5 Cara Menyikapi si Dia yang Dulu Pernah Mencipta Harap, Sekarang Malah Menjauh

Sikapi dengan elegan!

Ritme kehidupan ini sesungguhnya teramat mudah ditebak. Ada saja orang-orang yang pernah singgah tapi tidak sungguh. Kapan pun dapat datang dan pergi semau-mau. Bahkan, seseorang yang dulu pernah dekat, kini justru membentang jarak menjauh.

Seseorang yang pernah mencipta hangat, sekarang bersikap dingin tanpa penjelasan. Pernah begitu takut kehilangan, saat ini justru seperti orang asing yang tidak pernah mengenal sebelumnya.

Menyikapi sosok si dia yang dulu pernah sebegitu dekat, tapi sekarang menjauh memang bukan perkara mudah. Namun, kita tetap dapat mengontrol diri untuk tetap menjadi orang baik dan berusaha menjaga hubungan agar tetap baik. Akan tetapi, sekali lagi, sikapnya yang telah berubah malah membuatnya serba sulit. Meskipun begitu, tetap ada cara untuk menyikapinya.

Keep scrolling, ya!

Advertisement

1. Terima perubahan apa adanya

Foto oleh Alena Darmel dari Pexels

Foto oleh Alena Darmel dari Pexels via https://www.pexels.com

Wajar sekali saat seseorang memilih pergi, ada sebagian dari hati yang merasa sedih dan pedih. Kamu boleh kok menangis. Namun, kamu tidak bisa memaksa si dia untuk tetap tinggal jika itu telah jadi keputusannya.

Apa yang dapat kamu lakukan adalah menerima. Terima jika semuanya tidak lagi sama. Terima bahwa semuanya telah berubah. Memang, akan ada rasa hampa di dada. Rasanya pun sungguh tidak nyaman karena telah terbiasa dengan kehadirannya. Sekali lagi, kamu harus tetap menerima. Tidak mudah, sungguh, tapi kamu pasti bisa.

Advertisement

2. Tetap jaga hubungan baik secukupnya saja

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Ia telah berubah. Meskipun demikian, tetaplah menjadi orang yang baik. Jikapun tidak seperti dulu lagi, menyapa sesekali rasanya tidak masalah. Namun ingat, secukupnya saja. Seperti dua insan yang pernah mengenal baik, lantas dipisahkan dengan baik-baik pula. Walau caranya meninggalkanmu jauh dari kesan itu.

Terkadang, kita butuh memverifikasi diri dan perasaan. Mungkin awalnya terasa menyakitkan untuk sekadar mengatakan ‘hai’, tetapi ketika kamu sudah terbiasa maka ‘hai’ akan menjadi kalimat yang biasa tanpa makna, tanpa harap, tanpa rasa.

3. Sikapi tanpa perlu memendam kesal

Advertisement
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Datang dan pergi. Seperti itulah ritme kehidupan seseorang yang pernah singgah tanpa niat untuk sungguh. Tak perlu memendam kesal berlebihan, sedih secukupnya saja.

Kamu pun butuh kedamaian di hati. Tidak perlu buang-buang waktu untuk membenci. Cukup tarik nafas dan hembuskan jika memang terlalu berat. Ingat, ketenangan batinmu jauh lebih penting.

4. Hargai sikapnya yang berubah

Foto oleh mikoto.raw Photographer dari Pexels

Foto oleh mikoto.raw Photographer dari Pexels via https://www.pexels.com

Kamu tidak bisa memaksakan seseorang yang ingin pergi untuk tetap tinggal ketika ia sudah kehabisan alasan untuk demikian. Semakin dewasa kita, akan berbeda pula pandangan dan prioritas. Apa yang kamu bisa lakukan adalah hargai sikapnya. Hargai dirinya yang memilih menjauh. Sulit, tentu saja, tapi kamu harus tetap melakukannya sebagaimana kamu pun ingin dihargai.

5. Memang sulit, tapi cobalah untuk mengikhlaskan

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Seseorang yang dulu pernah hangat berubah menjadi dingin bahkan seperti orang asing. Seseorang yang setiap kali mengirimimu ucapan selamat pagi, saat ini memilih berhenti. Seseorang yang pernah membawa harapan, justru dialah orang yang menjatuhkan.

Terima sajalah. Ikhlaskan. Tidak mudah, benar. Ini butuh waktu yang teramat panjang. Namun, dengan belajar mengikhlaskan hatimu akan kembali merasa lapang. Emosi sedihmu perlahan akan luruh. Dan kamu siap menjadi pribadi yang baru.

Meskipun si dia memilih untuk menjauh, kamu jangan pernah lelah menjadi orang baik, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE