalian ini melangkah ke pelaminan dengan modal yang selama ini dikumpulkan?

Saat kamu dan dia masih sering bimbang, mungkin hal-hal di bawah ini bisa membantu untuk memahami. Kalau saja ada hal-hal yang tak berubah dari awal hingga saat ini dalam hubungan kalian, sebenarnya kesiapan untuk maju ke pelaminan sudah ada. Hanya saja kamu dan dia belum menyadarinya dengan benar-benar.

1. Pacaran sudah lama, tapi kalian masih merasakan debar aneh dalam dada saat saling pandang berdua

Masih berdebar-debar via www.unsplash.com

Lamanya berpacaran memang bukan parameter mutlak kesiapan dalam maju ke pelaminan. Namun jika sampai sekarang kamu dan dia masih merasakan debar aneh di dalam dada saat pandangan bertemu, kesiapan hubungan sebenarnya sudah ada. Hanya saja tinggal butuh beberapa waktu untuk meyakinkan diri. Sebab debar-debar aneh ini seperti halnya denyut rasa cinta yang muncul saat pertama kali pacaran dulu.

Advertisement

2. Sikap menghargai satu sama lain selalu ada, seperti tak mengekang pasangan untuk melakukan kegiatan yang mereka suka

Tak saling mengekang via www.unsplash.com

Semakin ke sini, kalian berdua semakin disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Kamu mungkin tengah fokus ke karir, sementara cowokmu tengah giat-giatnya membangun usaha. Meskipun sama-sama sibuk, kalian tetap saling menghargai. Sama seperti dulu ketika awal pacaran yang disibukkan dengan kegiatan perkuliahan. Di samping itu kalian pun membebaskan masing-masing dari segala tuntutan yang buat hubungan tak berkembang. Sebab kalian paham, mengekang tak ada gunanya dan hanya membesarkan ego diri.

3. Dari hal sepele hingga serius sekali, kalian selalu ingin berbagi. Karena seperti ada yang mengganjal saat ada sesuatu yang ditutupi

Tak ada yang ditutupi via www.unsplash.com

Yang, hari ini aku makan sate taichan nih. Ini kan makanan kesukaan kamu banget!

Jangan bikin ngiler deh Yang

Kamu dan dia jelas disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Namun hal tersebut tak membuat kalian menutup celah komunikasi. Meski tak lagi bersama, rasa ingin berbagi selalu ada. Mulai dari sesepele, tak sengaja mencoba makanan kesukaannya. Sampai kadang hal yang paling rahasia dari dirimu. Sikap saling terbuka sampai ke hal-hal kecil ini yang menguatkan hubungan dari dalam. Dengan tak menutupi hal-hal kecil hingga yang bersifat serius ini aslinya yang buat kalian sudah siap secara ikatan.

Advertisement

4. Meski pertengkaran tak bisa dihindari, kalian selalu bisa kembali menyatu dengan canda dan tawa

Selalu ada alasan untuk kembali bersama via www.unsplash.com

Pertengkarang dalam setiap hubungan itu ibarat garam dalam masakan. Meski kerap membuat kamu dan dia diam-diaman, tapi dari pertengkaran pula kalian bisa mengenal karakter pasangan lebih dalam. Seiring berjalannya waktu kalian pun seakan selalu punya cara untuk menyelesaikan pertengkaran, lalu kembali bersatu dalam rengkuh canda setelahnya. Kadang malah malu-malunya saat kembali membuka pembicaraan juga masih terasa.

5. Janji yang dulu tak lantas hilang ditelan kedekatan. justru terus berkembang dan menyesuaikan keadaan kalian sekarang

Bukannya hilang, tapi justru berkembang via www.unsplash.com

Coba diingat-ingat lagi janji apa yang dulu kalian sepakati? Dari sekian banyak janji, pasti ada beberapa yang sampai sekarang masih dipegang kuat. Janji yang masih dipegang tersebut tak hanya berjalan di tempat, melainkan terus berkembang dan menyesuaikan keadaan masing-masing dari kalian. Misalnya dulu saat awal jadian kalian sama-sama berjanji untuk tak saling menyakiti. Janji itu sekarang menyesuaikan keadaan, dengan tak sekadar berjanji untuk nggak menyakiti tapi juga mau meminta maaf jika tak sengaja berlaku yang menyakitkan hati.

6. Walau tak selalu diucapkan, komitmen untuk selalu menjaga tetap ada dan semakin kuat

Tak diucapkan tapi selalu dilakukan via www.unsplash.com

Selain janji-janji yang diucapkan, ternyata ada beberapa hal yang dulu diawal pacaran dilakukan. Seperti keinginan untuk selalu menjaga komitmen untuk terus bersama. Walau tak secara lisan diucapkan, komitmen tersebut masih terasa sama kuatnya seperti di awal-awal masa kalian bersama. Terbukti dengan hubungan kalian yang masih bertahan hingga sekarang.

7. Perihal rindu, rasanya tak berkurang sedikit pun. Hanya saja sekarang kalian lebih pandai menyikapinya

Rindu masih sesyahdu dulu via www.unsplash.com

Mau lama atau sebentar, saat berjauhan dengan pacar, rindu tak bisa lagi dihindari. Begitu pula dengan kamu dan dia, yang saat ini mungkin tengah dipisahkan jarak dan waktu. Meski sudah sekian lama bersama, rindu yang dirasakan masih seperti dulu. Obatnya pun masih sama, yaitu harus bertemu meskipun hanya satu pelukan. Bedanya hanyalah sekarang kalian semakin berkembang dalam menanggapi rindu itu. Kalian semakin pintar mengatur waktu demi bisa menuntaskan tumpukan rindu akibat raga kalian belum bisa bertemu.

Mulai dari debar di dada hingga rasa rindu, apabila masih terasa sama saat pertama kali bersama, berarti kamu dan dia telah menyatu tanpa sadar. Kalau sudah menyatu seperti ini, kesiapan untuk melanggeng ke pelaminan pun jelas sudah ada pada kalian. Hanya saja kalian berdua belum sadar benar akan kesiapan itu. Kalian hanya butuh sedikit bersabar lagi, agar hati dan pikiran benar-benar memahami bahwa sudah saatnya kalian menjalani hubungan yang sah dan halal. Kalau kamu dan dia sekarang bagaimana? Adakah hal-hal yang masih sama dirasakan seperti saat pertama kali bersama?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE