7 Asumsi Tidak Benar yang Sering Kita Buat Sendiri

Merupakan hal yang wajar apabila seseorang berasumsi dengan suatu hal atau orang lain terutama yang baru pertama kali dikenal. Kita semua pasti pernah membuat asumsi, entah asumsi yang benar maupun salah. Dalam kehidupan sehari-hari ini banyak kita jumpai asumsi-asumsi yang salah, namun sadar atau tidak sering kita lakukan. Apakah itu? Berikut tujuh asumsi salah yang sering kita lakukan.

Β 

Β 

Β 

1. Orang yang terlihat baik dan sempurna biasanya akan selamanya demikian.

Jangan salah, setiap manusia memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing. Ada dark side yang terkadang kita pilih untuk tidak ditunjukkan ke muka publik atau kepada orang-orang di sekeliling kita. Apalagi, sangatlah penting untuk tidak menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya. Kita tidak akan pernah tahu isi hati dan pikiran orang, apakah dia baik sungguhan atau hanya sebagai sarana panen pujian. Dan setiap manusia bisa berubah. Mungkin sekarang, dia adalah orang yang baik hati. Namun beberapa waktu kedepan dia bisa berubah menjadi pribadi yang jahat jika ia mau.

2. Nggak selamanya orang yang berbakat dalam suatu bidang akan terus terampil dalam bidang tersebut

Salah besar. Semakin rajin dan tekun kamu mengasah bakatmu, maka akan semakin berbakat pula dirimu. Kalau kamu memiliki beberapa bakat maka harus lebih sering ditempa. Kamu akan lebih dikenal banyak orang sebagai seseorang dengan segudang bakat.

3. Kuliah lagi cuma akan membuang-buang waktu dan uang saja

Kalau misalkan kamu mendapatkan kesempatan untuk kuliah lagi, why not? Kesempatan untuk belajar tidak cuma sekali kok dan tidak ada salahnya berkeinginan untuk belajar lagi. Justru dengan kuliah lagi, kamu bisa menambah pengetahuan baru dan ilmu lebih dan tentunya networks baru. Jika suatu saat saya bisa mendapatkan kesempatan emas ini, tanpa pikir panjang akan langsung saya jalani πŸ˜€

4. Semua orang harus sama pendapatnya, pemikirannya, kesukaannya maupun hobinya supaya terlihat lebih kompak dalam persahabatan.

Salah besar. Sejatinya, real friends tidak akan memaksamu untuk menjadi serupa dengan mereka. Balik lagi, setiap manusia berbeda-beda. Dan sudah menjadi hak tiap orang untuk memiliki pendapatnya sendiri, kesukaan maupun hobinya masing-masing. Kalau kamu tidak bisa menerimaa barang sedikit perbedaan dari temanmu, maka kamu tidak bisa disebut teman yang baik.

5. Punya masalah kesehatan mental dan jiwa akan dipandang sebelah mata atau dianggap gila.

Memang dinegara +62 ini, kesehatan mental masih dianggap remeh, berbahaya dan tabu untuk dibicarakan. Banyak orang yang mengalami hal ini masih belum berani untuk membicarakan masalah mereka ataupun meminta bantuan profesional hanya karena takut terhadap pandangan dari orang lain disekitarnya. Padahal, kalau kata saya, speak up and seek help are much better than shut yourself off. Carilah pertolongan (mulai dari orang terdekatmu dahulu) sebelum terlambat.

6. Masa SMA adalah masa-masa yang paling indah.

Sering terdengar kan pernyataan tersebut? Bagi sebagian besar dari kalian, masa SMA adalah masa paling memorable dimana punya banyak teman yang kompak, bersenang-senang maupun bersedih bersama, Tetapi ternyata tidak semua orang akan setuju dengan hal ini. Tidak semua orang memiliki masa SMA yang berwarna seperti kalian. Banyak cerita sedih dan suram semasa SMA, dimana pengalaman seperti bullying dan kegagalan atau membuat mereka merasa tidak betah berada di sekolah. Maka dari itu jangan menyamaratakan semua orang pasti bahagia dengan kehidupan sekolah mereka.

7. Move on sebagai ajang untuk pamer.

Justru dengan kamu memutuskan untuk move on dari masa lalumu itu berarti kamu memaafkan siapapun yang menyakitimu dan siap melanjutkan hidupmu dengan tenang. Pamer ataupun menyindir di sosial media untuk menunjukkan bahwa kamu β€œtelah” move on akan lebih mencerminkan dirimu yang pendendam, tak mau kalah dan masih penuh dengan kekhawatiran akan padangan mereka-mereka yang menyakitimu terhadapmu. Tunjukkan seberapa kuatnya kamu dengan cara menjalani hidup dengan hati yang damai, tak perlu mencoba membuktikan kepada mereka dengan pamer maupun sindiran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

β€œ

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis jadi-jadian. Introvert. Burung hantu