5 Jenis Stres yang Wajib Anda Ketahui, Mari Kenali dan Hindari!

Jika kesulitan dalam menghadapinya sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan dokter atau psikolog.

Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau berapi-api. Stres kerap kali terjadi di perkotaan-perkotaan besar dan perindustrian.

Stres memiliki pemicu yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Terdapat beberapa faktor umum yang dapat menimbulkan stres seperti berada dibawah tekanan, rasa khawatir terhadap sesuatu, tidak memiliki kendali dari suatu situasi, atau dihadapkan dengan ketidakpastian.

Selain itu, stres buruk tidak hanya mengganggu kesehatan secara psikis, namun juga dapat berdampak pada kesehatan secara fisik seperti rambut rontok, penyakit jantung, gangguan imun, berat badan tidak normal, berkurangnya daya ingat, dan sindrom metabolik.

Seseorang yang mengalami stres buruk dapat meminimalisirkan dengan melakukan pengobatan secara medis atau pengobatan mandiri seperti terapi perilaku kognitif (CBT), minum obat sesuai anjuran dokter, berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat, meditasi, melakukan hal positif dan produktif, atau memperluas pertemanan yang positif.

Namun, tahukah anda, ternyata stres memiliki jenis yang berbeda. Jenis-jenis tersebut bergantung dari situasi atau kondisi seseorang. Berikut beberapa jenis stres yang jarang diketahui banyak orang.

Advertisement

1. Stres Positif

Photo by Andrea Piacquadio

Photo by Andrea Piacquadio via https://www.pexels.com

Hal-hal positif juga dapat membuat stres seperti melangsungkan pernikahan atau kelulusan. Stres ini berdampak baik untuk kesehatan dan mampu meningkatkan imun. Stres ini mampu menemukan inspirasi dan mencapai target yang diinginkan.

2. Distres Internal

Photo by Engin Akyurt

Photo by Engin Akyurt via https://www.pexels.com

Stres ini karena adanya ancaman atau situasi yang tidak menyenangkan. Secara otomatis tubuh akan membentuk pertahanan diri sehingga memuncul perasaan yang tidak nyaman. Pikiran-pikiran tersebut menyebabkan tubuh mengalami distres internal.

Advertisement

3. Distres Akut

Photo by Andrea Piacquadio

Photo by Andrea Piacquadio via https://www.pexels.com

Stres ini terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Berbeda dengan stres kronik yang terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres ini dapat menimbulkan hiperstres.

4. Hipostres

Photo by emre keshavarz

Photo by emre keshavarz via https://www.pexels.com

Stres ini terjadi ketika seseorang mengalami keadaan akibat tidak ada tekanan sama sekali. Hipostres dapat dikatakan sebagai ketiadaan stres yang justru membuat seseorang mengalami bosan yang luar biasa dan tidak merasakan tantangan apapun. Hal ini dapat menyebabkan depresi dan muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.

5. Eustress

Photo by Karolina Grabowska

Photo by Karolina Grabowska via https://www.pexels.com

Eustress merupakan jenis stres yang bisa dikatakan sebagai stres yang baik untuk seseorang. Tekanan yang terjadi tidak membuat seseorang terpuruk akan tetapi, membuat seseorang berusaha untuk mengatasinya. Stres ini biasanya terjadi pada orang dengan manajemen yang baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE