Ada Interior Mise-en-Scene, Apa itu?

Saat ini siapa yang tidak tahu atau tidak pernah menonton film? Film merupakan salah satu sarana hiburan tapi juga sarana pendidikan. Dalam menyampaian makna sebuah film yang baik, banyak faktor yang mempengaruhi seperti alur cerita, akting dari pemeran, set, bahkan kostum sekalipun. Namun sekarang kita akan fokus membahas latar atau set sebuah film yang memiliki peran penting dalam penyampaian makna, suasana, hingga alur cerita kepada penonton. Kalian tahu tidak kalau interior memiliki peranan penting dalam pembuatan set tersebut? Bukan hanya membuat dekorasi set, tapi membuat desain yang mampu menyampaikan suasana dan membantu membentukkan sebuah karakter.

Mise-en-scene merupakan elemen yang lekat dengan topik film. Namun apa kalian tahu mengenai interior mise-en-scene? Jika mise-en-scene membahas semua elemen yang terlihat di depan kamera dan cara menyatukannya hingga menjadi sebuah film, maka interior mise-en-scene hanya berfokus pada interiornya saja. Interior memiliki peran terhadap mise-en-scene dimana interior membantu untuk menyusun komposisi setting dan suasana yang ingin dibangun dalam sebuah scene. Ruang yang digunakan bukan hanya sebagai lokasi untuk pengambilan gambar namun memberikan kesan psikologis dan fisik pada sebuah alur cerita. Interior mise-en-scene memiliki tiga elemen yang terkandung di dalamnya, yaitu The Physical mise-en-scene (desain set secara fisik), The Psychological mise-en-scene (elemen interior yang bertujuan membangun kesan psikologis), dan The Narrative mise-en-scene (simbol atau motif yang mampu menceritakan suatu latar belakang).

Jadi interior sebuah set dapat mempengaruhi suasana? Jawabannya tentu saja bisa. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apa saja elemen interior yang mampu mempengaruhi suasana? Beberapa hal interior yang masuk ke dalam interior mise-en-scene dan memiliki peran dalam sebuah film:

Advertisement

1. Interior Setting

Photo by e. on Pinterest

Photo by e. on Pinterest via https://id.pinterest.com

Setting atau backdrop sebuah interior pada dasarnya adalah sebuah permukaan fisik yang menciptakan dan melingkupi ruangan, seperti dinding, lantai, dan plafon. Suasana sebuah setting dapat menyampaikan makna atau mood dari bentuk, material, hingga finishing yang digunakan. Seperti yang kita tahu pada sebuah film sering mengambil lokasi atau waktu secara spesifik, misalnya pada era 70an, atau dari masa depan, bahkan bisa dari imajinasi yang tidak ada di dunia nyata. Semua itu dapat kita pahami salah satunya melalui desain set yang digunakan.

Desain sebuah setting film akan lebih banyak menggunakan material dan cara yang beragam. Bukan hanya dinding yang banyak diolah, namun hampir semua permukaan dapat diolah. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengolah permukaan tersebut sesuai dengan kebutuhan, seperti dicat, diberi wallpaper, dimolding, menggunakan hiasan dinding, hingga menggunakan perabot. Jadi kita bisa berpikir sekreatif mungkin, tapi tetap harus sesuai kebutuhan ya.

Advertisement

Interior setting biasanya kan dibuat sesuai dengan cerita dan hasil diskusi dengan tim dan sutradara maupun produser. Production designer atau art director bersama dengan tim biasanya yang bertanggung jawab untuk desain hingga aplikasi setting yang akan digunakan.

2. Interior Props

Photo by Bustle.com on Pinterest

Photo by Bustle.com on Pinterest via https://id.pinterest.com

Apa saja barang yang disebut sebagai properti sebuah film? Apa hanya furnitur? No no no.

Advertisement

Properti dalam sebuah film biasanya bersifat mudah dipindahkan namun juga dapat berupa permanen dan akan berinteraksi langsung dengan pemeran. Properti juga digunakan untuk menunjukkan karakter dan memberikan petunjuk mengenai alur cerita tersebut. Jadi properti yang dimaksud dapat berupa aksesoris seperti patung, lampu, cermin, soft furniture, bahkan dapat berupa brand furnitur yang dimaksud adalah loose furniture fixture dapat berupa rak buku atau partisi dimana bersifat permanen namun dapat dilepas jika tidak butuhkan dan perlengkapan lainnya berupa alat elektronik yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti komputer dan gadget.

Production designer atau art director juga bertanggung jawab untuk semua properti yang digunakan, namun untuk properti akan banyak dibantu oleh divisi properti sebagai yang mencari properti yang dibutuhkan. Divisi properti akan mencari kebutuhan properti kemudian akan ditunjukkan kepada production designer atau art director apakah sudah sesuai kebutuhkan. Jika sudah sesuai tentu bisa lanjut untuk persiapkan berikutnya.

3. Light and Shadow

Photo by Vitor H. Silvano on Pinterest

Photo by Vitor H. Silvano on Pinterest via https://id.pinterest.com

Pencahayaan seperti yang kita tahu memiliki berbagai fungsi dalam sebuah interior, mulai dari memberikan kesan estetis hingga pesan psikologis yang ingin disampaikan. Pencahayaan juga dapat mempengaruhi suasana ruang dan persepsi terhadap ruang tersebut. Cahaya dan bayangan merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Selain itu cahaya dan bayangan menyelimuti, menyembunyikan, bahkan mengungkapkan semua yang ada di dalamnya.

Penggunaan cahaya dalam film ada beberapa jenis, yaitu natural light dimana memanfaatkan sinar matahari langsung yang kemudian dapat diolah ketika masuk ke dalam ruangan, kemudian artificial light yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ketiga candlelight merupakan semua cahaya yang dipancarkan oleh api, dan terakhir digital light adalah lampu yang berasal dari efek gambar yang bergerak.

Pecahayaan memiliki pengaruh yang besar pada banyak hal, misalnya pada pembentukan suasana, arah jatuhnya bayangan, hingga pemantulan yang disebabkan oleh barang atau material sekitar. Sehingga biasanya penggunaan material yang terlalu mengkilap akan dihindari sehingga tidak merusak gambar dan pantulan sinarnya tidak mengenai pemain. Penggunaan cahaya akan selalu didiskusikan oleh production designer atau art director dengan DOP (Director of Photography).

4. Warna

Photo by standard.co.uk on Pinterest

Photo by standard.co.uk on Pinterest via https://id.pinterest.com

Warna memiliki peranan penting dalam sebuah interior. Penggunaan warna dalam sebuah ruang dapat menampilkan atmosfer yang berbeda-beda sesuai dengan warna yang digunakan. Dalam interior, warna dapat diartikan bukan hanya sebagai blok warna namun juga dapat diartikan menggunakan pattern, grafis, material, hingga lampu. Pemilihan warna dilakukan berdasarkan kesan psikologis yang dimiliki, karena warna memiliki peran untuk menciptakan suasana dan emosi. Selain itu penggunaan warna juga dapat mencerminkan karakter tokoh dari sebuah cerita.

Sama halnya dengan lighting warna juga perlu didiskusikan dengan berbagai pihak untuk menentukan palet warna yang digunakan, sehingga antara set, properti, kostum, hingga make up yang akan digunakan bisa saling melengkapi. Pada bagian ini tim harus sering-sering komunikasi.

5. Ayo Kita Coba Sekarang

Photo by blogs.mediapart.fr on Pinterest

Photo by blogs.mediapart.fr on Pinterest via https://id.pinterest.com

Jadi setelah kita mengetahui tentang interior mise-en-scene pada sebuah film, kita dapat lebih memahami bagaimana sebuah film dapat menyampaikan suasana dan pesan kepada penontonnya, hingga seringkali kita seolah-olah ikut terlibat di dalamnya. Sekarang kita bisa mencoba menganalisis sebuah film dari sudut pandang interior mise-en-scene, ayo kita coba!

Penulis : Lydia Nathania Febe S. (Mahasiswa Jurusan Desain Interior, Universitas Kristen Petra)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE