5 Kegalauan yang Sering Kita Rasa: Antara Mengikuti Hati atau Membahagiakan Orang Tua

Hidup, perlahan berubah bukan lagi cuma soal kita. Ada orang lain yang perlu dibanggakan dan dibahagiakan. Ada keinginan mereka yang juga harus diperhatikan. Satu yang paling nyata dan paling sederhana — keinginan orangtua.

Memenuhi apa yang menjadi panggilan hati membuat kita merasa “lengkap”. Namun mengikuti keinginan orangtua juga memunculkan rasa “genap.” Apakah kebimbangan macam ini juga sering terasa? Seringkah kamu bingung harus mengikuti suara diri atau membahagiakan mereka yang membesarkan sampai hari ini?

1. Kamu punya mimpi masuk ke jurusan tertentu ; tapi sayang orangtua tidak setuju

anak dan orang tua

anak dan orang tua via http://popsugar.com

Mungkin dimulai sejak SMA, kamu bisa memilih jurusan yang dinginkan entah IPA, IPS, atau bahkan Bahasa. Kasus yang paling umum sering terjadi adalah anak ingin masuk ke jurusan IPS atau Bahasa tapi orang tua bersikukuh agar anak masuk ke jurusan IPA karena biasanya mereka percaya jurusan IPA lebih menjanjikan ke depannya. Nah, bagaimana dong kalo kita tidak memiliki minat sama sekali? Lebih-lebih apabila orang tua kita tidak mau mengerti. Bahkan dalam memilih jurusan kuliah pun, tidak jarang dari kita harus berdebat dulu dengan orang tua. Pada akhirnya, beberapa di antara kita mungkin memilih mengikuti keinginan orang tua dan ada juga yang mengikuti keinginan diri sendiri.

2. Rasanya ingin segera merantau dan keluar dari rumah. Tapi ijin orangtua harus didapat susah payah

Untuk kamu yang anak tunggal atau anak gadis terutama, biasanya orang tua belum siap untuk melepas kamu untuk kuliah merantau. Alih-alih ke luar negeri, bahkan merantau ke kota yang masih satu pulau aja dapet izinnya setengah mati. Kamu sadar sih kalau sebenernya orang tua kamu hanya khawatir kalo kamu kenapa-kenapa dan keputusan untuk tetap merantau menjadi suatu pilihan sulit manakala kamu takut untuk membuat orang tuamu bersedih. 

3. Impianmu sederhana saja: jadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Tapi bagaimana dengan kemapanan finansial yang diharapkan orangtua?

menjadi relawan

menjadi relawan via http://www.projects-abroad.ca

Untuk kamu yang memiliki jiwa sosial yang tinggi pastinya kamu sangat bergumul untuk hal ini. Kamu tentu sepenuhnya sadar bahwa menjadi relawan di suatu negeri atau berkecimpung dalan organisasi-organisasi sosial akan sangat sulit membawa kamu pada kesejahteraan finansial. Di satu sisi, kamu tahu ini adalah minat dan cita-cita kamu tetapi di sisi lain kamu tidak tahu bagaiamana cara membalas semua jasa orang tuamu. Kamu tentu ingin memberikan yang terbaik bagi mereka dan salah satunya adalah kesejahteraan finansial. 

4. Tak jarang kamu mesti menunda rencana S2. Sebab ingin punya sumber daya untuk membahagiakan orangtua

kelulusan

kelulusan via http://stocksy.com

Serupa dengan sebelumnya hanya dengan alasan yang berbeda. Ketika kamu lulus dengan jabatan sarjana S1, kamu tahu ilmu kamu tidaklah cukup dan kamu merasa ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun kamu juga menyadari bahwasannya orang tua kamu sudah berkorban terlalu banyak untuk kamu. Apalagi jika kamu ternyata tidak berhasil mendapatkan beasiswa ke jenjang yang lebih tinggi, berarti lagi-lagi kamu harus menjadi beban untuk beberapa tahun ke depan. Kalaupun kamu mendapatkan beasiswa, kamu masih belum dapat membalas jasa-jasa mereka karena kamu sendiri belum memiliki penghasilan tetap. Auwh. 

5. Sementara kamu masih enjoy dengan dunia dan kesibukanmu, mereka sudah mulai minta mantu dan cucu….

I can do it alone!

I can do it alone! via http://thoughtcatalog.com

Permasalahannya, orang tua mana yang tidak ingin anaknya memiliki pasangan, mengikat janji di altar gereja atau mengucapkan ijab kabul, dan lebih-lebih mendapatkan seorang cucu. Tetapi kamu sendiri tidak memiliki hasrat atau mimpi untuk semua itu. Kamu merasa menjadi wanita karir atau pria sukses sudah lebih dari cukup dan kamu bisa fokus untuk mengurus dan menjaga orang tuamu hingga akhir hayat. Orang tua tentunya tidak ingin kamu terlalu mengkhawatirkan mereka dan justru mereka takut kalau kamu akan hidup dan mati sendirian nan kesepian. Wah wah, benar-benar keputusan yang membingungkan pastinya. 

 

Bagaimanapun, jalan apapun yang kamu pilih entah itu keinginan kamu sendiri atau keinginan orang tua, yang terpenting adalah bagiamana kamu menjalaninya. Kalau kamu menjalaninya dengan setengah hati dan terpaksa, akhir dari jalan itu hanyalah penyesalan dan penuh keluh kesah. Mungkin sepenggal kata-kata dari Jin Won, tokoh dalam K-Drama Operation Wedding dapat membantumu:

Though each road holds regret, but which road you choose will you regret more?

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

19 Comments

  1. Renno Wayne berkata:

    Di tunggu artikel lanjutannya. Jawaban dr semua ke galauan ini.. Semoga TS nya mendapat banyak ide