5 Tanda Obrolanmu Mulai Terasa Membosankan dan Begini Tips Mengatasinya

Ciri-ciri pendengar yang bosan dengan suatu obrolan

Komunikasi adalah kebutuhan manusia. Pada dasarnya, komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Namun, bagaimana kalau hanya terjadi satu arah saja?

Dan tidak terjadinya timbal balik terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator? Informasi yang diberikan oleh komunikator bisa hilang karena gangguan tersebut. komunikasi seperti ini adalah contoh obrolan membosankan yang disampaikan oleh komunikator, beberapa adalah 5 tanda bahwa obrolan kamu membosankan:

Advertisement

1. Menguap

Photo by Line Today

Photo by Line Today via https://www.google.com

Menguap adalah salah satu tanda bahwa obrolanmu membosankan. Seringkali hal ini terjadi apabila komunikator menjelaskan sesuatu pesan yang membuat komunikan tidak tertarik dan secara tidak sengaja pada saat mendengarkan, menjadi mengantuk. Hal ini sering terjadi, salah satu contohnya adalah proses komunikasi antara guru dan murid.

Pada saat masa sekolah, ada banyak murid yang tidak begitu tertarik mengenai pelajaran. Apalagi, mungkin guru yang mengajar adalah salah satu guru yang tidak disukai, mungkin dari proses mengajarnya yang membuat bosan. Dan ini kerap sekali terjadi pada saat proses belajar mengajar, antara guru (komunikator) dengan murid (komunikan).

Advertisement

Proses ini terjadi dikarenakan murid tidak tertarik dengan penjelasan apa yang disampaikan oleh guru, atau bahkan memang muridnya yang malas belajar. Namun ada beberapa metode yang bisa dilakukan guru agar murid sebagai tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar.

Yaitu, perlu review materi atau membuat pertanyaan. review materi atau membuat pertanyaan ini mampu membuat murid menjadi memperhatikan apa yang dikatakan oleh guru tersebut. Agar ia bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh guru.

2. Gelisah

Advertisement
Photo by Kamini

Photo by Kamini via https://www.google.com

Salah satu postur tubuh dengan gelisah ini, mampu menjelaskan bahwa komunikan atau pendengar, sudah tidak lagi tertarik dengan obrolan, dan ingin berusaha untuk menyelesaikan atau menutup perbincangan. Ini memungkinkan bahwa lawan bicara anda, sudah tidak nyaman lagi dengan perbincangan tersebut. Salah satu contohnya adalah misalkan kita mempunyai teman yang sering meninggikan dirinya, hal tersebut baik karena ia bertujuan untuk membangun citra dirinya, namun untuk beberapa orang banyak yang tidak nyaman.

Karena, bisa jadi itu menimbulkan kesombongan. Dan bahkan beberapa dari pendengar jadi malas mendengarkan dan cenderung bosan karena terlalu membanggakan dirinya atau menyombongkan. Maka secara tidak sengaja dapat terjadinya Gerakan yang gelisah seakan ingin menyudahi atau menselesaikan topik tersebut agar cepat selesai. Langkah yang harus dilakukan komunikator bila sudah terjadi postur tubuh gelisah tersebut adalah, mengubah topik pembicaraan atau menanyakan balik lawan bicara anda agar dia tidak merasa bosan.

Menghentikan topik yang membuat ia merasa tidak nyaman, Dan pada saat ia menjawab dan menyampaikan, maka kita harus mendengarkan dengan baik dengan tidak memotong pembicaraannya. Setelah mendengarkan, berilah tanggapan agar ia merasa kita menjadi pendengar yang baik. setelah itu membuat topik selanjutnya agar proses antar komunikator dan komunikan menjadi lancar.

3. Pandangan mata kosong dan melamun

Photo by Indozone

Photo by Indozone via https://www.google.com

Tanda seperti ini adalah salah satu tanda bahwa obrolanmu sudah mulai membosankan. Karena, pada dasarnya manusia dalam berkomunikasi secara langsung, pastinya bertatapan dengan lawan bicaranya. Berusaha mendengar dan fokus menatap apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicara.

Namun, ketika komunikan atau lawan komunikasi kita tatapan matanya sudah kosong atau melamun, berarti obrolan kita bisa jadi membosankan. Tatapan kosong atau melamun ini, membuat lawan bicara kita tidak ingin mendengar secara fokus terhadap apa yang dibicarakan. Salah satu tipsnya adalah mencoba untuk menanyakan balik kepada komunikan atau lawan bicara kita agar ia tidak merasa bosan, dan juga membuat ia merasa nyaman dengan saling berkomunikasi.

4. Postur tubuh

Photo by Beauty Journal

Photo by Beauty Journal via https://www.google.com

Gestur atau Gerakan postur tubuh juga dapat mempengaruhi atau bertanda bahwa bisa dilihat apakah pasangan komunikasi kita dapat tertarik dengan apa yang kita bicarakan atau bisa jadi bosan. Cara melihatnya adalah Ketika lawan bicara kita, atau pendengar mencondongkan badannya kedepan, dan juga Gerakan kepalanya seperti bertanda menyetujui ucapan kita dengan anggukan, maka dapat dilihat bahwa ia sangat fokus mendengarkan cerita kita.

Seperti contohnya kita bercerita kepada teman, lalu cerita yang kita bawakan terlihat seru dan membuat teman kita penasaran akan cerita kita. Maka, ia akan bersemangat mendengarkannya, kemudian berusaha fokus dan menanggapinya dengan sebuah postur anggukan kepala yang menyetujui obrolan. Namun, ketika kita bercerita yang tidak terlalu menarik, maka teman kita jadi malas untuk mendengarkan dan secara tidak sengaja ia membuat postur tubuh menyender kebelakang,atau memundurkan tubuhnya dari anda.

5. Adanya responsif

Photo by Tribun Manado

Photo by Tribun Manado via https://www.google.com

Pada saat kita berkomunikasi sering kali melihat seseorang yang membicarakan dirinya sepanjang waktu. Ketika seseorang berbicara terlalu banyak mungkin lawan bicara anda sudah merasa bosan dengan obrolannya. Dan pada saat kita bertanya balik, atau melontarkan tanggapan kemudian dia diam atau menyebut “hah apa tadi?” berarti apa yang disampaikan tidak didengar olehnya.

Obrolan yang dibicarakan hanya lewat sepintas dikuping tanpa diperhatikan, dan didengar. Sehingga, komunikasi ini yang membuat pembicara menjadi malas bercerita lagi,karena ceritanya tidak didengar atau bahkan tidak ditanggapi.  Komunikasi seperti ini hanya akan melelahkan dan juga membuat tidak berguna untuk bercerita karena tidak didengarkan.

Karena pada saat kita bercerita namun lawan kita memberi tanggapan, maka cerita kita benar-benar didengar bahkan diberi masukan. Dan Ketika kita sudah memberi tanggapan dan memperhatikan maka kita bisa menjadi pendengar yang baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE